Berita Terkini Nasional
Menakar Dua Jenderal Calon Kuat Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa dan Laksamana Yudo Margono
Jenderal Andika Perkasa disebut memiliki nilai lebih untuk menjadi Panglima TNI.
Hendro pun menyayangkan media massa yang memberitakan pertemuan itu dan hanya mengutip pernyataan dari purnawirawan yang mengetahui pertemuan itu.
"Katanya dari 3 orang purnawirawan. Kredibilitasnya mereka apa?"
"Kenapa tidak cross check kepada Pak Jokowi atau pihak Istana yang jelas kredibel menyangkut pertemuan saya tersebut."
"Tidak perlu harus mengarang berita dan ngarang-ngarang sumber," kata Hendropriyono.
Dalam pemberitaan tersebut juga mencantumkan pernyataan dari Istana terkait pertemuan tersebut.
Mereka pun mengaku telah menghubungi Hendropriyono baik ke nomor pribadinya maupun melalui putranya, Diaz Hendropriyono, namun tidak ada respons.
2. Andika Perkasa Dianggap Punya Nilai Lebih
Anggota Komisi I DPR RI Fraksi PKS, Sukamta, menyebut tiga Kepala Staf TNI saat ini memiliki peluang yang sama untuk menjabat Panglima TNI.
Meski demikian, Sukamta menganggap Andika Perkasa memiliki nilai lebih dibanding dua kepala staf lainnya.
"Pak Yudo (KSAL) cukup senior dan mampu. KSAD saat ini, Pak Andika, juga demikian. Memang Pak KSAD punya nilai plus yaitu pengalaman menjadi Kepala Staf yang paling lama di antara yang lainnya," kata Sukamta saat dihubungi Tribunnews.com, Selasa (15/6/2021).
Dijelaskan Sukamta, Andika Perkasa dianggap cocok dengan tantangan yang sedang dihadapi saat ini, misalnya secara khusus persoalan Papua.
"Saya kira juga cocok dengan tantangan yang dihadapi baik itu di Papua maupun di wilayah nusantara secara umum. Selama ini, Pak Jenderal Andika tampak sangat humanis tapi tegas. Saya kira itu tepat untuk saat ini," ujarnya.
Namun, Sukamta kembali menegaskan bahwa semua Kepala Staf mempunyai kompetensi untuk menjadi Panglima TNI.
"Prinsipnya semua Kepala Staf punya kapasitas yang lebih dari cukup untuk menjadi Panglima," pungkasnya.
Untuk diketahui, dari tiga Kepala Staf, Andika Perkasa memang yang lebih lama menjabat. Ia resmi menjabat KSAD pada 22 November 2018.