Berita Terkini Nasional
Nasib Yadi setelah Uang untuk Kurban Lenyap Dimakan Rayap, Polisi Terenyuh
Setelah sebelumnya gagal berkurban karena uang tabungannya habis dimakan rayap, kini Yadi Supardi bisa berbahagia.
Penulis: Wahyu Iskandar | Editor: Heribertus Sulis
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Setelah sebelumnya gagal berkurban karena uang tabungannya habis dimakan rayap, kini Yadi Supardi bisa berbahagia.
Yadi bisa menunaikan ibadah kurban setelah mendapatkan domba dari Polsek Garut Kota.
Kapolsek Garut Kota Kompol Deden Mulyana mengatakan seluruh anggotanya mengumpulkan uang untuk membeli seekor domba.
"Kami galang dana dari anggota, alhamdulillah terkumpul untuk beli seekor domba untuk diserahkan ke Pak Yadi," ujarnya saat diwawancarai Tribunjabar.id, Rabu (21/7/2021).
Ia menambahkan, Yadi adalah warga Kecamatan Cilawu, tapi kesehariannya berjualan di kantin kantor Kecamatan Garut Kota.
"Ia itu kesehariannya bekerja di kantin kecamatan, sebelumnya kami terenyuh lihat pemberitaan di media akhirnya kami dan pimpinan Polres Garut sepakat untuk memberikan hadiah kepadanya," ucap Deden.
Baca juga: Pemuda Lampung Lulusan Terbaik Akpol 2021 Bercita-cita Jadi Kapolri
Deden menambahkan ia dan anggota Polsek Garut Kota biasa mengumpulkan dana di hari Jumat untuk disalurkan kepada yatim dan dhuafa.
"Dari dana tersebut juga kami bisa membeli domba ini, kami juga mencontoh pimpinan kami yang setiap harinya tidak kenal lelah blusukan ke warga untuk memberikan bantuan," ucapnya.
Yadi Supriadi (45) mengaku kaget saat didatangi anggota polisi yang memberi tahu bahwa ia diberi seekor domba untuk berkurban.
"Saya kaget tiba-tiba ada polisi datang menjemput, katanya harus ikut ke kantor polisi dan ternyata mau dikasih domba," ucapnya.
Yadi mengucapkan terima kasih kepada anggota Polsek Garut Kota dan seluruh masyarakat yang telah membantunya.
Baca juga: Ayah Sudah Meninggal, Irwansyah Berharap Mamanya Sembuh: Kondisinya Makin Menurun
"Saya ucapkan terima kasih, semoga Bapak Kapolres dan Kapolsek diberi kesehatan, juga kepada seluruh satgas semoga diberi kelancaran dalam bertugas, semoga pandemi ini segera berlalu," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, niat Yadi Supardi untuk berkurban tahun ini harus ditunda.
Pedagang kecil ini sebenarnya sudah menabung uang untuk berkurban di Hari Raya Iduladha 1442 H.
Namun siapa sangka, ternyata uang tabungannya rusak dimakan rayap.
Yadi adalah warga Kampung Cimaragas, Desa Ngamplangsari, Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Ia sempat datang ke bank untuk menukarkan uang tersebut.
Namun upayanya tak membuahkan hasil.
"Saya sudah coba datang ke bank, katanya uangnya tidak bisa diganti karena kerusakannya parah," ujar Yadi saat dihubungi Tribunjabar.id, Selasa (20/7/2021).
Ia adalah seorang pedagang dan memiliki warung kecil berukuran 60x150 cm di depan Kantor Kecamatan Garut Kota.
Bahkan di masa pandemi seperti ini warungnya kerap sepi pembeli karena banyaknya penyekatan sehingga mengurangi warga yang berlalu lalang di Kecamatan Garut Kota.
Yadi menambahkan sudah mengumpulkan uang tersebut sejak satu tahun yang lalu untuk bisa berkurban di tahun ini.
"Uang tabungan itu saya selipkan di suatu tempat, pas saya buka ternyata rusak dimakan rayap terpaksa gagal kurban tahun ini, semoga tahun depan semoga ada kesempatan," ucapnya.
Menurutnya, ia sudah diajak untuk berkurban secara kolektif dengan membeli seekor sapi bersama keluarganya.
Namun ia menolak karena ingin berkurban sendiri dengan membeli seekor domba.
"Uang yang terkumpul untuk domba itu Rp 2,9 juta. Andai dulu saya ikut menabung bersama saudara mungkin hari ini bisa kurban sapi bersama," ucap Yadi.
Yadi hanya bisa bersabar menghadapi musibah ini.
Ia meyakini peristiwa ini sudah kehendak Yang Mahakuasa dan ia pun hanya bisa pasrah dengan keadaan.
"Masih beruntung yang hancur itu adalah uang, bukan kesehatan, alhmdulillah saya masih bisa bersyukur hari ini bisa diberi kesehatan sama Allah, meskipun saya tidak punya banyak harta," ujarnya.
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Pedagang yang Gagal Kurban karena Uang Dimakan Rayap Kaget Dipanggil Polisi, Akhirnya Ia Tersenyum
( Tribunlampung.co.id / Wahyu Iskandar )