Bandar Lampung

Aan Ibrahim-Layla Ninda Bantu Perekonomian saat Pandemi, Pekerjakan Ibu-ibu Jadi Perajin Sulam Usus

sebelum jadi pengrajin mereka terlebih dahulu diajari bagaimana menjadi perajin sulam usus dan tapis selama 3 bulan.

Penulis: Jelita Dini Kinanti | Editor: Reny Fitriani
Dokumentasi
Aan Ibrahim-Layla Ninda Bantu Perekonomian saat Pandemi, Pekerjakan Ibu-ibu Jadi Perajin Sulam Usus 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDARLAMPUNG - Membantu perekonomian sesama banyak dilakukan orang-orang, termasuk di saat pandemi covid-19.

Seperti yang dilakukan Layla Ninda yang merupakan Owner Ninda Tapis dan Aan Ibrahim yang merupakan Owner Galery Aan Ibrahim.

Melalui sambungan telepon, Layla Ninda mengatakan, membantu perekonomian sesama yang dilakukannya adalah dengan memperkerjakan 20 distributor yang membawahi 30-80 pengrajin sulam usus dan tapis. 

Sebelumnya ada 150 pengrajin, namun karena pandemi Covid-19 harus dikurangi pengrajinnya.

Pengrajin itu didominasi oleh ibu-ibu.

Pengrajin-pengrajin itu tersebar di  Bandar Lampung, Pesawaran, Pringsewu, Tanggamus, Kotabumi, dan Lampung Selatan.

Baca juga: Mengintip Galery Aan Ibrahim, Desainer Ternama Asal Provinsi Lampung

"Saya banyak memilih ibu-ibu sebagai pengrajin, karena saya ingin ibu-ibu ini bisa membantu perekonomian suami. Apalagi sekarang sedang pandemi covid-19 yang membuat perekonomian makin sulit," kata Owner Kaos Lampung dan Toko Jala itu. 

Wanita kelahiran Tanggamus 17 Desember 1974 itu mengatakan, sebelum jadi perajin mereka terlebih dahulu diajari bagaimana menjadi pengrajin sulam usus dan tapis selama 3 bulan.

Setelah itu baru mereka mulai bekerja sebagai perajin.

Awalnya mereka yang datang lokasi mereka bekerja.

Tapi lama kelamaan mereka akhirnya membawa pekerjaan mereka ke rumah supaya mereka bisa bekerja sembari mengurus anak dan rumah. 

Namun meskipun begitu, mereka tetap diberikan deadline.

Baca juga: 3 Bulan Waktu yang Dibutuhkan Layla Ninda Gembeleng Pengrajin Tapis

Tapi terkadang ada mereka yang sudah deadline, tapi belum selesai.

Alasannya karena mengurus anak, repot, dan sebagainya.

Inilah yang menjadi salah satu kendala yang dialami oleh Layla Ninda, selama memperkerjakan mereka sebagai perajin tapis dan sulam ususnya. 

Halaman
123
Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved