Berita Terkini Nasional
HP Suami Korban Pembunuhan di Subang Disita Polisi sebagai Bukti, Yosef Sewa Pengacara
Ponsel milik Yosef (55), suami dari Tuti Suhartini dan ayah dari Amalia Mustika Ratu, ibu dan anak korban pembunuhan di Subang disita polisi.
SUBANG, TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Ponsel milik Yosef (55), suami dari Tuti Suhartini dan ayah dari Amalia Mustika Ratu, ibu dan anak korban pembunuhan di Subang disita polisi.
Setelah diperiksa polisi dan HP disita, Yosef juga menyewa pengacara untuk menangangi kasusnya.
Ponsel milik Yosef disita Polres Subang terkait penanganan kasus Tuti (55) dan Amalia Mustika Ratu (24), anak dan ibu yang tewas dibunuh di Desa Jalan Cagak Kecamatan Jalan Cagak Kabupaten Subang.
Kuasa hukum Yosef, Rohman Hidayat menerangkan, ponsel Yosef memang diambil polisi sebagai bagian dari mendukung Polres Subang mengungkap kasus ini.
"Ponselnya diambil polisi untuk mendukung proses penyelidikan kasus ini. Yang pasti pak Yosef sangat kooperatif, dia merasa sangat terpukul atas kematian ibu Tuti dan Amalia Mustika Ratu," kata Rohman Hidayat saat dihubungi via ponselnya, Selasa (24/8/2021).
Baca juga: Terkuak Kondisi Rumah Tangga Korban Pembunuhan di Subang, Tuti dan Suami Tak Akur
Meski ponselnya disita, penasehat hukum (PH) Yosef itu menyebut Polres Subang belum menetapkan satupun tersangka dalam kasus ini.
Kalaupun ada penyitaan terhadap ponsel Yosef, itu semata untuk mencari bukti dan untuk penyelidikan.
"Pak Yosef masih saksi. Kemarin beliau dipanggil lagi untuk dimintai keterangan sebagai saksi atas kasus dugaan pembunuhan dan pembunuhan berencana," kata Rohman.
Dia menyebut Yosef sudah memenuhi tiga panggilan polisi. Kemarin, termasuk pemanggilan ketiganya.
Baca juga: Kronologi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Jasad Dibersihkan Dulu Baru Dimasukkan Bagasi
Dia sangat terpukul atas kematian Tuti dan Amalia, anak dan ibu yang mati tak wajar, jasadnya ditemukan ditumpuk di bagasi mobil.
"Pak Yosef cerita bahwa dia sangat terpukul dan tak menyangka anak dan istrinya berakhir seperti ini. Makanya dia benar-benar akan kooperatif mengungkap kasus ini," ucap Rohman.
Lantas, jika Yosef masih berstatus saksi, kenapa dia harus didampingi pengacara?
Rohman Hidayat menyebut dia berteman baik dengan kakaknya dan juga berteman dengan Yosef.
"Saya diminta mendampingi pak Yosef karena ternyata penyelidikan polisi dalam kasus ini menggunakan Pasal 338 dan Pasal 340 KUH Pidana yang konsekuensinya berat sekali," ucap dia.
Konsekuensi berat dari Pasal 338 KUH Pidana tentang pembunuhan ancaman hukukannya 15 tahun hingga 20 tahun penjara.
Sedangkan Pasal 340 tentang pembunuhan berencana ancaman pidananya maksimal pidana mati, seumur hidup hingga paling rendah 20 tahun penjara.
"Karena alasan itulah, saya harus mendampingi pak Yosef supaya penanganannya sesuai prosedur, seperti keliru menetapkan tersangka misalnya," ucap dia.
Ia memastikan bahwa dia tidak punya masalah apapun dengan istri dan anaknya. Sehingga, Rohman Hidayat menyebut Yosef sangat kehilangan anak dan ibu itu.
"Yang jelas pak Yosef tidak ada masalah apapun. Bahkan sebelum ketemu istri muda minta uang ke anaknya Amalia dan diberi ongkos bensin sepeda motor karena beliau tidak bisa mengendarai mobil, uang Rp 20 ribunya pun masih disimpan oleh pak Yosef," kata Rohman Hidayat.
Suami korban kasus pembunuhan anak dan ibu di Kampung Ciseuti Desa Jalan Cagak Kecamatan Jalan Cagak Kabupaten Subang, Yosef, sudah tiga kali diperiksa Polres Subang terkait kematian tak wajar dari istri dan anaknya.
Hingga saat ini, kata dia, Polres Subang belum menetapkan tersangka. Kata dia, terdapat sejumlah kendala menemukan pelaku.
Selain dari bukti, polisi juga masih menunggu hasil tes DNA dan hasil olah TKP dari Inafis.
"Jadi kasus ini banyak blank spotnya. Seperti CCTV di satu tempat utama tapi ternyata mati. Jadi untuk mengungkap pelaku kasus ini dibutuhkan penelitian ilmiah, kita tunggu hasil tes DNA hingga hasil olah TKP Inafis yang mencari sidik jari di lokasi kejadian," katanya.
Kronologi pembunuhan di Subang
Pelaku pembunuhan ibu dan anak di Subang leluasa keluar masuk rumah korban dan hapal dengan seluk beluk rumah.
Pelaku pembunuhan di Subang yang diduga lebih dari satu orang menghabisi Tuti (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) di dalam kamar korban.
Setelah menghabisi korban di kamar, pelaku kemudian membersihkan jasad korban di kamar mandi dan memindahkannya ke bagasi mobil Alphard di garasi.
Kapolres Subang Ajun Komisaris Besar Polisi Sumarni mengaku telah menemukan titik terang terkait kasus tersebut.
"Titik terang sudah ada, tapi kami belum dapat sampaikan ke media," kata Kapolres Subang Ajun Komisaris Besar Polisi Sumarni yang dihubungi Kompas.com, Senin (23/8/2021).
Baca juga: Sosok Amalia Korban Pembunuhan di Subang, Ternyata Primadona Kampung
Sumarni menduga bahwa pelaku telah mengetahui seluk beluk dari rumah korban pasalnya saat olah TKP tak ditemukan adanya kerusakan pintu atau pencongkelan.
Korban yang telah diekseskusi di kamarnya itu bahkan sempat dibersihkan di kamar mandi, lalu kemudian digeser ke dalam bagasi mobil Alphard.
"Perkiraan pelaku sudah tahu situasi rumah korban, gampang leluasa keluar masuk," sambungnya.
Saksi bertambah jadi 20
Baca juga: Sosok Pelaku Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Diungkap Polisi
Seperti diketahui, dari hasil pemeriksaan ternyata ponsel milik korban Amalia Mustika Ratu hilang, diduga dibawa pelaku.
"Informasinya hanya handphone anak (Amalia) saja yang diambil yang lainnya tidak ada," kata Sumarni kepada Kompas.com melalui telepon, Senin (23/8/2021).
"Sedang kami lacak," kata Sumarni.
Adapun saksi dalam kasus ini pun bertambah menjadi 20 orang. "Saksi sekarang ada 20 orang, nanti kita sesuaikan," ucapnya.
Nantinya kesaksian tersebut akan disinkronkan dengan perisitiwa pembunuhan tersebut.
Sejumlah barang bukti pun masih dikumpulkan, sementara ini polisi mendapatkan kayu cucian, pisau stainless, karpet ada darahnya, pakaian korban, dan sidik jari.
Sosok Amalia Mustika Ratu
Amalia Mustika Ratu (23) , korban pembunuhan yang ditemukan dalam bagasi mobil bersama sang ibu, ternyata merupakan primadona di sekolah dan di kampungnya.
Yoris kakak kandung Amalia mengatakan jika adiknya memiliki prestasi baik akademisi maupun non akademisi, oleh karena itu pihak yayasan dimana Amalia bekerja memberikan hadiah mobil sebagai bentuk apresiasi atas kinerja dan prestasinya.
"Dia kan bendahara di yayasan, saya ketua yayasannya. Jadi pihak yayasan memberikan hadiah karena kinerjanya, dia juga berprestasi seperti di organisasi-organisasi," ujarnya di Polsek Jalan Cagak, Sabtu (21/8/2021).
Baca juga: Sosok Ibu Anak Korban Pembunuhan di Bagasi Mobil Subang, Ternyata Bendahara Yayasan
Yoris juga mengungkap jika banyak pemuda dari lingkungan rumah maupun kampus banyak yang menyukai sosok dari Amalia.
"Suka curhatnya ke mamah jadi saya enggak tau banyak, iya lah pasti banyak yang suka, Amalia sosok yang cantik, lugu juga, pernah ngedenger sih katanya adik saya jadi primadona di lingkungan rumah tapi kurang tau juga," ucap Yoris (34) yang merupakan kakak kandung dari korban.
Bukan hanya itu, Yoris juga menjelaskan sosok Amalia di mata keluarga, ia memiliki pribadi yang lugu, sopan dan baik.
Sementara itu, paras cantik dari Amalia tersebut juga di ungkapkan salah satu pria tetangga rumahnya, ia sempat mengagumi Amalia karena kebaikan dan parasnya yang cantik.
"Ya cantik, saya juga sebenarnya suka tapi enggak berani bilang. Banyak juga yang di sini suka, dulu waktu SMA juga dia di perebutkan karena cantik," kata pria yang tidak ingin identitasnya disebutkan
Sementara itu Tuti merupakan istri tua dari Yosef. Saat kejadian Yosef tengah berada di rumah istri muda.
Hal ini disampaikan Yosef pada kepolisian setelah sebelumnya hanya mengaku berada di daerah lain.
"Menurut keterangan Saudara Y (suami korban) bahwa pada malam hari Saudara Y berada di istri mudanya," ujar Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Erdi A Chaniago, dalam keterangannya, Jumat (20/8/2021), dikutip dari TribunJabar.
Kakak Pertama Yakin Kasus Terungkap
Yoris (34) yang merupakan anak serta kakak dari kedua korban yakin untuk pihak kepolisian akan segera mengungkapnya.
"Semoga segera tertangkap pelakunya, semoga cepat kelar mudah-mudahan pelaku bisa di beri hukman yang setimpal udah bunuh adik dan mamah saya, saya yakin kepolisian bisa secepatnya menemukan pelaku yang sebenarnya," kata Yoris saat memberikan keterangan kepada wartawan di Polsek Jalan Cagak, Sabtu (21/8/2021).
Meski sedikit demi sedikit, fakta pelaku pembunuhan mulai terkuak, namun polisi belum menetapkan pelakunya.
Dengan menahan tangis, Yoris mengungkap kan jika keluarganya tidak memiliki musuh atau masalah dengan orang lain, dirinya meyakini bahwa Tuti ibunya dan Amalia Mustika Ratu adiknya, orang yang baik dan sopan.
Baca juga: Pelaku Pembunuhan Akhirnya Ditangkap, Bunuh Korban Pakai Pisau Penjual Martabak
"Enggak ada, gaada masalah apapun, adik saya tuh deket banget sama ibu saya," ucapnya.
"Perkembangannya nanti polisi aja yang menjelaskan, saya tinggal menunggu hasilnya seperti apa" Yoris menambahkan.
Diketahui, hingga saat ini pihak kepolisian masih terus melakukan penyelidikan dan penyidikan guna mengetahui penyebab pasti atas dugaan pembunuhan ini.
Tetangga Ketakutan
Beberapa tetangga Tuti (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) sempat takut. Ini setelah Tuti dan Amalia ditemukan meninggal secara tak wajar.
Warga takut kerena kejadian yang mengenaskan tersebut baru kali pertama terjadi di kampung mereka yang berada Dusun Ciseuti, Desa/Kecamatan Jalan Cagak, Kabupaten Subang, Jawa Barat.
Hal tersebut dikatakan oleh Oman (57), seorang warga yang juga tetangga kedua korban.
"Ya, pas udah kejadian jelas takut warga di sini juga, soalnya baru pertama kali kejadian kayak gini di kampung sini," kata Oman saat ditemui di kediamannya, Sabtu (21/8/2021).
Oman masih tidak menyangka dengan kematian dari dua orang yang dikenal sangat baik tersebut.
"Orangnya baik banget enggak pernah ada masalah apa pun sama warga di sini. Mudah-mudahan pelaku cepat ditangkap sama polisi," tambah Oman.
Hal senada juga dikatakan oleh salah satu warga sekaligus tetangga korban yang enggan disebut namanya. Ia sempat takut pasca-tetangganya ditemukan tewas secara tragis.
"Saya juga sempat takut, bahkan kalo mau ke kamar mandi minta diantarkan sama anak saya," katanya.
Seperti diketahui, pada sebelumnya, Rabu (18/8/2021) pagi, warga dari Dusun Ciseuti, Desa/Kecamatan Jalan Cagak, Kabupaten Subang digegerkan dengan penemuan dua mayat yang berada di dalam bagasi mobil secara ditumpuk.
"Kami masih belum bisa sampaikan, masih dalam penyelidikan, tapi kami sudah fokus," ujar Sumarni.
Dari hasil olah TKP, ujar Sumarni, diduga kuat pelaku pembunuhan ini lebih dari seorang.
"Dari jejak tapak kaki yang berbeda dua, jadi diduga lebih dari satu orang," ucap Sumarni.
Artikel ini telah tayang di TribunLampung.co.id dengan judul Sosok Ibu Anak Korban Pembunuhan di Bagasi Mobil Subang, Ternyata Bendahara Yayasan
( Tribunlampung.co.id / Ikhsan Dwi Nur Satrio / jabar.tribunnews.com)