Pringsewu

Semringahnya Lifter Lampung Doni Meiyanto Sabet Perunggu Kejuaraan Dunia di Ceko 2017 Silam

Doni dinyatakan berhak atas medali perunggu dalam Kejuaraan Dunia Angkat Berat di Republik Ceko pada 2017 lalu.

Dok Doni Meiyanto
Lifter angkat berat asal Pringsewu, Lampung Doni Meiyanto saat tampil di ajang kejuaraan dunia. Doni dinyatakan berhak atas medali perunggu dalam Kejuaraan Dunia Angkat Berat di Republik Ceko pada 2017 lalu. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, PRINGSEWU - Doni Meiyanto (33), lifter angkat berat asal Pringsewu, Lampung, sedang semringah.

Doni dinyatakan berhak atas medali perunggu dalam Kejuaraan Dunia Angkat Berat di Republik Ceko pada 2017 lalu.

Pasalnya, atlet peraih medali perunggu dipastikan tersangkut masalah doping, sehingga didiskualifikasi.

Dengan begitu, peringkat Doni naik setrip dari urutan keempat menjadi posisi ketiga di kelas 74 kg.

Baca juga: Kisah Lifter Lampung Citra Febrianti Raih Medali Perak Olimpiade Setelah Menanti 8 Tahun

Dalam kejuaraan dunia itu, awalnya Doni hanya mendapatkan satu medali perak dan satu perunggu.

Dengan adanya perubahan tersebut, Doni berhak atas satu perak dan dua perunggu.

Medali perunggu terakhir tersebut diterima Doni dalam pembukaan Invitasi Nasional Remaja dan Junior Angkat Berat Klasik I Tahun 2021 di Padepokan Gajah Lampung, Pringsewu, Senin (7/6/2021) lalu.

Gubernur Lampung Arinal Djunaidi didampingi Ketua PB Pabersi Ana Maria mengalungkan langsung medali perunggu kepada Doni.

Tidak hanya itu, Doni juga mendapatkan dana pembinaan senilai Rp 40 juta.

Baca juga: Lifter Lampung Farhan Raih Emas Invitnas Angkat Berat Remaja di Pringsewu

Medali tersebut menambah daftar prestasi yang diraih Doni.

Pria lajang ini pun mengaku bersyukur atas prestasinya itu.

"Senang sekali, karena mendapat apresiasi seperti itu, karena ada yang peduli," kata Doni kepada Tribunlampung.co.id, Selasa (15/6/2021).

Menurut Doni, prestasinya tersebut tak bisa lepas dari tangan dingin Imron Rosadi dan pelatihnya, Ana Maria.

Doni sudah belasan tahun digembleng di Padepokan Gajah Lampung milik Imron Rosadi sehingga menjadi seperti saat ini.

Doni mendulang medali pertamanya di Kejurnas Junior Riau 2007 dengan perolehan perak.

Mulai dari situ, Doni menambah daftar prestasinya di 24 ajang, baik di tingkat nasional, Asia, hingga dunia.

Bahkan, Doni sempat memecahkan rekor dalam Kejuaraan Asia Oceania 2014 Australia.

Sejak 2015 hingga 2018, Doni tak pernah absen meraih emas di Kejuaraan Asia.

Mulai dari Hongkong, India, Bandung, dan terakhir di India.

Kisah Doni meraih medali perunggu Kejuaraan Dunia Angkat Berat di Republik Ceko pada 2017 hampir serupa dengan yang dialami rekannya, Citra Febrianti.

Citra Febrianti dinyatakan meraih medali perak dalam Olimpiade London 2012 silam.

Namun, ia harus melalui perjuangan yang panjang untuk mendapatkannya.

Medali perak tersebut baru dipastikan diraih Citra Febrianti pada November 2020 lalu.

Pada Olimpiade London 2012, Citra Febrianti yang turun di kelas 53 kilogram sebenarnya hanya menempati peringkat empat.

Citra Febrianti berada di bawah Zulfiya Chinshanlo (Kazakhstan), Hsu Shu-ching (Taiwan), dan Christina Lovu (Moldova).

Hasil itu kemudian berubah pada 2016 setelah Zulfiya Chinshanlo dan Christina Lovu terbukti menggunakan doping.

( Tribunlampung.co.id / Robertus Didik B )

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved