Kuliner Lampung

Kuliner Lampung, Ada Kerupuk Bandung di Kota Agung

Asmaryani adalah perintis produksi kerupuk di Kota Agung, Tanggamus. Ia menamakan produknya dengan kerupuk Bandung.

Penulis: Tri Yulianto | Editor: Daniel Tri Hardanto
Tribunlampung.co.id / Tri
Kerupuk Bandung produksi Asmaryani di Kota Agung, Tanggamus. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, TANGGAMUS - Asmaryani adalah perintis produksi kerupuk di Kota Agung, Tanggamus.

Ia menamakan produknya dengan kerupuk Bandung.

Pria berusia 78 tahun tersebut mengawali usahanya sejak 1969 silam.

"Dulu usaha mulai tahun 1969, itu yang pertama buat kerupuk di Baros, di Kota Agung sini," kata Asmaryani, Selasa (6/4/2021).

Ia mengaku, keterampilannya membuat kerupuk berasal dari keluarganya di Bandung.

Kerupuk Bandung produksi Asmaryani di Kota Agung, Tanggamus.
Kerupuk Bandung produksi Asmaryani di Kota Agung, Tanggamus. (Tribunlampung.co.id / Tri)

Kebetulan keluarganya adalah perajin kerupuk di Bandung, dan itu menurun padanya.

"Saya usaha keturunan dari bapak saya, turun-temurun di Bandung sana. Jadi akhirnya terkenalnya di sini kerupuk Bandung," ujar Asmaryani.

Ia menjelaskan, kerupuk Bandung memiliki ciri khas bentuknya yang bundar.

Asmaryani menggunakan bahan baku tepung sagu yang kala itu masih sangat murah.

Dengan modal sagu 4 kuintal, separuhnya menjadi keuntungan.

Setelah berjalannya waktu, ia mulai menyebar usaha serupa, baik yang dijalani oleh saudaranya atau orang yang pernah bekerja padanya.

Sejak tahun 1975 mulailah di Kota Agung muncul beberapa usaha kerupuk.

"Dulu Gubernur Lampung pernah bilang ke saya, hebat kamu bisa bikin kerupuk di Kota Agung," ujar Asmaryani sebagai contoh pelaku UKM di Kota Agung kala itu.

Ia mengaku, saat itu tidak menyangka usahanya berkembang pesat.

Sebab tujuan awal hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup dan mengajarkan anak-anaknya usaha kerupuk sebagai usaha keturunan.

Asmaryani mengaku sejak awal jarang mendapat bantuan dari pemerintah untuk usaha kerupuknya.

Di awalnya dari modal sendiri, selanjutnya memberikan kaleng-kaleng kerupuk berbentuk persegi yang berkaca juga dari modal sendiri.

Kini dengan kondisi pandemi Covid-19, dirinya berharap ada bantuan dari pemerintah untuk mempertahankan usahanya.

Sebab penjualan kerupuk pun turun dari sebelumnya.

Untuk membuat kerupuk yang enak, menurut Asmaryani adalah rasa jangan terlalu asin. ( Tribunlampung.co.id / Tri Yulianto )

Baca berita UMKM Lampung lainnya

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved