Berita Lampung

Pengamat Unila Sebut Lewat Program KNMP Diharapkan Nelayan Akan Sejahtera

Dosen Perikanan Fakultas Pertanian Unila Dr Qadar Hasani menyambut baik program Kampung Nelayan Merah Putih atau KMNP.

Penulis: Bayu Saputra | Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung.co.id/Bayu Saputra
PROGRAM KMNP - Dosen Perikanan Faperta Unila, Dr Qadar Hasani saat diwawancarai Tribun Lampung di ruang kerjanya, Selasa (16/9/2025). Pihaknya menyambut baik program Kampung Nelayan Merah Putih atau KMNP. 

"Pandangan kebijakan KNMP untuk potensi perikanan di Lampung sebenarnya baik dan sentra perikanan di Lampung," kata Qadar. 

KMNP ini sangat baik terutama sentra perikanan sudah eksis di Lampung, di Lamtim ada Teladas, Margasari, Kuala Penet, Labuhan Maringgai, Ketapang hingga Bakauheni. 

Kemudian di teluk Lampung ada Kalianda, Lempasing, Ujung Bom, Kota Agung.

Serta juga ada pantai barat yakni Krui hingga Lemong, Kota Jawa serta sentra pendaratan ikan kecil untuk didukung pemerintah. 

"Sebenarnya pada masa jokowi yakni minapolitan namun kemudian jaman Prabowo Subianto dengan menteri KKP Wahyu Sakti Trenggono menggelontorkan program baru tersebut," kata Qadar. 

Program Prabowo sejalan dengan kementerian yang lainnya seperti koperasi merah putih, MBG.

"Kalau pemerintah bisa menunjang ini dengan konsep KMNP sebenarnya sentra nelayan dibuat terintegrasi dan modern," ucapnya.

Kemudian satu kampung akan digelontorkan Rp 22 miliar, jika bisa dikembangkan dengan baik dan tidak buru-buru dalam waktu 3,5 bulan harus selesai. 

"Saya pikir itu bisa berkontribusi terhadap kemajuan pengembangan perikanan tangkap di sekitar kampung tersebut," kata Qadar.

Terutama bisa membantu meningkatkan kesejahteraan dan pendapatan nelayan sekitarnya.

Serta diselaraskan dengan program pemerintah lainnya koperasi merah putih.

"Kalau berjalan dengan MBG dari hasil kampung nelayan merah putih tersebut. Dampak yang signifikan, kalau pemerintah berinvestasi maka fasilitas tersedia," kata Qadar.

Jadi bukan hanya saja fasilitas ke pelabuhan dan tetapi penampungan ikan, pengolahan ikan hingga fasilitas distribusi serta fasilitas peralatan hingga bahan bakar. 

Tentu ini dikondisikan oleh Pertamina, sanggup tidak jika ada 100 lokasi SPBB yang kontinyu tersedia.

Kemudian harus bermitra dan menerima produk yang dihasilkan nelayan

Halaman
123
Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved