Liputan Eksklusif Tribun
PPKM di Bandar Lampung, Omzet Tempat Wisata Anjlok 100 Persen
Selama PPKM di Bandar Lampung, omzet tempat rekreasi atau tempat wisata dan restoran jatuh sangat dalam bahkan hingga 100 persen.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM di Bandar Lampung, omzet tempat rekreasi atau tempat wisata dan restoran jatuh sangat dalam.
Tingkat kunjungan anjlok karena pembatasan jam operasional. Bahkan banyak di antaranya yang sama sekali tidak beroperasi.
Mulai hari ini, Senin (26/7/2021), PPKM level 4 di Kota Bandar Lampung memasuki masa perpanjangan hingga 8 Agustus 2021.
Bandar Lampung menjalani PPKM pertama kali pada 7-11 Juli dengan menerapkan PPKM mikro.
Kemudian, 12-20 Juli 2021 yang levelnya naik menjadi PPKM darurat. PPKM di Bandar Lampung berlanjut pada 21-25 Juli dengan status PPKM level 4.
Sebelum akhirnya mengalami perpanjangan, 26 Juli-8 Agustus sesuai kebijakan pemerintah pusat.
Baca juga: PPKM Level 4 di Bandar Lampung Kembali Diperpanjang
Wartawan Tribun Lampung melakukan penelusuran ke sejumlah tempat rekreasi dan restoran di Bandar Lampung untuk melihat kondisi operasional semasa PPKM.
Tribun juga mewawancari pihak terkait untuk mengetahui kondisi omzet tempat rekreasi dan restoran setelah sekitar tiga pekan PPKM berjalan.
Pantauan di Taman Wisata Lembah Hijau akhir pekan lalu, tidak terlihat ada warga yang berkunjung.
Hanya tampak sejumlah pegawai yang berjaga maupun melakukan perawatan tempat rekreasi tersebut.
"Kami masih belum buka. Kami masih menunggu bakal sampai kapan harus tutup. Kami memang-benar-benar tutup operasional," kata Yudi, pengelola Taman Wisata Lembah Hijau.
Selama penutupan operasional semasa PPKM, Yudi mengungkapkan pengelola hanya memfungsikan petugas di bagian taman satwa.
Baca juga: Pidato Presiden Joko Widodo Umumkan PPKM Level 4 Diperpanjang
"Karena 'kan ada atau tidak ada pengunjung, satwa harus tetap mendapatkan perawatan. Sama halnya dengan taman," ujarnya.
Sama halnya di Puncak Mas. Tempat rekreasi ini juga tidak membuka kunjungan warga. Hanya ada aktivitas perawatan.
"Kami sampai saat ini masih sesuai kata pemerintah. Sudah lama tutup," kata bos Puncak Mas, Thomas Azis Riska.