BMKG: Lampung Masuki Musim Kemarau dengan Intensitas Hujan Minim

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Lampung membeberkan jika musim kemarau yang terjadi di Provinsi ini diprediksi akan minim intensitas hujan dibandingkan kemarau tahun lalu.

Di 2020 lalu sendiri, musim kemarau yang terjadi adalah kemarau basah.

"Kalau dilihat prakiraan musim kemarau tahun ini dibandingkan rata-rata 10 tahunannya kategorinya masih normal. Adapun jika dibandingkan tahun kemarin (2020), curah hujannya lebih banyak di tahun kemarin," ungkap Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Lampung Rudy Haryanto kepada Tribunlampung.co.id, Kamis (27/5/2021).

Saat berada di musim kemarau, terusnya, bukan berarti tidak ada hujan yang turun sama sekali. "Curah hujannya hanya sedikit (tahun ini), kalau musim kemarau belum tentu nggak ada hujan yang turun, masih ada kemungkinan turunnya hujan hanya ju5mlahnya relatif sedikit," jelas dia.

Sebagian wilayah di Lampung sendiri sudah ada yang memasuki awal musim kemarau tahun 2021 utamanya Lampung bagian selatan di bulan Mei ini.

"Adapun di Juni 2021 kami prakirakan wilayah yang sudah memulai masuk musim kemarau signifikan adalah Kabupaten Lampung Selatan, Lampung Timur, Pesawaran, Pringsewu, Lampung Tengah dan Tulang Bawang. Disusul daerah lainnya," imbuhnya.

Sementara puncak musim kemarau di Lampung diperkirakan terjadi pada Agustus-September mendatang.

Dengan kondisi kemarau yang intensitas hujannya bakal lebih jarang dibanding kemarau tahun lalu, pihaknya mengimbau masyarakat waspada terhadap segala kemungkinan bencana alam yang ditimbulkan. 

"Kalau bicara dampak dari musim kemarau sebenarnya ada dua, yaitu kekeringan dan kebakaran hutan atau lahan. Untuk itu kami imbau masyarakat agar waspada terhadap keduanya," tandasnya.

( Tribunlampung.co.id / Sulis Setia Markhamah )