Lampung Utara

20 Relawan Ikuti Pelatihan Pemulasaran Jenazah Covid-19 di Lampung Utara

Sebanyak 20 relawan ikuti pelatihan pemulasaran jenazah covid-19, di Rumah Sakit Umum Handayani, Kamis, 2 September 2021.

Penulis: anung bayuardi | Editor: Kiki Novilia
Tribunlampung.co.id / Anung Bayuardi
20 Relawan Ikuti Pelatihan Pemulasaran Jenazah Covid-19 di Lampung Utara. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, LAMPUNG UTARA - Sebanyak 20 relawan ikuti pelatihan pemulasaran jenazah covid-19, di Rumah Sakit Umum Handayani, Kamis, 2 September 2021.

Direktur RSU Handayani, Djauhari Thalib mengatakan, dirinya mendukung adanya kegiatan ini.

Dia berharap, semua peserta mengikuti tahap demi tahap soal pemulasaran jenazah, terutama pasien covid-19.

“Saya minta jasad jangan hanya di tayamum kan saja, Saya harap dimandikan seperti jenazah biasa. Kan sudah pakai alat pelindung diri lengkap, jangan takut,” jelasnya.

Plt Camat Kotabumi Utara Andriyani Salim, mengatakan pihaknya mendapat bantuan dana CSR dari RSU Handayani kepada kecamatan Kotabumi Utara.

Baca juga: RSUD Ryacudu Lampung Utara Dapat Bantuan 8 Unit Mesin Oksigen Canggih, Tak Perlu Isi Ulang

Ia menyebutkan di wilayahnya sudah terjadi 3 kasus covid-19.

Ketiganya ada yang alami keterlambatan penanganan pasien hingga keterlambatan pemulasaran, pasien juga sempat dirubungi semut.

Untuk itu, berupaya hal tersebut tidak terjadi pihaknya bersama tim relawan KNDJH berinisiasi menggelar pelatihan pemulasaran jenazah covid-19.

Untuk di Lampung Utara pertama kali diselenggarakan, inisiatif tim relawan merupakan pertama kali di Indonesia.

Meminta kepada tim relawan belajar, gali ilmu dari dokter forensik, semoga pandemi berlalu. “berharap ilmunya di aplikasikan ke masyarakat untuk kepentingan masyarakat,” jelasnya. 

Baca juga: Tekan Penyalahgunaan Narkoba, Polres Lampung Utara Luncurkan Desa Bersih Narkoba

Sekretaris Dinas Kesehatan Lampung Utara, Hendri Us mengatakan mengapresiasi kepada direktur umum RSU Handayani, serta relawan KNDJH.

Masyarakat belum mengerti soal pemulasaran jenazah Covid-19 dikarenakan baru. Dirinya berharap kegiatan sosial ini agar relawan solid, jika tidak kecocokan selalu komunikasikan sesama anggota. 

Relawan yang awam dibidang medis, agak kesulitan. Banyak hal teknis harus dikuasai oleh peserta pelatihan.

Wiwik Indah Rahayu, warga Desa Madukoro Baru yang juga relawan mengaku dirinya menyiapkan diri mental untuk mengabdi sebagai relawan pemulasaran jenazah covid-19.

“Saya bismillah aja, berserah diri sama Allah,” ujarnya. 

Kemudian, latar belakang ikut menjadi relawan dilatar belakangi banyaknya pasien covid-19 di tempatnya, kemudian selain itu dirinya mengaku prihatin ketika mendengar adanya informasi soal jenazah pasien covid-19 ini yang terlantar dikarenakan tidak ada tenaga.

“Saya juga ingin membantu meringankan masyarakat dalam pemulasaran jenazah,” jelas wanita berhijab hitam tersebut.

Senada dikatakan Ahmad Muhadi, relawan lainnya mengaku dirinya ada rasa ketakutan, namun di kuatkan dengan rasa kemanusiaan yang menggerakkan nya ikut pelatihan pemulasaran jenazah covid-19.

Baca juga: Kisah Briptu Rina Widiastuti, Polwan Cantik yang Pernah Jadi Muli Lampung Utara

“Saya terpanggil rasa kemanusiaannya untuk membantu masyarakat yang terkena covid-19. Jadi ikut pelatihan pemulasaran ini,” tandasnya. ( Tribunlampung.co.id / Anung Bayuardi )

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved