Berita Nasional
Kronologi Mantan Atlet Voli Putri Aprilia Manganang yang Kini Resmi Jadi Pria
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa mengumumkan perubahan identitas prajuritnya di TNI AD yakni Sersan Dua Aprilia Santini M
Penulis: Gusti Amalia | Editor: Daniel Tri Hardanto
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa mengumumkan perubahan identitas prajuritnya di TNI AD yakni Sersan Dua Aprilia Santini Manganang yang sebelumnya dikenal sebagai perempuan menjadi laki-laki.
Didampingi Tim Dokter RSPAD Gatot Soebroto, Andika menjelaskan kelainan organ reproduksi yang dialami Sersan Manganang yakni hipospadias.
Andika menjelaskan Sersan Manganang yang dilantik menjadi Bintara berpangkat Sersan Dua pada Desember 2016 lalu dilahirkan tahun 1992 tepatnya 27 April di Pulau Sangir, Tahuna, Sulawesi Utara.
Ia menggambarkan untuk menuju lokasi tersebut saat ini maka diperlukan delapan jam dari Manado dengan kapal laut.
Baca juga: Nasib Lansia Pembuang Sampah Botol Plastik ke Mulut Kuda Nil Setelah Viral
Saksikan video Kronologi Aprilia Manganang Resmi Jadi Laki-Laki selengkapnya di sini:
Sebetulnya, lanjut Andika, kelainan pada sistem reproduksi laki-laki atau hiposadias cukup sering terjadi, bahkan menempati peringkat kedua dari jumlah kasus yang biasa terjadi untuk kelahiran bayi laki-laki.
Menurut data saat ini, kata dia, di setiap 250 bayi laki yang lahir ada satu yang mengalami kelainan atau hipospadias atau empat orang setiap 1000 kelahiran bayi laki.
Secara hipotetis, kata Andika, di Indonesia yang memiliki jumlah penduduk 270 juta jiwa maka ada 1.080.000 anak laki-laki yang lahir dengan kelainan pada sistem reproduksinya.
Andika melanjutkan, ayah Manganang yang bernama Akip Manganang bekerja sebagai buruh perkebunan dan ibunya yang bernama Suryati kerjanya saat itu adalah asisten rumah tangga.
Ayah Manganang, kata Andika, hanya lulus SD, dan ibu Manganan tidak menyelesaikan SD.
Baca juga: Istri Niat Bunuh Suami Pakai Racun Biawak, Malah Mertua dan 3 Kucing yang Tewas
Pada saat melahirkan, kata Andika, ibu Manganang dibantu paramedis di rumahnya.
Kemudian Manganang lahir dengan kelainan sistem reproduksi yang masuk ke dalam kategori kasus serius.
"Inilah yang kemungkinan membuat paramedis atau orang tua melihat hanya secara fisik bahwa anak ini perempuan," kata Andika di Mabesar Jakarta pada Selasa (9/3/2021).
Kondisi tersebut, lanjut Andika, terus berlangsung sampai pada tahun 2016 ketika Angkatan Darat melihat prestasinya di olahraga.
TNI AD saat itu, kata Andika, memutuskan merekrut Aprilia dalam program rekrutmen khusus Bintara yang berprestasi.