Kasus Suap Lampung Tengah

Uang Mahar Rp 18 Miliar Dalam 17 Kardus Disetor ke PKB Lampung Tengah

Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Lampung Tengah disebut menerima mahar hingga Rp 18 miliar dari eks Bupati Mustafa.

Penulis: hanif mustafa | Editor: Daniel Tri Hardanto
Tribunlampung.co.id / Deni Saputra
Sekretaris DPD Partai NasDem Lampung Tengah Paryono menjadi saksi dalam sidang perkara dugaan suap dan gratifikasi Lampung Tengah di Pengadilan Negeri Tanjungkarang, Bandar Lampung, Kamis (25/2/2021). 

Paryono lalu meminta pengarahan dari Mustafa dan diminta menunggu.

"Saya diminta menunggu. Katanya bakal ada yang menghubungi saya, dan yang hubungi saya Bang Darius. Jika ada titipan dari Pak Mustafa silakan diambil. Lalu saya ambil Rp 400 juta di Metro. Lalu beberapa hari kemudian Rp 2,5 miliar juga diserahkan oleh Bang Darius," kata Paryono.

Paryono mengatakan, uang pun terkumpul Rp 13 miliar dan langsung diserahkan ke PKB.

"Akhirnya uang terkumpul Rp 13 miliar, lalu diambil langsung oleh sopir Pak Midi. Waktu itu ada 17 kardus dengan total keseluruhan Rp 18 miliar," tuturnya.

Paryono mengaku sempat menerima uang Rp 2,3 miliar dari Darius melalui Rizani.

"Uang itu untuk kepentingan Pak Mustfa. Begitu juga uang Rp 3 miliar dari Pak Darius," tandasnya.

Rp 5 Miliar Mengalir ke PKB

Rizani Andi Wijaya, petani singkong yang juga ketua DPC NasDem Terbanggi Besar, Lampung Tengah, punya tugas penting sebagai loyalis Mustafa.

Selain menyerahkan uang ke Hanura, Rizani juga diberi tugas menyetor mahar politik ke PKB.

Hal ini terungkap saat Rizani menjadi saksi dalam sidang perkara dugaan suap Lampung Tengah di Pengadilan Negeri Tanjungkarang, Bandar Lampung, Kamis (25/2/2021).

Masih di tahun 2017, Rizani mengaku selain ke Hanura, ia juga ikut menyerahkan sejumlah uang ke PKB.

"Itu bulan September 2017, saya dibel (telepon) Pakde Paryono untuk menemani ke rumah Pak Midi Suwandi anggota DPRD dari PKB Lamteng," ujarnya.

Rizani mengaku bertemu dengan Paryono di Pasar Punggur dan memberi tahu jika ada uang Rp 5 miliar.

"Dan di situ uang dipindahkan ke mobil saya. Pakde Paryono duluan, ngecek ada gak Pak Midi. Lalu tak lama dia hubungi saya meluncur ke rumah Pak Midi dan lewat pintu belakang. Di sana sudah ada Pak Midi, Paryono, dan Hidir Bujung," sebutnya.

Rizani kemudian menyerahkan uang yang ada di mobilnya ke Midi.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved