Berita Terkini Nasional

Pura-pura Beli AC, Pengendara Avanza Bunuh Pegawai Toko: Korban Dilempar dari Mobil

Komplotan pembunuh yang menculik penjaga toko menyamar sebagai pembeli dan berbelanja AC dan mesin cuci di toko yang dijaga Kalinus Zai.

(TRIBUN MEDAN/M FADLI TARADIFA)
Fedyrina alias Rina, istri Kalinus Zai saat ditemui di rumah duka, Minggu (27/6/2021). Rina meminta polisi segera menangkap pembunuh suaminya. 

Dimana pelaku berpura-pura menjadi pembeli barang elektronik, lalu mengajak korbannya pergi meninggalkan toko.

Di perjalanan, korban dihabisi dan dibuang di jalan.

Korban sakit stroke

Fedyrina (32), istri Kalinus Zai terduduk lemah di ruang tengah rumahnya Jalan Selambo Ujung, Gang Teratai, Kecamatan Medan Amplas.

Dia masih meratapi kepergian suaminya, pascadibunuh orang dan jasadnya dibuang di tengah jalan pada Sabtu (26/6/2021) kemarin.

Saat ditemui di rumah duka, Fedyrina duduk di samping jenazah suaminya yang terbaring kaku.

Dia memeluk erat foto sang suami, sembari sesekali menoleh ke arah jenazah suaminya yang ditutupi kain putih. 

"Suami saya orang baik. Dia tidak pernah terlibat masalah di luar sana," kata Fedyrina, Minggu (27/6/2021).

Menurutnya, sang suami baru-baru ini terkena stroke ringan. Meski stroke menyerang anggota tubuhnya, namun Kalinus Zai masih tetap bekerja demi menafkahi keluarganya. 

"Dia tetap cari uang untuk kami yang di rumah ini," kata Fedyrina dengan kedua mata berkaca-kaca.

Disinggung lebih lanjut soal kejadian ini, Fedyrina menyebut bahwa sebelum kejadian, anak lelakinya bernama Wilmanjay memang sengaja ikut sang ayah bekerja.

Wilmanjay turut meringankan beban sang ayah demi menafkahi keluarga. "Selama sekolah daring ini, anak saya ikut membantu bapaknya jaga gudang elektronik," kata Fedyrina.

Dia pun masih tak habis pikir, kenapa suaminya dibunuh orang. Padahal Kalinus Zai selama ini tak pernah mengusik kehidupan orang lain.

"Kenapa tega kali mereka menghabisi nyawa suami saya," katanya.

Di rumah duka, sanak famili berdatangan mengucapkan rasa belasungkawa. Beberapa diantaranya terlihat berusaha menguatkan Federyna, yang akrab disapa Rina.

Rina mengatakan, bahwa jenazah suaminya itu akan segera dimakamkan setelah keluarga datang dari kampung halaman di Nias.

"Saya berharap polisi dapat dengan cepat menangkap pelaku. Perbuatan mereka sudah tidak bisa dimaafkan. Kepala suami saya bolong, tidak tahu ditusuk pakai benda apa," ucapnya.

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved