Lampung Barat
Kisah Guru Honorer di Lampung Barat Kelilingi TNBBS Demi Cerdaskan Anak Bangsa
Semangat Rian Fauzi demi mencerdaskan generasi penerus bangsa melalui buku, tak padam jika hanya terkena sengatan matahari.
Penulis: Nanda Yustizar Ramdani | Editor: Noval Andriansyah
Statusnya sebagai pegawai honorer dengan upah Rp 300 ribu ditambah uang transportasi Rp 350 ribu per bulan, tak memengaruhi semangatnya untuk selalu berupaya membuat Lampung Barat sebagai Kabupaten Literasi.
"Ini kan satu di antara upaya Pemkab Lampung Barat agar menjadi Kabupaten Literasi," kata pemuda Pekon Bumi Hantatai itu.
Anak-anak, kata Rian, selalu setia menunggu kedatangannya di tempat mereka.
"Langsung anak-anak itu ngerubungi saya begitu saya tiba."
"Tapi tetap, saya selalu ingatkan anak-anak untuk menjaga jarak, memakai masker, dan mencuci tangan terlebih dahulu, karena pandemi masih belum berakhir," terangnya.
Rian sudah setahun terakhir menjadi pengantar buku alias perpustakaan keliling untuk dibaca anak-anak.
"Saya juga guru honor di SMP, kalau malam saya ngajar ngaji di tempat tinggal saya," ungkapnya.
"Ada 24 murid yang saya ajar ngaji," sambung Rian Fauzi.
Tak sekadar mengantarkan buku untuk dibaca anak-anak, Rian juga secara sukarela mengajari membaca, jika menemukan anak yang belum bisa baca.
"Ya, saya ajarkan sampai bisa," ucapnya.
Imbas dari Pandemi Covid-19 membuat seluruh sekolah yang ada di wilayah Lampung Barat melaksanakan KBM daring.
Sayangnya, ada sejumlah murid yang menyalahgunakan KBM daring tersebut hanya untuk bermain gadget.
Pemuda berambut ikal itupun berharap, program literasi yang sedang dijalankannya tersebut, membaca buku bisa menjadi budaya di masyarakat.
"Biar generasi penerus gak rusak oleh gadget," harapnya.
Baca juga: Puluhan Rumah Rusak Akibat Amukan Kawanan Gajah di Lampung Barat
Baca juga: Pengrajin Meja dari Kayu Selasih di Lampung Barat Harap Bantuan Alat dari Pemerintah
( Tribunlampung.co.id / Nanda Yustizar Ramdani )