Berita Nasional

Pembunuhan Guru Ngaji, Korban Dihujani Tusukan, 2 Bocah Juga Ditikam Pelaku

Kasus pembunuhan di Banda Aceh. Pelaku menghabisi nyawa korban menggunakan senjata tajam jenis sangkur

Editor: taryono
(KOMPAS.com/RAJA UMAR)
Pemuka agama yang berprofesi sebagai guru mengaji warga Desa Lamjabat, Kecamatan Meuraksa, Kota Banda Aceh meninggal akibat dibacok oleh tetangganya. Tampak para tetangga korban melayat ke rumah duka dan mengantarkan jenazah korban R (35) ke peristirahatan terakhir.(KOMPAS.com/RAJA UMAR) 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Kasus pembunuhan di Banda Aceh.

TKP di Gampong Lamjabat, Kecamatan Meuraxa, Banda Aceh.

Korban guru ngaji, Ramlah (35).

Adapun pelaku Putra Pratama (21).

Pelaku menghabisi nyawa korban menggunakan senjata tajam jenis sangkur, Jumat (5/3/2021) siang.

Baca juga: Rire Fairus Ngotot Ingin Cerai dari Ayus Sabyan

Baca juga: Baru Terbang 17 Menit, Batik Air Mendarat Darurat di Bandara Jambi

"Senjata tajam jenis sangkur tersebut dibawa oleh tersangka Putra Pratama dari rumahnya yang hanya terpaut beberapa meter dari rumah Ramlah," katanya.

Tanpa diketahui permasalahan yang jelas, dari arah rumahnya tersangka langsung masuk ke rumah Ramlah dan bertemu dengan Nafiz (14) anak korban serta sepupunya Alifah (12) yang kebetulan keduanya sedang bermain bersama di dalam rumah korban.

Tersangka yang dilihat oleh korban Ramlah masuk ke rumahnya dengan membawa senjata tajam berupaya untuk dicegah oleh korban.

Pelaku yang sudah gelap mata itupun tidak peduli dengan permintaan itu dan langsung menyerang guru ngaji tersebut yang sedang memasak di dapur dan menikamkan sangkur tersebut ke tubuh Ramlah hingga korban bersimbah darah.

Pelaku yang sudah 'dikuasai syaitan' terus menyerang Ramlah, termasuk menikam Nafiz, anak korban serta Alifah yang ada di rumah itu.

Anak korban Nafiz, terkena tikaman sangkur di leher kiri bagian belakang sementara Alifah mengalami luka tusukan di telinga kiri bagian belakang.

Tersangka yang begitu brutal terus menyerang Ramlah, hingga guru ngaji itupun berusaha lari keluar rumah dalam kondisi tubuh dipenuhi cucuran darah untuk menyelamatkan diri dan meminta pertolongan dari warga sekitar.

Namun, teriakan tak terdengar jelas oleh warga.

Tapi pelaku Putra Pratama yang melihat korban ingin menyelamatkan diri, semakin mengubernya dan terus menghujamkan tikaman sangkur tersebut ke tubuh korban.

Darah segar dari tubuh Ramlah pun berceceran di samping dan halaman rumahnya hingga akhirnya guru ngaji tersebut tersungkur di jalan.

Korban yang sudah tak berdaya dan tersungkur di jalan masih terus dihujamkan tikaman oleh tersangka ke bagian punggung korban.

Warga yang melihat hal tersebut berusaha membantu korban membawanya ke Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) kawasan Blangpadang, Banda Aceh, termasuk sejumlah warga menangkap tersangka yang sempat diamuk massa.

Pelaku akhirnya diamankan personel Polsek Ulee Lheue dan ditahan di sana, sebelum dibawa ke Polresta Banda Aceh, pada Jumat (5/3/2021) malam.

Korban Ramlah diduga meninggal dunia dalam perjalananan menuju ke rumah sakit.

"Untuk motifnya sejauh ini belum diketahui. Kami masih menyelidiki mendalami keterangan dari saksi," pungkas Kapolresta Banda Aceh, Kombes Joko Krisdiyanto.

Seperti diberitakan innalillahi wainailahi rajiun, pembunuh berdarah terjadi di Jalan Pendidikan, Dusun Meunasah, Nomor 5,  Gampong Lamjabat, Kecamatan Meuraxa, Banda Aceh, Jumat (5/3/2021) sekitar pukul 10.15 WIB.

Korban atas nama Ramlah (35), ibu rumah tangga (IRT) sekaligus guru ngaji untuk anak-anak setempat, meninggal dunia setelah dihujami tikaman pisau sangkur bertubi-tubi yang sudah dipersiapkan oleh tersangka Putra Pratama (21) yang juga warga setempat.

Tersangka Putra Pratama ditangkap oleh warga setempat dan sempat diamuk massa sebelum dibawa ke Polsek Ulee Lheue, Banda Aceh.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com 

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved