Tulangbawang
Piawai Dua Bahasa dan Menembak, Polwan Asal Tuba Lampung Lolos Jadi Pasukan Perdamaian Dunia
Salah satu Polwan terbaiknya terpilih masuk tim perdamaian dunia yang akan mewakili Indonesia di kancah Internasional.
Penulis: Endra Zulkarnain | Editor: soni
Serangkaian tes pun dia ikuti, mulai tes psikologi, tes komputer, tes kesehatan, tes jasmani, tes bahasa Inggris, tes menembak, sampai tes mengemudi.
Dari serangkaian tes itu, Briptu Sarining berhasil lolos.
Menurutnya, dari 12 peserta yang mengikuti tes di Polda Lampung pada Februari 2021, hanya dia dan Briptu Adriski Juliandra Saputra yang mendapatkan hasil pengumuman misi internasional ke negara Central Africa.
"Alhamdulillah, ternyata saya dan Briptu Adriski berhasil lulus dan terpilih dalam proses seleksi ini," kata Briptu Sarining kepada Tribun Lampung melalui sambungan telepon, Minggu (11/07).
Sari juga merasa bangga lantaran dia satu-satunya Polwan di jajaran Polda Lampung yang terpilih dalam tim yang akan dikirim dalam misi perdamaian dunia mewakili Indonesia.
"Alhamdulillah, saya menjadi salah satu dari 154 orang se-Indonesia yang terpilih dalam misi ini. Saya menjadi satu-satunya perwakilan Polwan dari Polda Lampung yang berhasil lolos dan terpilih dalam misi ini," ungkapnya.
Barulah pada awal April 2021, Sari memulai pelatihan FPU 3 Minusca, yang dilaksanakan di Pusdik Lantas, Serpong.
Menurutnya, pelatihan ini dilakukan cukup beragam.
Mulai dari pelatihan fisik, pelatihan taktikal, induction training, pelatihan seputar misi hingga pelatihan bahasa.
Dalam misi ini, seluruh tim diwajibkan menguasai bahasa Perancis dan Inggris.
Ini karena mereka akan melaksanakan misi ke negara Central Africa.
"Saya mengikuti kegiatan pelatihan ini selama lima bulan, rencananya akan melaksanakan penugasan (deploy) pada awal bulan September 2021," paparnya.
Sarini mengikuti rangkaian pelatihan bersama 17 Polwan lainnya, dan 136 polisi laki-laki. Dengan total peserta 154 personil.
"Kami personil Garbha FPU 3 Minusca melaksanakan pelatihan bahasa dari Sebasa Polri dan IFI (Institute Francais Indonesia). Banyak sekali sumber instruktur yang turut serta melatih kami dalam mempersiapkan keberangkatan misi internasional," katanya.
Dalam misi ini, Sari merasa bangga karena dia satu-satunya Polwan yang mendapat penugasan untuk menjinakkan kuda besi tempur berlapis baja yakni kendaraan Armoured Personnel Carrier (APC) Phantom milik UN.