Bandar Lampung
Kurun Sebulan, PAD Pemutihan Pajak Kendaraan di Lampung Capai Rp 30,4 Miliar
Pada akhir bulan 30 Aprill lalu terdapat ada 39.007 kendaraan yang telah membayar pajak.
Penulis: Bayu Saputra | Editor: Reny Fitriani
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung membuka kesempatan kepada wajib pajak guna melunasi apa yang menjadi kewajibannya.
Adi Erlansyah, selaku Kepala Bapenda Provinsi Lampung saat ditemui Tribun Lampung, Senin (3/5/2021) mengatakan bahwa sejak awal bulan Mei kedepan akan ada 225 orang yang boleh mengantre untuk membayar pajak.
"Kalau sebelumnya memang kita ada 150 orang saja dan sekarang bertambah 75 orang yang bisa mengantre membayar pajak, " kata Adi.
Dengan dibatasi wajib pajak 225 orang setiap harinya ini untuk menjaga agar tidak ada peningkatan penularan covid.
Tetapi PAD juga tetap dikejar pada saat ini, makanya adanya pemutihan tersebut dengan harapan masyarakat bisa membayar pajak kendaraannya.
Pada akhir bulan 30 Aprill lalu terdapat ada 39.007 kendaraan yang telah membayar pajak.
Baca juga: 1.246 Wajib Pajak Sudah Lakukan Pemutihan di Samsat Kotabumi
Dengan rinciannya, roda dua (R2) 26.717 motor dan roda empat (R4) ada 12.290 mobil dan totalnya pemasukan PAD mencapai sekitar Rp 30,4 miliar.
"Ada Rp 30,4 miliar yang kita dapat PAD dari pemutihan pajak selama satu bulan ini," kata
Adi yang juga mantan Pjs Bupati Lampung Tengah ini.
"Jadi selama satu bulan pelaksanaan pemutihan ini sejak diawal memang terkendala aksesnya," tambahnya.
Untuk krisis center tetap dibuka, lalu nantinya pada 12-14 Mei libur pemutihan dan masuk kembali pada 15 Mei mendatang.
Baca juga: 10 Hari Pemutihan Pajak di Lampung Terkumpul PAD Sebesar Rp 12 Miliar
"Kalau ini sebenarnya bicara target yang ditetapkan memang tidak mencapai target.
Karena target dari pemutihan ini ada sebesar Rp 200 miliar," terangnya.
Makanya setiap bulan harus mendapatkan Rp 40 miliar dari pemutihan tersebut.
"Kita harus berusaha semaksimal mungkin, kegiatan pemutihan tahun ini dengan target yang cukup tinggi," kata Adi
Kalau tahun lalu realisasi tidak mencapai Rp 100 m, tapi hanya Rp 90 miliar saja, berharap tahun ini Rp 200 miliar target itu tercapai.
Bapenda akan berusaha semaksimal mungkin untuk mencapai target tersebut.