Terjun Bebas, Okupansi Tamu Hotel Bintang di Bandar Lampung Cuma 20% Selama PPKM
Assistant Sales and Communication Manager Novotel Lampung Ratu Iin Nopita Respa mengatakan, dampak dari PPKM pihaknya banyak kehilangan konsumen.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Tingkat okupansi atau keterisian kamar hotel berbintang di Bandar Lampung terjun bebas selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) baik Darurat sampai Level 4.
Saat ini okupansi hotel tinggal 20-30 persen.
Assistant Sales and Communication Manager Novotel Lampung Ratu Iin Nopita Respa mengatakan, dampak dari PPKM pihaknya banyak kehilangan konsumen dari luar Lampung maupun luar Bandar Lampung.
"Okupansi hotel otomatis turun tersisa 20-30 persen, terlebih diberlakukan penyekatan-penyekatan juga. Padahal sebelum PPKM bisa 60-70 persen," jelas Ratu, Minggu (1/8/2021).
Baca juga: Suami Rekam Adegan Istri Selingkuh di Hotel, Videonya Viral
Ia mengaku, tidak ada yang bisa dilakukan atas kondisi tersebut selain mengikuti program dan kebijakan pemerintah.

Manajemen hotel berinovasi dengan memberikan promo demi menggaet market di Bandar Lampung.
"Kami memang harus kreatif salah satunya memberikan Paket Promo Kamar Mewah (PPKM) dan itu khusus untuk warga Bandar Lampung," ujarnya.
Hal tersebut diakuinya cukup mendapatkan antusiasme warga Bandar Lampung. Terlebih masyarakat tidak bisa kemana-mana dan membutuhkan suasana berbeda.
Dia berharap PPKM tidak diperpanjang lagi agar okupansi hotel bisa kembali naik.
Baca juga: 31 Tapping Box Tersebar di Hotel dan Restoran Kota Metro
Wedding skala terbatas bisa kembali digelar termasuk event-event atau acara rapat pemerintahan maupun perusahaan.
"Namun semisal diperpanjang (PPKM-nya) mau tidak mau kami ya harus terima peraturan pemerintah dan cari ide lagi untuk bisa mempertahankan karyawan," imbuh Ratu.
Manajer Emersia Hotel and Resort Heni Widia Sari menjelaskan, tingkat hunian hotel turun hingga tersisa 10 persen di masa PPKM.
"Ini turut dipengaruhi karena saat masuk Bandar Lampung tamu harus menunjukkan surat vaksin dan antigen," paparnya.
Belum lagi paket wedding tidak bisa dilaksanakan termasuk acara-acara rapat.
"Padahal sebelum PPKM paling sepi 50 persen bisa terisi untuk kamar hotel. Selain tamu hotel, juga ada acara wedding tiap akhir pekan hari Sabtu dan Minggu. Kini benar-benar tidak ada karena tidak diperbolehkan untuk menggelar wedding," jelasnya.