Pringsewu

Sekali Gropyokan, Petani di Pringsewu Dapat 210 Ekor Tikus

Sebanyak 210 Ekor Tikus diamankan dalam aksi gropyokan hama tikus yang dilakukan oleh petani kecamatan Ambarawa Pringsewu beberapa waktu lalu.

Penulis: Robertus Didik Budiawan Cahyono | Editor: Hanif Mustafa
Dokumentasi Dinas Pertanian Pringsewu
Sejumlah petani di Pekon Pujodadi, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Pringsewu melaksanakan gropyokan hama tikus. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, PRINGSEWU - Sejumlah petani di Kabupaten Pringsewu masih ada yang melaksanakan gropyokan hama tikus sebagaimana anjuran pemerintah untuk menanggulangi hama pengerat tanaman ini.

Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian Pringsewu Dwiyanto Sulistiono mengatakan gropyokan hama tikus sebagaimana dilaksanakan di Kecamatan Ambarawa.

"Kemarin sekali gropyokan dapat tikus 210 ekor," ungkap Dwiyanto, Jumat, 18 Juni 2021.

Oleh karena itu, Dwiyanto mengimbau para petani supaya terus melaksanakan gropyokan tikus hingga tidak ada lagi serangan hama pengerat ini.

Sebelumnya diberitakan, Dinas Pertanian Kabupaten Pringsewu mulai mengindikasi adanya serangan tikus ke tanaman padi di wilayah Bumi Jejama Secancanan.

Baca juga: Terkendala Mitos Petani, Dinas Pertanian Pringsewu Adakan Pelatihan Ilmu Pertikusan

Dwiyanto Sulistiono mengungkapkan serangan tikus mulai merata di sejumlah wilayah Metro.

"Mulai ke sini, mulai terlihat ada serangannya (tikus)," ujar Dwiyanto, Selasa 15 Juni 2021.

Tanda-tanda tersebut, menurut dia, yang terlihat seperti di Pekon Wates, Kecamatan Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu.

Selain itu, tambah dia, di daerah lain yang ada di kecamatan lainnya juga ada serangan.

Oleh karena itu, menurut Dwiyanto, petani harus segera melaksanakan gropyokan hama tikus. 

Baca juga: Petani Metro Akan Gropyokan Hama Tikus hingga Musim Panen

Mengingat, tambah dia, tikus kalau tidak dibasmi tidak akan hilang.

"Melalui gropyokan, lebih efektif karena dengan gropyokan bisa sekali dapet di atas 100 ekor tikus," tukasnya.

Kalaupun sudah tanam, lanjut Dwiyanto, tidak masalah dilaksanakan gropyokan.

Karena tikus itu bersarangnya di pematang sawah dan tanggul saluran irigasi.

Menurut dia, terkait gropyokan ini akan dilakukan pembahasan di forum pertanian awal pekan depan.

Dilanjutkan dengan melaksanakan gropyokan di semua tempat.

Baik itu serentak maupun bertahap.

Terkait keperluan gropyokan ini, Dwiyanto membeberkan, Dinas Pertanian sudah menyediakan stok 9 kwintal belerang. 

Alat emposannya pun sudah ada.

"Tinggal kemauannya petani saja," ungkap Dwiyanto. ( Tribunlampung.co.id / Robertus Didik B C )

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved