PLN UID Lampung Bidik Pelanggan dari Kalangan Industri Baru yang Muncul

PLN UID Lampung terus membidik pelanggan industri baru yang bermunculan di Bumi Ruwa Jurai.

Tribunlampung.co.id/Sulis Setia M
Senior Manager Niaga dan Pelayanan PLN UID Lampung Bagus Hari Abrianto (tengah) didampingi Manager Strategi Pemasaran PLN UID Lampung Tri Bagus Prasetyo (kanan) dan Asisten Manager Komunikasi PT PLN (Persero) UID Lampung Darma Saputra (kiri) saat memaparkan data kelistrikan di Lampung dalam wawancara di kantor PLN UID Lampung, Kamis (25/2/2021). 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Di luar memberikan penerangan kepada pelanggan rumah tangga baru, Perusahaan Listrik Negara (PLN) Unit Induk Distribusi (UID) Lampung terus membidik pelanggan industri baru yang bermunculan di Bumi Ruwa Jurai.

General Manager PLN UID Lampung Pandapotan Manurung melalui Senior Manager Niaga dan Pelayanan Bagus Hari Abrianto membeberkan, meskipun masih di kondisi pandemi, progress sambungan baru utamanya ke pelaku industri skala besar terus dioptimalkan.

"Kami optimis pemakaian energi listrik di Lampung akan pulih. Ditambah lagi banyak investor-investor besar masuk seperti pabrik baja dan sebagainya," beber Bagus saat diwawancara di kantor PLN UID Lampung, Kamis (25/2/2021) petang.

Beberapa investor besar tersebut di antaranya PT Autum Baja, Trans Harapan, dan lainnya.

"Kami juga terus mempersiapkan kebutuhan listrik di kawasan ekonomi seperti di Kawasan Terpadu Bakauheni Lampung Selatan dan Kawasan Industri Maritim Tanggamus," urainya.

Selain peningkatan kebutuhan listrik untuk kebutuhan industri dan perekonomian, PLN juga berkontribusi terhadap kegiatan sektor pertanian. 

Tahun 2019, 2020, terusnya, seperti PT GGPC (Great Giant Pineapple Co) yang dulunya menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) sudah beralih ke  PLN. "Ini sebentar lagi irigasi mereka juga akan menggunakan listrik PLN," jabarnya.

Seorang jurnalis di Lampung mendengarkan pemaparan dari Senior Manager Niaga dan Pelayanan PLN UID Lampung Bagus Hari Abrianto, dalam wawancara di kantor PLN UID Lampung, Kamis (25/2/2021).
Seorang jurnalis di Lampung mendengarkan pemaparan dari Senior Manager Niaga dan Pelayanan PLN UID Lampung Bagus Hari Abrianto, dalam wawancara di kantor PLN UID Lampung, Kamis (25/2/2021). (Tribunlampung.co.id/Sulis Setia M)

Lalu ada juga penambahan daya yang dilakukan PT Suri Tani Pemuka Lampung.

"Artinya kebutuhan listrik dari sektor industri, kawasan perekonomian, pariwisata, hingga pertanian terus kami dukung sepenuhnya," kata Bagus.

Rencananya pihaknya juga akan menambah Gardu Induk (GI) di Dente Teladas, Bratasena, Kabupaten Tulang Bawang dimana progressnya sudah mencapai 89,25 persen. 

"Transmisinya belum jadi. Itu nantinya untuk menopang listrik tambak udang di sisi timur. Sehingga kualitas dan kehandalan tenaga listriknya membaik," jelas dia.

Penambahan GI lainnya untuk proyeksi di tahun 2021 adalah GI Gedong Tataan, GI Teluk Ratai, GITET (Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi) Lampung 1, dan GI Sidomulyo. Lalu rencana di 2022 mendatang membangun GIS Garuntang.

"Penambahan GI bertujuan agar transfer tenaga listrik dari Sumatera Selatan ke Lampung bisa bertambah banyak," ujarnya.

Dia membeberkan, guna mendukung kebutuhan listrik yang ada, PLN berupaya untuk terus memaksimalkan infrastruktur jaringan listrik yang ada. 

Disokong oleh pasokan pembangkit sebesar 1.074,7 megawatt (MW) dan transfer Penyaluran dan Pusat Pengaturan Beban Sumatera (P3BS) sebesar 450 MW, dengan beban puncak tertinggi 1.140 MW, PLN Lampung masih memiliki cadangan daya yang cukup banyak.

"Saat ini PLN Lampung masih punya cadangan daya 384 MW (megawatt) yang ini harus kita dayagunakan untuk kepentingan masyarakat terutama dalam peningkatan perekonomian. Terlebih Lampung perkembangan dayanya termasuk progresif," imbuh Bagus.

Masih Didominasi Pelanggan Rumah Tangga

Senior Manager Niaga dan Pelayanan Bagus Hari Abrianto mengungkapkan, pelanggan PLN terbanyak untuk saat ini ada di Kota Metro, namun untuk penjualan tertinggi masih disumbang oleh pelanggan di Tanjung Karang (Bandar Lampung). 

Secara umum pelanggan PLN masih didominasi pelanggan rumah tangga.

Jumlah pelanggan di Lampung sendiri sampai Desember 2020 sudah mencapai 2.321.198 pelanggan di mana 103.497 pelanggan di antaranya merupakan pelanggan baru.

Sementara di Januari- Februari 2021 pemasangan pelanggan baru masih terus dilakukan.

"Dominasinya masing pelanggan R (rumah tangga). Data 2019 hampir 17 persen sendiri, terlebih banyak kegiatan berpindah ke rumah," jelas dia.

"Dalam mengoptimalkan produktivitas listrik di Lampung, kami membuat sistem bagaimana agar bisa melistriki pabrik-pabrik sebagai pelaku industri," imbuh dia.

Selain itu pihaknya membuat program diskon tambah daya bagi UMKM (usaha mikro kecil menengah) dengan biaya semurah mungkin.Tujuannya agar listrik bisa dioptimalkan untuk kepentingan pelaku usaha.

Termasuk untuk pelanggan rumah tangga melalui promo diskon tambah daya Super Wow.

"Terlebih akibat pandemi Covid-19 banyak aktivitas kantor yang berpindah ke rumah, termasuk anak-anak yang sekolah maupun ibu yang bisa bekerja di luar jadi ke rumah," paparnya.

Optimalkan Penerangan, Tertibkan Pencurian Arus

Pengamat Ekonomi Lampung Syahril Daud menilai sejauh ini pelayanan PLN UID Lampung dalam memberikan penerangan dan mendukung berbagai kegiatan termasuk perekonomian di provinsi yang dipimpin Gubernur Arinal Djunaidi sudah berjalan baik. 

Harapan pelanggan PLN menurutnya ingin terus mendapatkan pelayanan yang optimal termasuk ketika mengalami pemadaman listrik atau aduan terkait kelistrikan.

"Dalam hal ini costumer service termasuk melalui pelayanan PLN Mobile berperan baik dalam melayani pelanggannya jika dibandingkan sebelum-sebelumnya," ungkap dosen Universitas Bandar Lampung ini diwawancara Kamis (25/2/2021) malam.

Selain itu, adanya program pemerintah yang memberikan stimulus keringanan tagihan listrik PLN hampir setahun terakhir untuk pelanggan kategori tertentu begitu dirasakan manfaatnya.

"Masyarakat masih sangat berharap agar program ini terus berlanjut terlebih di situasi yang masih pandemi," jelas dia.

Di sisi lain, terkait permasalahan pemadaman listrik yang masih terjadi di beberapa titik menurutnya PLN dalam hal ini agar bisa menangani secara optimal dan lebih cepat.

"Terlebih pemadaman listrik ini bukan disebabkan karena kekurangan arus seperti waktu dulu, tapi lebih ke teknis kayak pohon tumbang atau gardu terbakar dan lainnya. Agar penanganan terkait itu bisa lebih cepat," paparnya.

Terkait masih ditemukannya kasus pencurian listrik yang dilakukan oknum tidak bertanggungjawab, terusnya, PLN dalam hal ini agar melakukan penertiban terlebih tindakan pencurian arus tentu merugikan pihak PLN.

"Kayak mencuri arus listrik itu masih bisa ditemukan, agar ditertibkan supaya tidak merugikan PLN maupun masyarakat secara keseluruhan," pinta Syahril.

Menurutnya sistem token atau pra bayar dinilainya lebih efektif daripada pasca bayar karena masyarakat dalam hal ini bisa mengatur sendiri pemakaian kebutuhan listriknya.

"Terakhir, yang dibutuhkan adalah saling sinergi antara pelanggan dengan PLN dalam mendayagunakan listrik yang ada. Termasuk sinergi PLN dengan investor dan pemerintah sehingga listrik bisa memenuhi kebutuhan dalam menunjang kegiatan rumah tangga, perekonomian, pariwisata, pertanian hingga industri," ujar dia.

Selanjutnya bermuara pada potensi arus listrik yang masih berlebihan bisa dioptimalkan dalam mendukung kemajuan Provinsi Lampung di berbagai bidang menyangkut kebutuhan penerangan dan pemanfaatan lainnya.

( Tribunlampung.co.id / Sulis Setia Markhamah )

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved