Berita Terkini Nasional

Anak Bunuh Ayah dan Kakak Kandungnya di Medan, Pelaku Sempat Minta Uang

Peristiwa tragis terjadi di Medan, Sumatera Utara. Seorang anak tega membunuh ayah dan kakak kandungnya.

Editor: Dedi Sutomo
(TRIBUN MEDAN/ARRAY)
Kerumunan masyarakat di lokasi pembunuhan kasus anak bunuh ayah dan kakak di Jalan Wakaf, Lingkungan X/XV, Kelurahan Karang Berombak, Kecamatan Medan Barat 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, MEDAN – Peristiwa tragis terjadi di Medan, Sumatera Utara. Seorang anak tega membunuh ayah kandungnya.

Tak hanya sang ayah, pelaku juga tega membunuh kakak kandungnya.

Peristiwa ini membuat geger warga sekitar kediaman mereka. Pelaku pembunuhan ayah dan kakak kandung ini bernama M Arsyad Kertonawi.

Sedangkan sang ayah bernama Sugeng, sementara kakak kandungnya bernama Riski Sarbiani.

Kejadian memilukan ini terjadi di Jalan T Amir Hamzah/Jalan Wakaf, Kelurahan Sei Agul, Kecamatan Medan Barat.

Pasca kejadian pada Sabtu (28/8/2021) malam, warga pun beramai-ramai mendatangi lokasi kejadian.

Sejah ini, kronologis dan motif pembunuhan ini masih simpang siur. Ada dua cerita kenapa M Arsyad Kertonawi tega menikam berkali-kali ayah dan abang kandungnya sendiri.

Baca juga: Anak Bunuh Ayah dan Kakak Kandung Gemparkan Warga di Medan

Kronologis Kejadian

Beberapa warga disekitar lokasi kejadian yang di wawancarai www.tribun-medan.com mengatakan, pembunuhan sadis ini berlangsung sekira pukul 19.30 WIB.

Saat malam kejadian, pelaku Arsyad dikabarkan meminta uang pada ayahnya karena alasan ada keperluan. Namun sang ayah disebut tidak memberikan uang yang diminta.

"Gara-gara duit bang. Dia minta uang enggak dikasih, kemudian ribut sama ayahnya," kata Adun warga sekitar.

Entah apa yang terjadi, tiba-tiba Arsyad bak orang kesurupan. Dia berjalan menuju dapur, lalu mengambil pisau dan menikam perut ayahnya.

Korban Sugeng sempat melakukan perlawanan. Namun, Arsyad kembali menghujamkan pisau, hingga mengenai lengan kiri ayahnya. Akibat kejadian ini, lengan kiri ayah pelaku robek.

Abang kandung pelaku bernama Riski Sabriani sempat berusaha melerai pertikaian itu. Namun naasnya, Riski Sabriani juga kena tikam di perut dan dagu.

Baca juga: Anak Bunuh Ayah di Depan Keluarga, Pelaku Ditangkap Polisi Masih Pegang Parang

Korban Riski ditemukan meninggal dunia di dalam kamar. Sementara Sugeng, ayah pelaku ditemukan di samping rumah.

Sementara itu, rekan pelaku bernama Iam mengatakan,  bahwa sebelum kejadian Arsyad sempat cekcok dengan abang kandungnya.

Cekcok tersebut terjadi sudah beberapa minggu lalu terjadi. Kala itu, Riski disebut telah menggadaikan handphone milik ibu mereka.

Arsyad yang tidak terima meminta Riski untuk menebus HP tersebut. Arsyad memberi Riski waktu 1 x 24 jam untuk mengembalikan HP milik ibu mereka.

"Dia (Arsyad) memang enggak cocok sama abangnya," kata Iam.

Namun, Iam tak menjelaskan apakah HP yang digadai itu sudah dikembalikan atau belum.

Hanya saja, kata Iam, Arsyad sempat meminta tolong pada teman-temannya untuk memberi pelajaran pada sang kakak. Namun, Iam dan teman-teman lain berusaha meredakan amarah Arsyad.

Kuat dugaan, masalah ini pula yang membuat Arsyad tega menikam abangnya hingga tewas di dalam kamar.

Sujud di Depan Jenazah Ayahnya

Sejumlah warga yang ada di lokasi pembunuhan mengatakan bahwa Arsyad tidak melarikan diri pasca membunuh ayah dan abang kandungnya.

Menurut warga, Arsyad terdiam di dalam rumah. Bahkan saat itu dia bersujud di depan jenazah ayahnya, seolah menyesali perbuatannya.

Dari keterangan masyarakat, pisau yang dipakai Arsyad membunuh ayahnya ditemukan di dapur rumah.

Dia pun mengakui sudah khilaf menghabisi orangtua yang selama ini membesarkannya.

Warga yang ada di lokasi kemudian mengubungi petugas Polsekta Medan Barat. Begitu menerima laporan, polisi langsung menyambangi lokasi kejadian.

Arsyad yang berada di rumahnya langsung dibekuk dan digelandang ke kantor polisi.

Kanit Reskrim Polsek Medan Barat AKP Prastyo mengatakan pelaku masih dimintai keterangannya.

Menutut Prastyo, pihaknya masih mendalami kasus ini. Perwira berpangkat tiga balok emas di pundak itu juga memohon doa agar kasus ini bisa segera diungkap.

Sosok Pelaku di Mata Teman

Dimata teman-temanya, sosok Arsyad yang melakukan pembunuh ayah dan abangnya dikenal sebagai pribadi yang pendiam.

Selama ini, Arsyad juga jarang bergabung dengan teman-teman satu lingkungan. Hal itu disampaikan Adit, teman sekaligus tetangga pelaku.

"Dia jarang gabung sama kami. Yang sering gabung itu abangnya," kata Adit.

Adit pun heran, kenapa Arsyad tega menghabisi ayah dan abang kandungnya. Padahal selama ini Adit tidak pernah dengar kabar jika Arsyad punya masalah dengan keluarganya.

"Enggak pernah dengar ada ribut-ribut. Biasa aja," kata Adit.

Adit pun mengatakan, bahwa dia kehilangan sosok teman yang baik dan mudah bergaul. Adit mengaku, dirinya lebih dekat dengan Riski.

"Kalau abangnya sering ke masjid. Orangnya humorris dan suka bercanda," ujar Adit.

Kendati demikian, Adit berharap masalah ini bisa terungkap dengan jelas, sehingga tidak ada kesimpangsiuran informasi soal peristiwa ini.

Picu Kerumunan Massa

Lokasi pembunuhan di Jalan Wakaf, Lingkungan X/XV, Kelurahan Karang Berombak, Kecamatan Medan Barat dipadati ratusan masyarakat.

Warga berdesak-desakan hendak masuk ke rumah tempat dimana Sugeng dibunuh oleh anaknya bernama M Arsyad.

Dikhawatirkan, lokasi pembunuhan ini bakal menjadi kluster baru penyebaran Covid-19.

"Sudah bubar, apalagi yang mau dilihat. Sudah enggak ada apa-apa di sini," teriak anggota kepolisian berseragam sipil, Sabtu (28/8/2021).

Meski sudah dibubarkan, warga tak mau tahu dengan imbauan polisi. Mereka tetap berusaha merangsek masuk ke rumah lokasi pembunuhan.

Bahkan, beberapa warga tampak sibuk mengabadikan lokasi kejadian menggunakan kamera selularnya.

Karena warga tak mau bubar, anggota TNI yang kebetulan ada di lokasi ikut berusaha membubarkan kerumunan.

Namun tetap saja, warga berkerumun. Bahkan beberapa di antaranya tidak menggunakan masker.(*)

Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved