Ramadan 2021
Apakah Mimisan Bisa Batalkan Puasa
Berikut ini adalah penjelasan tentang apakah mimisan bisa batalkan puasa atau tidak.
Penulis: Virginia Swastika | Editor: Hurri Agusto
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Selama menjalankan ibadah puasa, seringkali permasalahan muncul di keseharian.
Salah satu pertanyaannya adalah apakah mimisan bisa batalkan puasa.
Dalam menjalani ibadah puasa Ramadhan, banyak umat Islam mempertanyakan terkait batal tidaknya puasa yang tengah dijalankan.
Berikut ini adalah penjelasan terkait hal tersebut.
Dilansir dari Kompas.com, Kepala Kementerian Agama Surakarta Musta'in Ahmad mengatakan bahwa mimisan tidak membatalkan puasa.
Menurutnya, secara umum yang membatalkan puasa adalah makan, minum, dan sesuatu yang melewati tenggorokan kita, dan berhubungan badan ketika siang hari.
Hal itu sebagaimana hukum muntah karena sakit, bukan karena disengaja.
Darah yang mengalir
Dalam hal ini, mimisan adalah darah yang keluar dari hidung dengan sendirinya, tanpa dipicu oleh benda apa pun yang masuk ke hidung.
Dengan berpegang pada pedoman itu, maka Musta'in menyebut bahwa mimisan tidak membatalkan puasa.
Namun, mimisan juga akan membatalkan puasa jika darah yang keluar, masuk kembali ke dalam organ dalam tubuh.
"Jadi bukan karena mimisannya, tetapi mungkin karena ada sesuatu yang mengalir di tenggorokannya. Itu kan kena hukum yang pertama tadi, yaitu ada masuk ke dalam tubuh," kata Musta'in.
Sama halnya dengan mimisan, gusi berdarah juga tidak membatalkan puasa karena itu keluar dengan sendirinya.
Dengan catatan darah yang keluar tidak tertelan dan masuk ke dalam rongga tubuh dalam (jauf).
Terminologi jauf dalam pengertian para ahli fikih meliputi lambung, usus dan kandung kemih, dan bagian dalam kepala.
Gejala Mimisan
Mimisan termasuk situasi yang sangat umum terjadi. Sebagian besar kasusnya terjadi karena iritasi ringan.
Hidung diketahui terdiri dari banyak pembuluh darah kecil yang mudah berdarah.
Kebanyakan mimisan terjadi di bagian depan septum hidung. Itu adalah potongan jaringan yang memisahkan kedua sisi hidung.
Jenis mimisan ini termasuk bisa dengan mudah dihentikan.
Mimisan dapat terjadi juga di bagian lain, yakni lebih dalam di hidung seperti pada sinus atau pangkal tengkorak.
Kasus mimisan ini tergolong lebih jarang dan mungkin lebih sulit dikendalikan meski tak mengancam keselamatan jiwa.
Penyebab mimisan
Melansir Medline Plus, mimisan dapat disebabkan oleh beberapa hal, di antaranya:
1. Iritasi karena alergi, pilek, bersin atau masalah sinus
2. Udara sangat dingin atau kering.
3. Meniup hidung dengan sangat keras, atau mengorek hidung Luka pada hidung, termasuk hidung yang patah atau adanya benda yang tersangkut di hidung.
4. Sinus atau operasi hipofisis (transsfenoidal).
5. Septum menyimpang Iritasi kimia termasuk obat-obatan yang disemprotkan atau didengus.
6. Terlalu sering menggunakan semprotan hidung dekongestan
7. Perawatan oksigen melalui kanula hidung
8. Sementara, mimisan berulang dapat menjadi gejala penyakit lain seperti:
9. Tekanan darah tinggi
10. Gangguan perdarahan
11. Tumor pada hidung atau sinus
Ketika sedang mimisan, tidak dianjurkan untuk mengonsumsi pengencer darah, seperti warfarin (Coumadin), clopidogrel (Plavix), atau aspirin.
Hal ini karena malah dapat menyebabkan atau memperburuk mimisan.
Berikut beberapa langkah mengobati atau menghentikan mimisan yang patut Anda coba:
1. Duduk dan pencet lembut bagian hidung dengan menggunakan bagian tanggan di antara ibu jari dan jari telunjuk sehingga lubang hidung tertutup
2. Tutuplah hidung selama 10 menit penuh
3. Condongkan tubuh ke depan untuk menghindari terhirupnya darah Semenara bernapaslah melalui mulut
4. Tunggu setidaknya 10 menit sebelum memeriksa apakah perdarahan telah berhenti.
5. Pastikan untuk memberikan waktu yang cukup agar pendarahan berhenti.
6. Mungkin kompres air dingin atau es di hidung bisa membantu meredakan mimisan Jangan sumpel bagian dalam hidung dengan kain kasa.
7. Berbaring dengan mimisan tidak dianjurkan.
8. Selain itu, Anda disarankan untuk menghindari mengendus atau meniup hidung dengan keras hingga beberapa jam setelah mimisan.
9. Jika perdarahan berlanjut, semprotan dekongestan hidung (Afrin, Neo-Synephrine).
10. Obat itu kadang-kadang dapat digunakan untuk menutup pembuluh kecil dan mengendalikan perdarahan. ( Tribunlampung.co.id / Virginia Swastika )