Bandar Lampung
Kisah Pilu Buruh Cuci di Bandar Lampung, 2 Anaknya Pakai Baju Secara Bergantian
Miswati tinggal di sebuah kontrakan semipermanen di Jalan Sultan Haji, Gang Cempedak, Kelurahan Kota Sepang, Kecamatan Labuhan Ratu, Bandar Lampung.
Penulis: joeviter muhammad | Editor: Daniel Tri Hardanto
Setelah itu, guru tersebut memanggil kakak Aldi, yakni Adit.
Karena tidak ada baju yang layak pakai, maka kakak adik ini bergantian mengenakan kaus tersebut.
"Jadi saya terangkan, mereka itu gantian pake baju biasa. Bukan seragam sekolah," beber Miswati.
Dari situ, lanjut Miswati, para guru dan anggota Bhabinkamtibmas terheran-heran.
Pasalnya, kakak beradik ini mengenakan baju yang sama secara bergantian.
Miswati mengatakan, memang begitulah kondisi keluarganya.
Jangankan membeli baju baru, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja sulit.
Bagaimana tidak, penghasilannya menjadi buruh cuci pakaian dalam satu bulan hanya berkisar Rp 1 juta.
Sementara biaya sewa rumah tersebut naik, dari semula Rp 500 ribu menjadi Rp 1 juta per bulan.
Miswati pun bersyukur selama ini kerap menerima bantuan dari warga sekitar.
"Meski untuk makan saja susah, ketiga anak saya harus tetap bisa sekolah," kata Miswati.
Miswati menjelaskan, putra sulungnya Adit Pratama saat ini sudah duduk di bangku kelas tiga SMA.
Sementara Aldi Saputra baru mau masuk ke jenjang SMA.
Sedangkan putri bungsunya, Anita Julia, saat ini kelas enam SD.
Dia berharap ketiga anaknya bisa menjadi orang sukses.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lampung/foto/bank/originals/kisah-pilu-buruh-cuci-di-bandar-lampung.jpg)