Berita Luar Negeri

35 Orang Tewas Akibat Ledakan Bom di Irak pada Malam Idul Adha

Sebanyak 35 orang tewas akibat ledakan bom bunuh diri di Irak pada malam Idul Adha 1442 H atau tepatnya Senin 19 Juli 2021 malam.

Penulis: Putri Salamah | Editor: Noval Andriansyah
AP/Khalid Muhammad, Kompas
Sebanyak 35 orang tewas akibat ledakan bom bunuh diri di Irak pada malam Idul Adha 1442 H atau tepatnya Senin 19 Juli 2021 malam. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Sebanyak 35 orang tewas akibat ledakan bom di Irak pada malam Idul Adha 1442 H atau tepatnya Senin 19 Juli 2021 malam.

Ledakan bom itu tepatnya terjadi di keramaian pasar di ibu Kota Baghdad, Irak.

Kondisi pasar tersebut sedang ramai dengan orang berbelanja bahan makanan untuk menyambut perayaan hari besar umat Islam, yakni Idul Adha.

Ledakan yang menewaskan 35 orang itu membuat potongan tubuh para korban berserakan di pasar.

Dikatakan polisi setempat, terdapat lebih dari 60 orang terluka dan untuk korban tewas dapat terus meningkat lebih dari 35 orang.

Di antara korban yang tewas adalah wanita dan anak-anak.

Baca juga: Remaja 13 Tahun Tewas Diduga Diserang Kanibal, Pelakunya Ditembak Mati

Beberapa banyak tertimbun oleh reruntuhan bangunan yang ambruk karena ledakan bom.

Dilansir Al Jazeera pada Senin (19/7/2021), menurut laporan militer Irak, serangan bom itu terjadi dj pasar Wahailat di Sadr City.

“Sebuah serangan teror menggunakan IED (improvised explosuve device),” kata Kementerian Dalam Negeri Irak.

Kondisi pasca ledakan terjadi terekam dalam video yang beredar di media sosial.

Dalam video itu terlihat darah korban di mana-mana dan orang-orang histreri teriak.

Kelompok bersenjata ISIS mengklaim bahwa pihaknya yang menjadi aktor di balik serangan bom yang terjadi.

Baca juga: Pria Lajang 40 tahun di Lampung Ditemukan Tewas, Polisi Ungkap Firasat Keluarga

Hal itu disampaikan dalam sebuah pesan yang diunggah di saluran Telegram.

ISIS mengatakan bahwa salah satu milisinya yang telah meledakan rompi peledak di antara keramaian orang di pasar Wahailat itu.

Namun sebagaimana diberitakan CNN, kelompok teroris itu tidak memberikan bukti dari klaimnya tersebut.

Militer Irak mengakatan, ledakan bom itu disebabkan peledak terimprovisasi.

Meski demikian, polisi masih melakkukan investigasi penyebab pastinya.

Kejadian itu membuat Presiden Irak, Barham Salih menyebut bahwa ledakan teror itu adalah sebuah kejahatan keji.

Barham Salih juga menyampaikan duka belangsukawa kepada korban serta keluarga yang ditinggalkan.

“Mereka menargetkan penduduk kita di Sadr City saat perayaan Idul Adha,” tulis Barham Salih di Twitter.

“Mereka tudak menginginkan orang-orang bersuka cita, bahkan untuk sesaat,” sambungnya.

Pemerintah Irak merespons dengan mengancam pelaku serangan tersebut, dan berjanji akan membawa pelakunya ke hadapan hukum.

Komite Palang Merah Internasional juga mengungkapkan kesedihannya atas tragedi ledakan teror bom yang menewaskan 35 orang itu.

“Ini adalah malam Idul Adha yang menyedihkan di Irak,” ujarnya.

Pihak Militer Irak mengungkapkan bahwa Perdana Menteri Irak, Mustafa Al-Kadhimi menerjunkan komandan resimen polisi fedweal untuk bertanggung jawab di area pasar yang diamankan, sementara penyelidikan dilakukan.

Diketahui serangan ledakan bom terjadi hampir setiap hari di Baghdad, tetapi melambat setelah ISIS dikalahkan dalam pertempuran pada 2017

Januari 2021, lebih dari 30 orang yewas dalam dua serangan bom di daerah komersial yang dibuk di Baghdad tengah. ( Tribunlampung.co.id / Putri Salamah )

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved