Pringsewu

Kisah Atlet Renang Pringsewu, Wendi Korbankan Waktu Bermain untuk Latihan Berenang

Seorang atlet renang yang akan meramaikan kompetisi renang PON Papua 2021 ini menghabiskan waktunya untuk berenang.

Tribunlampung.co.id/Didik
Kisah Atlet Renang Pringsewu, Wendi Korbankan Waktu Bermain untuk Latihan Berenang 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, PRINGSEWU - Tidak mudah untuk menjadi seorang juara dalam cabang olah raga.

Selain membutuhkan waktu yang panjang buat berlatih, juga memerlukan kerja keras dan pengorbanan.

Baik itu waktu, tenaga, materi dan yang lainnya.

Sebagaimana yang dialami Akbar Wendi Sulistiyo (17), pelajar kelas 11 SMA N I Pringsewu.

Seorang atlet renang yang akan meramaikan kompetisi renang PON Papua 2021 ini menghabiskan waktunya untuk berenang.

Wendi sapaan Akbar Wendi Sulistiyo, menggeluti olah raga renang dari sejak usia 3 tahun.

Sehingga sudah 14 tahun, Wendi berkecimpung dalam dunia renang.

Wendi cinta dengan olah raga renang karena kedua orang tuanya adalah guru olahraga. 

Anak kedua pasangan Paulus Andi Sulistyo (48) dan Wening Budi Kartikasari (49) ini pun terlatih dari didikkan orang tua dan rekan-rekan orang tuanya.

Disamping itu, kakak perempuannya juga menginspirasi Wendi untuk mencebur ke olah raga renang.

Atas skillnya dalam berenang, Wendi tidak pernah absen dalam berbagai perlombaan renang.

Baik itu tingkat daerah maupun nasional.

Wendi pertama kali ikut lomba kelas 3 SD.

Perlombaan yang perdana diikuti ini di Medan, Sumatera Utara menghasilkan medali perak.

Hasil ini lah semakin memotivasi Wendi untuk terus giat berlatih yang membuahkan sederet prestasi baginya.

Seperti medali dua perak dan satu perunggu dari Pekan Olahraga Wilayah (Porwil) Bengkulu Desember 2020, medali perak dalam Kejurnas SMP di Surabaya pada 2018 lalu, dan juara II O2SN tingkat SMP di Medan.

Serta penghargaan Danlanal Cup I di Laut Clara.

"Dari renang ini bisa keliling kemana-mana se-Indonesia," kata Wendi.

Wendi mengatakan, untuk menjadi saat ini prosesnya cukup panjang. 

Dibalik kesuksesan itu semua, Wendi harus berjuang dengan latihan.

Mulai dari bangun pagi buat latihan dan sore latihan.

Sehingga waktu bermain untuk remaja seusianya terbatas.

Pengorbanan itu pun dilakukan supaya Wendi lebih fokus.

Ayah Wendi, Paulus Andi Sulistyo (48) mengakui bila untuk membentuk putranya jadi atlet butuh pengorbanan. 

Andi yang juga pelatih di Pringsewu Swimming Club ini mengatakan bila pengorbanan orang tua itu diperlukan baik untuk sarana dan prasarana latihan si anak supaya lebih fokus menjadi atlit berprestasi.

( Tribunlampung.co.id / Robertus Didik )

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved