Bandar Lampung
Napi Covid Masuk Blok Khusus, Lapas Rajabasa Siapkan 3 Blok Isolasi
Lapas Kelas I Bandar Lampung atau akrab disebut Lapas Rajabasa telah menyiapkan blok khusus untuk para narapidana yang terkonfirmasi positif Covid.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Pihak Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Bandar Lampung atau akrab disebut Lapas Rajabasa telah menyiapkan blok khusus untuk para narapidana yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Blok tersebut yakni B1, B2 dan B3. Blok ini masing-masing berkapasitas sekitar 200-an orang.
"Narapidana yang terkonfirmasi Covid hari ini akan kita isolasi di Blok B2. Namun jika jumlah yang terkena Covid ini terus melonjak, kita sudah siapkan tiga blok. Yakni, B1, B2, dan B3. Tiga blok ini kita siapkan untuk isolasi," jelas Kepala Lapas Kelas I Bandar Lampung, Maizar, Senin (24/5/2021).
Jumlah narapidana yang terkonfirmasi positif Covid sendiri bertambah 55 orang pasca pemeriksaan rapid antigen, Senin kemarin.
Sementara petugas lapas yang terkonfirmasi Covid bertambah 3 orang. Jadi total ada 146 orang yang terpapar Covid di Lapas Rajabasa.
"Hari ini yang terkonfirmasi Covid, 3 pegawai lapas, 52 narapidana. Hari sebelumnya, ada 88 napi dan 3 petugas yang terinfeksi Covid," jelas Maizar.
Baca juga: 88 Napi Lapas Rajabasa Bandar Lampung Positif Covid-19
Lebih lanjut dia menjelaskan, pihaknya telah menyiapkan sejumlah langkah untuk mengatasi warga binaan yang terpapar Covid ini.
Selain menyiapkan blok isolasi, pihaknya juga akan mengosongkan blok yang sehat.
Jika ruang yang ada di lapas masih tidak cukup, terus Maizar, maka napi yang sehat akan dipindahkan ke lapas atau rumah tahanan yang ada di Way Huwi, Lampung Selatan.
"Jadi kita akan melihat berapa napi yang terkonfirmasi Covid ini. Apakah membeludak. Harapannya tidak membeludak. Jika membeludak, langkah-langkah tadi yang kita siapkan. Napi yang Covid ini akan diisolasi selama 14 hari," jelasnya.
Baca juga: 400 Petugas dan Napi Lapas Rajabasa Bandar Lampung Jalani Rapid Antigen
Terkait opsi berobat ke luar lapas, menurut Maizar, hal tersebut tidak mungkin dilakukan.
Sebab, nantinya akan menjadi contoh bagi napi yang lain.
"Nanti semua ingin mengalami Covid, supaya bisa keluar penjara," kata Maizar.
Namun Maizar memastikan bahwa para napi yang diisolasi di dalam Lapas Rajabasa mendapatkan asupan makanan yang bergizi, termasuk vitamin-vitamin.
Pihaknya juga akan secara maksimal menangani para narapidana yang terkonfirmasi Covid.
Rujuk ke RS
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung Edwin Rusli mengatakan, pihaknya akan merujuk para napi terkonfirmasi positif Covid dengan gejala sedang hingga berat ke rumah sakit (RS).
Selama masa isolasi di rumah sakit itu, napi akan mendapat pengawasan ekstra dari petugas kesehatan dan penjaga lapas.
Sementara untuk narapidana yang mengalami gejala ringan dan tidak bergejala, diisolasi di tempat yang disediakan pihak lapas.
Edwin mengatakan, jumlah napi dan petugas yang dirapid test antigen selama dua hari ini berdasarkan hasil tracing.
Sampai kemarin, jumlah yang dirapid test antigen sebanyak 458 orang (Minggu sebanyak 126 orang, Senin 332 orang).
Pelaksanaan rapid test antigen akan berlanjut pada Selasa ini.
Jumlah yang akan menjalani rapid test antigen sebanyak 48 orang. Mereka adalah para petugas lapas.
Lantas bagaimana dengan ratusan napi lain yang belum dirapid antigen?
Sebab, jumlah napi di Lapas Rajabasa berjumlah 1.014 orang.
Sementara narapidana yang sudah dirapid baru sekitar 300-an orang.
Menurut Edwin, pihaknya belum merencanakan perluasan tracing lagi.
"Baru itu, setelahnya belum ada lagi," kata Edwin, Senin.
Pelaksanaan rapid test massal di Lapas Rajabasa dilakukan pihak Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung.
Pada Senin, Diskes mengutus petugas kesehatan dari Puskesmas Rajabasa Indah.
Kepala Puskesmas Rajabasa Indah, Sunarto, mengatakan, pihaknya akan kembali melakukan rapid antigen massal kepada 48 orang pada Selasa (25/5/2021).
Mereka seluruhnya petugas Lapas Rajabasa.
"Total objek rapid kita hari ini kan harusnya 400 orang. Namun yang baru dirapid 332 orang, terdiri petugas dan narapidana. Jadi besok kita rapid lagi 48 orang petugas," kata dia.
Keluarga Diperiksa
Pasca temuan kasus Covid, Lapas Rajabasa memastikan pelaksanaan protokol kesehatan kepada keluarga napi yang mengirimkan makanan diperketat.
"Para pengantar makanan tersebut harus menjalani prokes yang ketat sebelum bertemu dengan petugas untuk mengantarkan makanan," kata Kalapas Rajabasa Maizar.
Para pengantar makanan harus dicek suhu tubuhnya, cuci tangan pakai sabun yang bersih, wajib pakai masker, tidak berkerumun, dan lainnya.
( Tribunlampung.co.id / byu / som )