Kecelakaan Kereta di Lampung Selatan
2 Bocah Terseret Kereta Babaranjang di Lampung Selatan, Kini Dirawat di RSUDAM
Dua bocah menjadi korban saat kereta Babaranjang menabrak mobil Avanza di perlintasan tanpa palang pintu Desa Hajimena, Kecamatan Natar.
Penulis: Dominius Desmantri Barus | Editor: Daniel Tri Hardanto
Mogok di Rel
Saksi mata bernama Ido Oktavianus (30) mengatakan, mobil Avanza nomor polisi BE 1988 EV datang dari arah Perumahan Puri hendak menuju Perumahan Sebiay.
Sebelum kejadian, mobil yang dikemudikan seorang wanita itu sempat berhenti di tengah rel karena mogok.
"Saya posisinya sedang di luar rumah saat mobil Avanza tersebut masuk ke tengah rel. Tidak lama kemudian terdengar suara kereta api sudah dekat," kata Ido.
Ido dan warga lainnya sempat berusaha mendorong mobil tersebut keluar dari perlintasan rel kereta.
Namun, upaya warga mengevakuasi mobil gagal karena kereta sudah semakin mendekat.
"Saya dan warga lainnya mencoba membantu mendorong mobil tersebut. Namun karena kereta sudah semakin dekat, kami tak sempat lagi mendorong mobil," beber Ido.
Warga pun meminta wanita itu untuk segera keluar dari mobil.
"Kami meneriaki sopir dan anaknya untuk keluar dari mobil," beber Ido.
Sebelum kereta menabrak mobilnya, ibu tersebut berhasil keluar dari mobil.
Sayangnya, ia tak sempat mengeluarkan anaknya yang duduk di jok tengah.
"Seorang ibu sempat keluar. Namun saat ingin berusaha menyelamatkan anaknya yang duduk di belakang, kereta sudah kadung dekat dan menabrak mobil. Sang ibu selamat. Tetapi anaknya yang masih di dalam mobil ikut terseret kereta kurang lebih sejauh delapan meter," sambungnya.
Ido menjelaskan, setelah kereta berhenti, ibu itu segera mengeluarkan anaknya dan membawanya ke rumah sakit.
Namun, belum diketahui kondisi anak tersebut.
"Saya tidak sempat melihat luka yang dialami anaknya. Tapi menurut warga yang mengantar ibu tersebut, anaknya mengalami luka di bagian kepala. Menurut informasi terakhir, anak tersebut belum sadarkan diri. Sekarang anaknya berada di RSUD Abdul Moeloek," tutur Ido.
( Tribunlampung.co.id / Dominius Desmantri Barus )