Angin Kencang di Pringsewu

Korban Angin Kencang Tinggal di Tenda, Anggota DPRD Pringsewu Prihatin

Anggota DPRD Pringsewu Anton Subagiyo mengunjungi keluarga korban rumah roboh tersapu angin kencang di Pekon Lugu Sari, Kecamatan Pagelaran.

Dok Anton Subagiyo
Anggota DPRD Pringsewu Anton Subagiyo (kanan) meninjau keluarga Suratin yang rumahnya roboh disapu angin kencang di Pekon Lugu Sari, Kecamatan Pagelaran, Minggu (11/4/2021). 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, PRINGSEWU - Anggota DPRD Pringsewu Anton Subagiyo mengunjungi keluarga korban rumah roboh tersapu angin kencang di Pekon Lugu Sari, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Pringsewu, Minggu (11/4/2021).

Ketua Fraksi Golkar DPRD Pringsewu ini prihatin dengan kondisi rumah pasangan suami istri Suratin (45) dan Juati (48) karena terpaksa tinggal di tenda plastik.

Pasangan ini bersama kedua anaknya kehilangan rumah karena tersapu angin kencang pada Sabtu (10/4/2021) lalu.

Apalagi rumah reyot mereka sempat diajukan untuk mendapat program bedah rumah atau Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) dari pemerintah namun tidak kunjung terealisasi.

Bahkan Suratin belum terdata masuk dalam program yang rutin digulirkan pemerintah tiap tahunnya.

Anton berharap Dinas Sosial dan pekerja sosial masyarakat (PSM) di desa betul-betul melaksanakan tugas pengentasan kemiskinan.

"Dalam proses pendataan dan pengajuan program, harus dipentingkan yang skala prioritas," tuturnya.

Sehingga, lanjut dia, output dan benefit yang dihasilkan sebuah program dari pemerintah itu mengenai sasaran.

Dia membeberkan, warga kategori miskin itu di antaranya orang yang tidak mampu memenuhi kebutuhan dasar.

Kemudian, dilihat dari kondisi tempat tinggalnya.

"Dua hal ini harus jadi catatan. Kalau pengajuan Rumah Tidak Layak Huni, Dinas Sosial pun harus memverifikasi," katanya.

Dia meminta, sebisa mungkin di Kabupaten Pringsewu dilakukan survei.

"Di antara rumah yang tidak layak huni, yang paling tidak layak yang mana, ini yang menjadi prioritas," tegasnya.

Dia berharap supaya peristiwa yang terjadi pada keluarga Suratin ini tidak terulang kembali pada keluarga yang tidak mampu lainnya di Bumi Jejama Secancanan.

Anton mengingatkan, pengentasan kemiskinan merupakan tujuan untuk berdirinya Kabupaten Pringsewu.

Dalam kunjungan tersebut, Anton memberi bantuan berupa 30 sak semen.

Diusulkan Bedah Rumah

Bangunan rumah yang roboh tersapu angin kencang di Pekon Lugu Sari, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Pringsewu pernah diusulkan untuk mendapatkan program bedah rumah dari pemerintah.

Camat Pagelaran Bahrudin membenarkan bila rumah milik pasangan Suratin (45) dan Juati (48) ini pernah diajukan mendapat bantuan rehabilitasi rumah tidak layak huni (RTLH).

"Cuma belum terealisasi," kata Bahrudin, Minggu (11/4/2021).

Rumah Juati roboh setelah tersapu angin kencang disertai hujan deras, Sabtu (10/4/2021) sore.

Kondisi rumah Juati di Pekon Lugu Sari, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Pringsewu rata dengan tanah, Sabtu (10/4/2021).
Kondisi rumah Juati di Pekon Lugu Sari, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Pringsewu rata dengan tanah, Sabtu (10/4/2021). (Dok BPBD Pringsewu)

Bahrudin mengaku telah meninjau langsung kondisi rumah Suratin.

Bahrudin mengatakan, pemilik rumah sudah berencana merenovasi bangunan itu.

Lantaran ambruk tersapu angin, alhasil rumah itu sekalian dibongkar.

Kini pemilik rumah tinggal di tenda darurat yang terbuat dari plastik.

Angin kencang juga memorak-porandakan Pasar Pagelaran.

Bahrudin mengatakan, akibat angin kencang kanopi bangunan pasar bagian timur jatuh, sehingga dibongkar seluruhnya.

Sementara di Desa Padang Rejo mengakibatkan genting berhamburan, ada sekitar lima baris. Kerusakannya tergolong ringan.

Kemudian di Desa Sukaratu terdapat bangunan teras yang tertimpa pohon alpukat.

Tinggal di Tenda Plastik

Sejumlah warga terdampak angin kencang yang melanda Pekon Lugusari, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Pringsewu, Sabtu (10/4/2021).  

Salah satunya ibu rumah tangga (IRT) bernama Juati (48).

Ketika hujan lebat dan angin kencang terjadi, ia tidak tinggal di rumahnya.

Juati mengajak dua putrinya, Mareta (11) dan Desta Anggraini (9), berteduh di tenda tempat penyimpanan kayu bahan bangunan.

Kayu tersebut sengaja dikumpulkan untuk persiapan merenovasi rumahnya.

Mereka belum mampu memperbaiki rumah karena belum mempunyai cukup dana.

Kini tenda penyimpanan kayu bangunan itu jadi tempat tinggal sementara bagi Juati bersama suaminya, Suratin (45), dan dua anaknya.

Tenda penyimpanan kayu ini dibangun darurat dengan atap plastik.

Ukurannya kira-kira 2 x 4 meter persegi.

Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pringsewu sudah meninjau kondisi rumah Suratin yang rata dengan tanah tersapu angin kencang.

Kepala BPBD Pringsewu Edi Sumber Pamungkas mengungkapkan, bila angin kencang juga merobohkan sejumlah pohon dan turut merusak beberapa atap bangunan warga lainnya.

Juati Gemetar

Juati mengaku gemetar menyaksikan rumahnya roboh saat angin kencang terjadi sekitar pukul 15.30 WIB.

Ketika itu dia bersama dua putrinya, Mareta (11) dan Desta Anggraini (9), serta dua anak tetangganya berteduh di tenda tempat penyimpanan kayu bahan bangunan.

Jaraknya hanya sekitar enam meter dengan rumah yang dia saksikan ambruk dan rata dengan tanah. 

Rumah tersebut berdinding setengah bata dan setengah geribik. Berlantai tanah dan semen.

Konstruksi bangunannya sudah tua dan reyot. Bahkan sudah diberi penyangga untuk antisipasi agar sewaktu-waktu tidak roboh.

Ironisnya, angin kencang yang menyapu wilayah Pekon Lugu Sari dan sekitarnya membuat bangunan rumah ukuran 6 x 8 meter persegi itu rata dengan tanah.

Saat peristiwa hujan lebat dan angin kencang terjadi, Suratin (45), suami Juati, sedang bekerja sehingga tidak di rumah. 

"Angin kencang, hujan besar. Saya habis ngangkatin padi yang baru dijemur. Saya takut, gemetar," tutur Juati yang menyaksikan detik-detik rumahnya roboh, Minggu (11/4/2021).

Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pringsewu sudah meninjau kondisi rumah Suratin yang rata dengan tanah tersapu angin kencang.

Kepala BPBD Pringsewu Edi Sumber Pamungkas mengungkapkan, angin kencang juga merobohkan sejumlah pohon dan turut merusak beberapa atap bangunan lain. ( Tribunlampung.co.id / Robertus Didik Budiawan )

Baca berita Pringsewu lainnya

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved