Bandar Lampung
Cerita Mantan Teroris di Lampung Kembali Setia NKRI, Nana Berubah Demi Anak
Nurhasanah atau Nana, mantan teroris di Lampung yang sedang menjalani hukuman di Lembaga Pemasyarakatan atau Lapas Wanita Bandar Lampung.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Nurhasanah atau Nana, mantan teroris di Lampung yang sedang menjalani hukuman di Lembaga Pemasyarakatan atau Lapas Wanita Bandar Lampung.
Kini ia telah bertaubat dan mengikrarkan diri tetap setia terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Suara lantang terdengar dari mulut seorang narapidana penghuni Lapas Wanita Bandar Lampung.
Di hadapan sejumlah pejabat Lapas serta Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) dan perwakilan pihak Kepolisian, perempuan ini mengucapkan ikrar.
Narapidana perkara terorisme ini bukan tengah dihukum ataupun telah melakukan kesalahan selama dibina di Pemasyarakatan. Melainkan ia bersumpah dan mengikrarkan diri untuk tetap setia terhadap NKRI.
Nana merupakan satu di antara pelaku dari aksi teror pelemparan bom panci di Polres Indramayu tahun 2018.
Nana sendiri dulunya hanya mengakui kekhalifahan ISIS dengan pimpinan Abu Bakar Al Baghdadi. Namun empat tahun menjalani masa pidana dan rehabilitasi dekaradikalisasi, Nana mengakui NKRI serta Pancasila.
"Saya berjanji untuk setia kepada NKRI dan akan melindungi segenap tanah air Indonesia dari segala tindakan terorisme yang dapat memecah belah persatuan Indonesia," ujar Nana di Lapas Wanita Bandar Lampung, Selasa (6/4/2021).
Nana pun menyatakan melepas baiat terhadap pimpinan atau amir ISIS yaitu Abar Bakar Al Baghdadi maupun yang menggantikannya Ibrahim Al Hasyimi Al Quraishi. "Dan ataupun pemimpin organisasi-organisiasi jihadis radikal lainnya," ujar dia.
Nana pun menyesali segala kesalahan yang telah ia perbuat. "Dan saya tidak akan bergabung lagi dengan amir kelompok teroris lainnya yang terlibat dan menyetujui aksi teror manapun di dunia ini," ucapnya.
Nana menyatakan apa yang telah disampaikannya bukan di bawah tekanan. "Tidak ada paksaan dari pihak manapun," tuturnya.
Seusai mengucapkan ikrar tersebut, Nana pun mencium sang saka merah putih sebagai simbol untuk setia terhadap NKRI.
Namun saat disapa, Nana memilih diam dan pergi berlari menuju bilik peraduan yang ada di dalam Lapas.
Staf Sub Seksi Bimkemaswat Lenny mengatakan jika Nurhasanah memang agak tertutup dan pendiam. "Tapi kalau curhat ya curhat karena saya walinya," sebut Lenny.
Kendati demikian, Lenny meyakinkan jika Nana tidak dibawah tekanan dan semua dilakukannya secara ikhlas.