Lampung Selatan
Lampung Selatan Krisis Alat Rapid Test, DPRD Sebut Pemerintah Tidak Cermat
Anggota Komisi 4 DPRD Lampung Selatan Andi Apriyanto menyoroti krisis alat rapid tes antigen di Lampung Selatan, sebut Pemkan tidak cermat.
Penulis: Dominius Desmantri Barus | Editor: Hanif Mustafa
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, LAMPUNG SELATAN - Anggota Komisi 4 DPRD Lampung Selatan Andi Apriyanto menyoroti krisis alat rapid tes antigen atau alat untuk testing Covid-19 di Kabupaten Lampung Selatan
Andi mengatakan pemerintah daerah tidak cermat dalam melakukan refocussing anggaran.
"Pengadaan alat testing semestinya di Refocussing saja," kata Andi, Minggu (15/8/2021).
"Kalau tidak dianggarkan, bagaimana kita bisa membeli alat testing tersebut," sambungnya.
Andi mengatakan pemerintah daerah terlalu percaya diri dalam melaksanakan refocussing anggaran.
"Dalam Refocussing anggaran alat testing Covid-19 kami tidak dilibatkan. Bahkan sekedar pemberitahuan saja tidak ada," kata Andi.
"Setelah di desak oleh media, baru TPAD mau di ekspos dan hasil realokasi untuk penanganan Covid-19 tersebut dijelaskan," sambungnya.
Baca juga: Penemuan Mayat di Lampung Selatan, Warga: Korban Sering Pindah Indekos
Andi mengatakan sebagai mitra kerja tidak ada salahnya DPRD juga dilibatkan.
"Walapun kami tidak ada hak dalam bujeting untuk pembahasan anggaran alat testing Covid-19, setidaknya kami tau apa yang sedang direncanakan," terangnya.
"Kalau alat testing Covid-19 sampai krisis seperti ini mau bagaimana. Karena salah satu upaya pencegahan penyebaran Covid-19 itu adalah dengan melakukan testing yang massif. Kalau alat tesnya saja sampai langka gimana kita mau menanggulangi penyakitnya," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, Kabupaten Lampung Selatan saat ini diyakini sedang mengalami krisis alat rapid tes antigen atau alat untuk mengecek Covid-19.
Hal ini terungkap dari keterangan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Selatan Joniyansah.
Joniyansah menyampaikan stok alat rapid tes yang ada di Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Selatan hanya ada sekitar 20 ribu alat rapid tes.
"Testing dalam masa PPKM ini hanya bisa dilakukan 800 sampai 900 per harinya. Keterbatasan stok alat tes antigen Covid-19 menjadi salah satu kendalanya," kata Joni, Minggu (15/8/2021).
Baca juga: Pemilik Tempat Penemuan Mayat di Lampung Selatan Sempat Dengar Suara Minta Tolong
"Kita hanya punya stok sekitar 20 ribu alat rapid tes antigen," sambungnya.