Berita Nasional
Anaknya Tewas Ditembak Bripka CS, Ayah Korban: Jangan Kematian Dibalas Kematian
Feri Saut Simanjuntak jadi korban tewas dalam penembakan di Cengkareng, Jakarta Barat, Kamis (25/2/2021).
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Kasus penembakan di Cengkareng, Jakarta Barat, Kamis (25/2/2021).
Pelaku seorang anggota polisi Bripka CS.
Adapun korban penembakan ada empat orang.
Tiga di antaranya meninggal dunia di lokasi.
Baca juga: Kronologi Polisi Bunuh 2 Gadis di Sergai, Jasad Dibuang Terpisah
Baca juga: Dikabarkan Bangkrut, Pak Tarno Akhirnya Buka Suara
Antara lain, pegawai kafe bernama Doran Manik dan Feri Saut Simanjuntak, serta personel TNI Praka Martinus.
Adapun korban H, mengalami luka dan mendapat perawatan di rumah sakit.
Terkait tewasnya, Feri Saut Simanjuntak, sang ayah Simanjutak buka suara.
Dia memberikan pesan yang begitu menyentuh meski tak kuasa menaha kesedihan.
Dia meminta kematian anaknya tidak dibalas dengan kematian juga.
"Namanya pun anak saya sudah mati. Jangan kematian itu dibalas dengan mati (kematian). Harapan saya kemana bagusnya lah," ujarnya di ruka duka di Jalan Krakatau, Aluminium I, Gang Asbes, Kelurahan Pulo Brayan Bengkel, Kecamatan Medan Timur pada Jumat (26/2/2021) pukul 10.30 WIB.
Setelah mengucapkan hal itu, Mula tampak bergetar dan pingsan.
Sejumlah kerabat membawa masuk ke dalam rumah duka.
Istri Feri Terjatuh di Depan Mobil Jenazah Suaminya
Jenazah Feri Saut Simanjuntak yang kedua dibawa keluarga meninggalkan Instalasi Forensik RS Polri Kramat Jati, Kamis (25/2/2021) sekira pukul 19.27 WIB.
Saat peti jenazah dibawa ke mobil ambulans, seorang perempuan baju warna biru tampak menangis histeris.
Ia tak kuat menahan duka.
Perempuan tersebut tampak tidak kuat melangkah sehingga terjatuh tepat depan mobil jenazah yang digunakan membawa jenazah Feri.

Pihak keluarga yang ikut mendampingi proses pengambilan jenazah berusaha membopong perempuan berusia sekitar 30 tahun agar dapat berdiri.
Berdasar data yang dihimpun TribunJakarta.com, jenazah Feri disemayamkan di kawasan Green Garden, Jakarta Barat sebelum diterbangkan ke kampung halaman.
Dipicu Tagihan Minuman Rp 3,3 Juta
Kasus ini diduga dipicu karena Bripka CS ogah membayar minuman yang di pesannya di kafe tersebut.
Awalnya, pelaku datang ke kafe tersebut bersama rekannya Kamis pukul 02.00 WIB.
Di sana pelaku memesan sejumlah minuman.
Hingga kafe mau tutup, pelaku masih berada di sana dan disodori bill sebesar Rp 3,3 juta oleh karyawan kafe.
Bripka CS ogah membayar hingga didatangi Praka Martinus hingga cekcok.
Tiba-tiba, pelaku mengeluarkan senjata api dan menembak Praka Martinus, Doran Manik dan Feri Saut Simanjuntak.
Kemudian, Bripka CS keluar kafe sambil menenteng senjata api di tangan kanannya dan dijemput temannya menggunakan mobil.
Tak lama polisi mengamankan pelaku lalu di Polsek Kalideres, lalu dibawa ke Polda Metro Jaya.
sumber: Tribun Jakarta