Berita Lampung
Pengamat Unila Sebut Lewat Program KNMP Diharapkan Nelayan Akan Sejahtera
Dosen Perikanan Fakultas Pertanian Unila Dr Qadar Hasani menyambut baik program Kampung Nelayan Merah Putih atau KMNP.
Penulis: Bayu Saputra | Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Dosen Perikanan Fakultas Pertanian Universitas Lampung (Faperta Unila) Dr Qadar Hasani menyambut baik program Kampung Nelayan Merah Putih (KMNP) yang dicanangkan Presiden Prabowo untuk kesejahteraan nelayan.
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menargetkan 65 Kampung Nelayan Merah Putih (KNMP) selesai dibangun pada 2025.
Target tersebut menjadi bagian dari rencana pembangunan 100 kampung nelayan di seluruh Indonesia pada tahun ini yang rencananya akan dilakukan dalam dua tahap.
Ketua Pembangunan KNMP sekaligus Staf Ahli Menteri Trian Yunanda dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (15/9/2025) menjelaskan, tahap pertama mencakup 65 lokasi yang tertuang dalam Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 55 Tahun 2025. Sisanya, 35 calon lokasi masih dalam proses pengusulan untuk tahap kedua.
Pembangunan tahap pertama dijadwalkan berlangsung September-Desember 2025. Tahap kedua dimulai Oktober 2025 dan diperkirakan selesai pada Maret 2026. Untuk tahun depan, KKP menargetkan 250 kampung nelayan bisa dibangun.
Menurut Trian, kebutuhan investasi untuk setiap lokasi mencapai Rp 22 miliar. Total anggaran 100 lokasi sebesar Rp 2,2 triliun. Saat ini dana investasi untuk pembangunan 65 KNMP di tahap I sebesar Rp 1,34 triliun sudah disetujui oleh Kementerian Keuangan.
Dosen Perikanan Faperta Unila, Qadar Hasani mengatakan, melalui program KMNP tersebut akan membuat para nelayan sejahtera.
"Terkait potensi perikanan itu kan kita mempunyai banyak sumber daya laut yang luar biasa, hingga diharapkan para nelayan akan sejahtera," kata Dosen Perikanan Faperta Unila, Qadar Hasani, Selasa (16/9/2025).
Pihaknya mencatat bahwa ada 3 profil sumber daya laut yang berbeda di Lampung.
Pertama pantai timur antara Tulangbawang di atas sampai ke Bakauheni profil laut dangkal.
Kemudian daerah laut Jawa biasanya perikanan plagis kecil kembung dan sebagainya.
Kemudian di teluk Lampung yakni dari selat sunda dari Kalianda, Bandar Lampung, Pesawaran hingga Tanggamus.
Daerah tersebut itu banyak ikan karang dan ikan plagis kecil dengan potensinya besar.
"Profil berbeda pantai barat yakni Krui hingga Pesisir Barat dan sebagainya itu ikan samudera dengan ikan plagis besar dan ikan karang juga ada," terangnya.
"Ikan marlin dan tuna sebagainya daerah yang dalam dan itu sebagian termanfaatkan dengan optimal plagis kecil.Kalau plagis besar untuk potensial dikembangkan penangkapannya," terusnya.
Jual 20 Ekor Sapi Bantuan, Ketua Poktan di Lampung Selatan Dicokok Polisi |
![]() |
---|
Wabup Pesawaran Kunjungi Balita Gizi Buruk di RSUDAM, Berharap Ortu Lebih Peduli |
![]() |
---|
UPTD KPHK Tahura Wan Abdul Rachman Akan Kembangkan Kopi Ramah Burung, Rambah Pasar Ekspor |
![]() |
---|
Honda Beat Warga Lampung Tengah Raib saat Parkir Tak Cabut Kunci Motor |
![]() |
---|
Tak Ada Pembayaran Manual untuk Pembuatan SKCK, Hanya Melalui BRIVA |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.