Berita Lampung
Fenomena Banjir Rob, BPBD Lampung Imbau Nelayan Tidak Melaut Sementara Waktu
Fenomena banjir rob masih akan mengguncang sebagian wilayah pesisir Lampung hingga Februari 2026 mendatang.
Penulis: Dominius Desmantri Barus | Editor: Reny Fitriani
Ringkasan Berita:
- BPBD Provinsi Lampung memprediksi gelombang tinggi dan air rob masih akan terjadi di sebagian wilayah pesisir Lampung hingga Februari 2026..
- BPBD mengimbau nelayan untuk tidak melaut untuk sementara waktu.
- BMKG telah mengeluarkan peringatan dini terkait gelombang tinggi di perairan Lampung 3-4 meter.
Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Fenomena banjir rob masih akan mengguncang sebagian wilayah pesisir Lampung hingga Februari 2026.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengimbau nelayan untuk tidak melaut untuk sementara waktu.
Humas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Lampung Wahyu Hidayat mengatakan, pihaknya memprediksi gelombang tinggi dan air rob masih akan terjadi sampai Februari 2026.
"Setelah kita ngobrol dengan BMKG fenomena gelombang ini terus berlangsung dari November, Desember 2025 sampai dengan Januari, Februari 2026 di sepanjang pesisir pantai kita," ujarnya, Selasa (11/11/2025).
Ia menyebut fenomena banjir rob sebagain pesisir lampung karena fenomena peralihan musim.
"BMKG telah mengeluarkan peringatan dini terkait hal tentang gelombang tinggi di perairan lampung 3-4 meter," katanya.
Pihaknya telah menyosialisasikan imbauan itu kepada para nelayan.
"Kami mencoba sebisa mungkin mendistribusikan info BMKG ini ke kelompok nelayan berbagai tempat," ujarnya.
"Kita lihat di sosial media, ada bagan dan perahu nelayan yang rusak. Jadi kita ingin meminimalisir kerugian yang dialami nelayan dan keselamatan nelayan," sambungnya.
Ia mengimbau untuk beberapa wilayah pesisir Lampung untuk waspada gelombang tinggi dan banjir rob.
"BMKG telah mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi. Pesisir Barat, Tanggamus, Pesawaran, Bandar Lampung, Lampung Selatan, dan Lampung Timur. Terutama di 5 Kabupaten Pesisir Barat, Tanggamus, Pesawaran, Bandar Lampung, Lampung Selatan," ujarnya.
Ia mengimbau untuk seluruh nelayan agar mewaspadai gelombang tinggi dan air rob.
Nelayan disarankan untuk tidak melaut sementara waktu, mengindari cuaca buruk tersebut.
"Kami mengimbau kepada masyarakat ataupun nelayan untuk jangan beraktivitas di tepi pantai dahulu. Sebaiknya nelayan menepikan perahunya di daerah yang lebih aman. Kami mengimbau nelayan jangan melaut sementara waktu hingga cuaca aman," ujarnya.
Ia pun meminta kepada masyarakat di wilayah pesisir agar menguapdate informasi terkait cuaca di Website BMKG dan BPBD agar dapat menanggulangi risiko bencana.
( Tribunlampung.co.id / Dominius Desmantri Barus )
| Polisi dan Warga Kompak Tangkap Jambret di Yosorejo Metro |
|
|---|
| Pemkab Lampung Selatan Akan Pecahkan Rekor MURI Lintas Laut Jetski Spektakuler Antar Provinsi |
|
|---|
| Polres Lamtim Ciduk Penadah Buntut Kasus Pencurian Bibit Nanas |
|
|---|
| Antisipasi Bencana, Polres Pringsewu Dirikan Posko dan Siagakan 231 Personel |
|
|---|
| Sampah di Bandar Lampung 770 Ton per Hari |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lampung/foto/bank/originals/BPBD-imbau-nelayan-tidak-melaut-untuk-sementara-waktu-a.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.