Lampung Utara
Inovasi Meja Anticorona di SDN 1 Rejosari Lampung Utara, Sekolah-Orangtua Gotong Royong Buat Meja
Sekilas, meja anticorona ini seperti bilik dari plastik. Meja memang disekat-sekat dengan plastik.
Penulis: anung bayuardi | Editor: Reny Fitriani
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, LAMPUNG UTARA - Ada saja inovasi yang lahir dalam rangka mencegah penyebaran virus corona.
Salah satunya dilakukan pihak SD Negeri 1 Rejosari, Lampung Utara.
Pihak sekolah ini bersama orangtua siswa bahu-membahu membuat meja anticorona itu.
Sejumlah siswa mulai memasuki ruang kelas di SD Negeri 1 Rejosari, Lampung Utara, Senin (8/3/2021).
Baca juga: Uji Coba KBM Tatap Muka di Lampung Utara, SDN 1 Rejosari Siapkan Meja Anti Corona
Baca juga: 102 Pejabat Eselon III dan IV di Pemkab Lampung Utara Dilantik, Lekok: Tidak Korupsi
Saat pertama masuk ke lingkungan sekolah, setiap siswa harus memakai masker dan diukur suhu tubuhnya.
Mereka kemudian secara berjarak menuju ruang kelas.
Sebelum memasuki ruang kelas, para siswa diarahkan untuk mencuci tangan, kemudian diukur kembali suhu tubuh oleh guru.
Selanjutnya siswa satu persatu memasuki ruang kelas dan menempati meja anticorona.
Sekilas, meja anticorona ini seperti bilik dari plastik.
Meja memang disekat-sekat dengan plastik.
Kemudian letak meja satu dengan yang lainnya berjarak hampir dua meter.
Kepala sekolah SD Negeri 1 Rejosari, Dwi Supriyanto, menceritakan, meja tersebut disekat menggunakan kayu/bambu dan plastik.
Meja anticorona itu dibuat oleh paguyuban kelas/orang tua wali.
"Jadi bahannya itu ada dari bambu, kayu dan paralon tergantung kesepakatan paguyuban kelasnya,” tuturnya, Senin (8/3/2021).
Ia menuturkan, SDN 1 Rejosari memiliki 17 kelas, setiap kelas sudah menggunakan meja anticorona.
Setiap kelas itu terdapat 14 meja anticorona.
Jumlah kursi dan meja di setiap ruang memang cuma sedikit, karena menerapkan physical distancing.
Menurutnya, sejak Senin itu pihaknya melakukan uji coba kegiatan belajar mengajar tatap muka.
Namun sebelum uji coba itu, pihaknya juga sudah melakukan rapat dengan komite, serta dengan wali murid.
Selain itu juga pihaknya sudah berkoordinasi dengan puskesmas untuk memeriksa kesiapan prokesnya.
“Tadi juga pengawas, komite, dari dinas pendidikan melakukan pemantauan uji coba KBM tatap muka di SD Negeri 1 Rejosari,” ujarnya.
Wirna Lentiani, guru setempat mengatakan, pemerintah kabupaten Lampura sudah memberikan izin KBM tatap muka.
Pihak sekolah selain menerapkan prokes ketat juga berupaya melakukan berbagai upaya guna mencegah penyebaran Covid.
"Salah satunya kita membuat meja anticorona ini. Ini bagian dari ikhtiar sekolah dan orangtua untuk menghindarkan siswa terkena Covid. Memang belum menjamin terhindar, namun setidaknya kita menjaga dan berusaha menghindari penyebaran virus itu," tuturnya.
Dzaki Dzulhanan, siswa kelas III A SD Negeri 1 Rejosari, mengaku sangat senang dengan adanya meja anticorona itu.
Selain itu ia merasa senang karena kembali ke sekolah.
“Senang kak, bisa ketemu kawan, guru lagi di sekolah. Di ruang kelas juga ada meja pembatasnya, yang untuk anticorona. Jadi saya dan kawan dibatasi pakai plastik,” ujarnya.
Kehadiran meja anticorona ini tidak membatasi komunikasi antara siswa maupun guru.
Karena mereka masih bisa berkomunikasi namun dibatasi sekat plastik tersebut.
Wajah dari siswa dan guru masih terlihat dengan jelas.
( Tribunlampung.co.id / anung bayuardi )