Rektor Itera Meninggal Dunia
Rektor Itera Meninggal Dunia, Ofyar Z Tamin Ingin Itera Mengisi Kebutuhan SDM di Sumatera
Sosok Prof Ofyar Z Tamin tidak dapat dilepaskan dari keberadaan Institut Teknologi Sumatera (Itera) Lampung.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDARLAMPUNG – Sosok Prof Ofyar Z Tamin tidak dapat dilepaskan dari keberadaan Institut Teknologi Sumatera (Itera) Lampung.
Misi Ofyar Z Tamin untuk Itera Lampung, yakni mampu mengisi kebutuhan sumber daya manusia khususnya untuk di Sumatera.
Ofyar menginginkan, Itera kedepan menjadi Center of Excellence di Sumatera. Bergerak cepat dalam mengisi kebutuhan SDM, khususnya di Sumatera.
Beliau memimpin Itera sejak diresmikan Presiden RI pada 6 Oktober 2014, melalui Peraturan Presiden.
Wakil Rektor Itera Bidang Akademi Prof Dr. Ing. Mitra Djamal mengatakan, sejak awal Almarhum memimpin Itera di Lampung dengan kondisi yang serba kekurangan.
Namun secara perlahan dan pasti program yang dicanangkan mampu direalisasikan.
“Sehingga Itera terus berkembang maju seperti sekrang ini. Hingga akhir hayatnya, beliau selalu optimis Itera akan menjadi masa depan Sumatera,” kata Mitra Djamal, Rabu (9/6/2021) kemarin.
Prof Mitra Djamal mengatakan dunia pendidikan Indonesia kembali kehilangan putra terbaiknya, yakni Rektor Itera Prof Ofyar Z Tamin.
Baca juga: Rektor Itera Meninggal Dunia, Ofyar Z Tamin Dikenal Penuh Dedikasi
“Sosok Rektor inspiratif dan berdedikasi tinggi itu harus menghentikan perjuangannya membesarkan kampus Itera tercinta untuk menghadap Sang Maha Pencipta,”
“Keluarga besar Itera merasa sangat kehilangan yang mendalam pada sosok Rektor dua periode Itera, yang sejak awal mengawali pendirian Itera hingga dapat sebesar saat ini,” kata Mitra Djamal.
Djamal pun menyampaikan, segenap civitas akademika Itera Lampung dan keluarga almarhum menyampaikan permohonan maaf.
“Terutama apabila selama beliau bertugas memiliki kesalahan dan kehilafan,”
“Kami juga mewakili keluarga besar Itera Lampung, menghaturkan terima kasih yang besar-besarnya kepada masyarakat Lampung, Sumatera dan Indonesia, atas doa yang dipanjatkan untuk almarhum.”
“Semoga amal ibadah almarhum diterima di sisi Allah SWT, serta keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan ketabahan, Amin,” ucap Mitra Djamal.
Rekan dan Kolega Merasa Kehilangan.
Rektor IIB Darmajaya Firmansyah menyampaikan turut berduka atas meninggalnya Rektor Itera Prof Ofyar Z Tamin.
Firmansyah mengatakan, meninggalkan Prof Ofyar adalah duka bagi seluruh masyarakat Lampung.
Sebab, Prof Ofyar merupakan aset pendidikan di Provinsi Lampung.
Baca juga: Rektor Itera Ofyar Z Tamin Meninggal karena Infeksi Paru-paru
“Saya selaku Rektor IIB Darmajaya turut berduka cita, kita kehilangan aset pendidikan Provinsi Lampung. Ini duka bagi seluruh masyarakat Lampung,” kata Firmansyah, Rabu (9/6/2021).
Ia mengenal sosok Prof Ofyar sangatlah baik semasa hidupnya.
Menurutnya, Prof Ofyar dikenal sebagai sosok yang humble dan sangat terbuka tentang dunia pendidikan.
“Orangnya sangat baik, humble. Dia tidak pernah pelit berbagi ilmu, dan beliau sebagai Rektor Itera sangat membuka hubungan kerjasama yang baik, termasuk pada Darmajaya,” ujar Firmansyah.
Dia mendoakan, Prof Ofyar diampuni segala dosa dan diberikan kelapangan dalam kubur.
“Kami mendoakan, semoga beliau diampuni semua dosanya, diterangkan dan dilapangkan kuburnya, yang pasti beliau orang baik,” kata Firmansyah.
Perjalan Karir Rektor Itera Prof Ofyar Z Tamin.
Prof. Ir. Ofyar Z. Tamin, M. Sc (Eng), Ph.D atau yang lebih dikenal dengan Ofyar Z Tamin merupakan Rektor Itera Lampung.
Ofyar Z. Tamin merupakan pria kelahiran Medan pada 23 Agustus 1958.
Perjalanan karier Ofyar Z Tamin, dimulai tahun 1982, setelah ia berhasil lulus dari Teknik Sipil Institut Teknologi Bandung (ITB).
Tidak ingin menyia-nyiakan bidang pendidikannya, Ofyar lalu melanjutkan ke jenjang pendidikan master (S2).
Dirinya menempuh pendidikan S2 di Imperial College and University College London, University of London, Inggris.
Dirinya menyelesaikan pendidikan S2-nya pada tahun 1985, menyandang gelar Master Transportation Planning and Modelling.
Putra pasangan H. Zainuddin Tamin dan Hj. Asni Zainuddin Tamin itu, kemudian melanjutkan studinya dengan mengambil program doktoral di program studi dan universitas yang sama.
Dalam waktu tiga tahu, Ofyar berhasil lulus dan menyandang gelar Doctor of Philosophy (Ph.D).
Dirinya lalu kembali ke Indonesia dan mengajar di almamaternya di ITB.
Ofyar memiliki jasa yang sangat besar terhadap pendirian Institut Teknologi Sumatera (Itera) di Lampung.
Itera Lampung diresmikan Presiden RI pada 6 Oktober 2014, melalui Peraturan Presiden.
Sejak resmi berdiri, hingga kini Ofyar Z Tamin setia mendampingi Itera Lampung sebagai Rektor.
Satu diantaranya yang menjadi misi Ofyar Z Tamin untuk Itera Lampung, yakni mampu mengisi kebutuhan sumber daya manusia khususnya untuk di Sumatera.
“Dalam 25 tahun, Itera harus bergerak cepat dalam mengisi kebutuhan SDM khususnya di Sumatera. Itera ditargetkan menjadi Center of Excellence di Sumatera. Sehingga Indonesia tidak hanya fokus di Pulau Jawa,” sebut Ofyar yang disematkan menjadi tagline di lamar resmi Itera Lampung.
Seperti diketahui, Kabar duka datang dari keluarga Institut Teknologi Sumatera (Itera). Rektor Itera Prof Ofyar Z Tamin meninggal dunia di Rumah Sakit CM Kencana Jakarta, Rabu (9/6/2021) sekira pukul 06.55 WIB.
Humas Itera Rudiyansah pun membenarkan kabar duka meninggalnya Rektor Itera tersebut.
“Bentul (Rektor Itera meninggal),” kata Rudiyansah.
Ofyar meninggal dunia karena menderita pneumonia berat atau infeksi paru-paru.
Hal in disampaikan oleh anak tunggal Ofyar, Yozzi Ilham (32).
Menurutnya, almarhum ayahnya meninggal setelah menjalani perawatan selama 12 hari di ruang ICU RSCM.
“Bapak dirawat di ICU RSCM sudah 12 hari. Hari ini (Rabu, 9 Juni 2021) jam 06.55 WIB, bapak meninggal. Sudah diusahakan oleh tim dokter dari jam 06.15 WIB dipacu jantung dan dilistrik (kejut) dua kali, tapi memang jantungnya berhenti, jadi engga tertolong lagi,” jelasnya kepada TribunJakarta.com di TPU Jeruk Purut pada Rabu (9/6/2021) kemarin.
Selain infeksi paru, Ofyar juga mengidap penyakit komplikasi seperti diabetes, hipertensi dan belakangan divonis kanker adrenal.
Namun, Yozzi mengatakan, ayahnya meninggal saat menjalani pengobatan infeksi paru.
“Beliau sudah punya diabetes (sebelumnya), kemudian di akhir juga divonis menderita kanker adrenal. Jadi memang, meninggalnya karena komplikasi jantung berhenti, dan memang yang sedang diobati itu pneumonia atau infeksi paru, tapi bukan Covid-19,” lanjutnya.
Jenazah Rektor Itera Prof Ofyar Z Tamin disemayamkan di rumah duka di Kompleks Timah Kav 17, Fatmawati Cilandak, Jakarta.
Rektor Itera Prof Ofyar Z Tamin dimakamkan di TPU Jeruk Purut Jakarta Selatan selepasa waktu Ashar, Rabu (9/6/2021) kemarin.(*)