Ramadan 2021
Panduan Salat Tarawih Selama Pandemi Covid-19 Jelang Ramadan 2021
Simak, panduan ibadah di bulan Ramadan 2021 mulai dari salat Tarawih, bayar zakat hingga takbiran keliling di tengah pandemi Covid-19.
Penulis: Noval Andriansyah | Editor: Noval Andriansyah
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID – Bulan suci Ramadan 1442 H atau Ramadan 2021 tinggal menghitung hari.
Masih seperti tahun sebelumnya, diperkirakan, umat muslim di seluruh dunia, termasuk Indonesia, menyambut Ramadan 2021 masih dalam masa pandemi Covid-19.
Berikut ini, panduan ibadah di bulan Ramadan 2021 mulai dari salat Tarawih, bayar zakat hingga takbiran keliling di tengah pandemi Covid-19.
Sebagaimana yang dilansir dari Tribunnews.com, tahun lalu, Kemenag mengeluarkan surat edaran terkait penduan untuk beribadah selama bulan Ramadan bagi umat muslim.
Baca juga: Bacaan Surat Pendek Al Kautsar Bisa Dibaca Saat Salat Tarawih
Baca juga: Panduan Salat Tarawih di Tengah Pandemi Covid-19 Jelang Ramadan 2021
Hal tersebut diketahui melalui Surat Edaran nomor SE. 6 Tahun 2020.
Kemenag merasa perlu memberikan panduan terkait pelaksanaan ibadah di tengah pandemi corona atau Covid-19.
Surat edaran itu dibagikan di laman resmi Kemenag, kemenag.go.id.
Panduan itu telah didasarkan pada aspek ibadah maupun aspek kesehatan.
Surat edaran berlaku di seluruh rangkaian ibadah terkait dengan bulan Ramadan.
Maksud penerbitan surat edaran tersebut ingin memberikan panduan untuk tetap beribadah sesuai dengan syariat Islam.
Baca juga: Bacaan Niat Salat Tarawih Sendiri di Rumah Selama Pandemi Covid-19 Jelang Ramadan 2021
Baca juga: Bacaan Surat Pendek Saat Salat Tarawih, Ada Al Kautsar
Namun juga, melakukan tindakan seperti pencegahan maupun mengurangi penyebaran Covid-19, perlu dilakukan.
Selain itu, melindungi seluruh pegawai dan masyarakat muslim di Indonesia.
Berikut ini, panduan ibadah di bulan Ramadan 2021 mulai dari salat Tarawih, bayar zakat hingga takbiran keliling, maupun kegiatan yang lain, di tengah pandemi Covid-19.
1. Salat Tarawih
Salah Tarawih tidak dilakukan secara berjamaah di masjid dengan banyak orang.
Namun dapat dilakukan secara individu maupun berjamaah bersama dengan keluarga inti di rumah.
2. Tadarus Al-Qur'an
Tadarus Al-Qur'an yang biasanya dilakukan bersama di masjid juga ditiadakan.
Kemenag menganjurkan untuk dilakukan di rumah masing-masing.
3. Peringatan Nuzulul Qur'an
Peringatan yang ada di dalam bulan Ramadan seperti Nuzulul Qur'an juga ditiadakan.
Karena biasanya peringatan Nuzulul Qur'an menghadirkan penceramah serta peserta dengan jumlah banyak.
Kegiatan itu ditiadakan di lingkup lembaga pemerintahan, lembaga swasta, maupun masjid dan musala.
4. Iktikaf
Kemenag juga memberikan panduan untuk tidak melakukan iktikaf di 10 malam terakhir bulan Ramadan.
5. Takbiran Keliling
Masyarakat juga diharapkan tidak melakukan takbiran keliling seperti biasanya.
Takbiran cukup dilakukan di masjid atau di musala dengan menggunakan pengeras suara.
6. Pesantren Kilat
Pesantren kilat juga tidak dianjurkan untuk dilakukan secara langsung.
Namun dapat diselenggarakan melalui media elektronik.
7. Buka Bersama dan Sahur
Sering kali masyarakat menjalankan momen berpuasa dengan buka bersama ataupun sahur on the road.
Namun untuk Ramadan kali ini, pihak Kemenag memberikan panduan untuk tidak melakukan dua kegiatan tersebut.
8. Zakat
Untuk pengumpulan zakat, Kemenag memberikan himbauan agar dapat dibayarkan sebelum puasa berlangsung.
Hal tersebut diharapkan agar pembagian dapat dilakukan lebih cepat.
Saat pengumpulan zakat juga dapat dilakukan dengan meminimalisir kontak langsung maupun membuka gerai di tempat ramai.
Kegiatan itu dapat dilakukan dengan melakukan sosialisasi, melalui layanan antar jemput maupun layanan transfer.
Dalam menyalurkan zakat, pihak Kemenag juga menghimbau untuk tidak dilakukan dengan tukar kupon.
Semua ibadah selama bulan Ramadan sementara dilakukan tanpa membuat adanya kerumunan warga di satu titik.
Semua ibadah selama bulan Ramadan sementara dilakukan tanpa membuat adanya kerumunan warga di satu titik.
Maupun kegiatan yang membuat pengumpulan masyarakat di satu titik.
Penyaluran dapat dilakukan dengan memberikan secara langsung kepada yang berhak menerima.
Petugas penyaluran zakat juga wajib menggunakan alat pelindung kesehatan seperti masker, sarung tangan, dan perlengkapan yang sesuai prosedur lainnya.
Meski demikian, Kemenag mengungkapkan panduan tersebut dapat diabaikan apabila ada pernyataan resmi dari pemerintah yang menyatakan keadaan aman dari Covid-19.
Baca juga: Salat Tarawih dan Witir Sendiri di Rumah Selama Pandemi Covid-19 jelang Ramadan 2021
Baca juga: Bacaan Surat Pendek Saat Salat Tarawih, Ada Surat An Nas
Demikian, panduan ibadah di bulan Ramadan 2021 mulai dari salat Tarawih, bayar zakat hingga takbiran keliling di tengah pandemi Covid-19. ( Tribunlampung.co.id / Noval Andriansyah )