Jokowi ke Lampung

Inilah Jembatan Terpanjang di Lampung, Ada di Bendungan Way Sekampung yang Diresmikan Jokowi

Di bendungan Way Sekampung, Pringsewu ternyata juga terdapat jembatan terpanjang di Lampung.

Tribunlampung.co.id/R Didik Budiawan C
Lihat penampakan jembatan terpanjang di Lampung yang akan selesai dibangun dalam waktu dekat. Jembatan terpanjang ini sebagai pengganti Jembatan Way Sekampung penghubung antara Pekon Fajar Baru dengan Pekon Lugusari. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, PRINGSEWU - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan bendungan Way Sekampung yang terletak di Kabupaten Pringsewu, Lampung pada Kamis 2 September 2021.

Di bendungan Way Sekampung, Pringsewu ternyata juga terdapat jembatan terpanjang di Lampung.

Jembatan terpanjang di Lampung tersebut mempunyai panjang kurang lebih 400 meter.

Jembatan terpanjang di Lampung menjadi penghubung dua kecamatan di Bumi Jejama Secancanan Pringsewu.

Dua kecamatan yang terhubung oleh jembatan terpanjang di Lampung ini adalah Kecamatan Pagelaran dan Kecamatan Pagelaran Utara. 

Baca juga: 2.800 Personel Gabungan Siap Amankan Kunjungan Presiden Jokowi ke Lampung

Jembatan terletak antara Pekon Lugusari Kecamatan Pagelaran dengan Pekon Fajar Baru Kecamatan Pagelaran Utara, Pringsewu.

Jembatan terpanjang ini merupakan aset nasional, menjadi satu kesatuan dari pembangunan Bendungan Way Sekampung di Kabupaten Pringsewu.

Jembatan terpanjang ini sebagai pengganti Jembatan Way Sekampung penghubung antara Pekon Fajar Baru dengan Pekon Lugusari.

Dimana jembatan itu masuk dalam rencana area genangan Bendungan Way Sekampung.

Sehingga jembatan yang lama tersebut bakal tenggelam.

Baca juga: Sesuai Arah Gubernur, Air Bendungan Way Sekampung Pringsewu Tidak Boleh untuk Keramba

Oleh karena itulah pemerintah pusat membangun kembali jembatan di atasnya dengan panjang kurang lebih 400 meter.

Sementara Bendungan Way Sekampung dibangun dengan dana APBN sekitar Rp 1,8 triliun.

Pembangunannya dilaksanakan secara multiyear, sejak 2016 silam.

Bendungan ini mempunyai wilayah genangan seluas 800 hektare dengan kapasitas tampung total 68,06 juta meter kubik.

Diketahui kehadiran bendungan ini sebagai penyedia air irigasi Sekampung Sistem dengan luas area 55.373 hektar, penyedia air baku dan pembangkit listrik.

Bupati Pringsewu Sujadi telah meninjau jembatan terpanjang yang dibangun Pemerintah Pusat di wilayah Bumi Jejama Secancanan.

Jembatan itu sudah bisa dilewati, karena pembangunannya masih dalam tahap penyelesaian (finishing).

"Tapi belum bisa dilewati secar umum, sehingga menunggu sampai sempurnanya," kata Sujadi, Senin, 9 Agustus 2021.

Sujadi berharap masyarakat dapat memanfaatkan dengan baik jembatan itu. 

Baca juga: Gadis Asal Lampung Tengah Pergi Tak Bawa Baju, Keluarga Kaget Ditelepon Minta Uang

Lantaran jembatan itu terlalu panjang, Sujadi berpesan supaya masyarakat hati-hati melintasinya.

Dia pun meminta masyarakat sekitar ikut menjaga keamanan bersama. Karena jembatan itu sebagai aset nasional. 

"Dijaga keamanan bersama, karena selain aset nasional, juga bermanfaat untuk Kabupaten Pringsewu dan sekitarnya," ujarnya.

Potensi jembatan terpanjang di Lampung bisa menjadi sumber daya pariwisata baru di Bumi Jejama Secancanan Pringsewu.

Bupati Pringsewu Sujadi mengungkapkan, bila jembatan tersebut menjadi satu kawasan tourism dengan Bendungan Way Sekampung.

"Kalau nanti (jembatan) sudah bisa operasional, bisa menjadi kawasan tourism Bendungan Way Sekampung," kata Sujadi, Senin, 9 Agustus 2021.

Selain jembatan, menurut dia, potensi wisata yang ditawarkan adalah green belt, air dan masih banyak sekali.

Warga sekitar, Tri Wibowo mengatakan, bila saat ini sudah banyak masyarakat yang datang hanya ingin menyaksikan jembatan itu.

Oleh karena itu warga sekitar harus bisa menangkap untuk menyiapkan pelayanan masyarakat yang berperan sebagai wisatawan.

Dia berharap melalui kelompok sadar wisata masyarakat sekitar yang menyajikan wisata kuliner dapat terkoordinir, menjaga kondusifitas wisata tetap berjalan.

Menurut dia, wisata yang paling pas disajikan di tepi jembatan terpanjang itu adalah kuliner dan agrowisata.

Penghubung Dua Kecamatan

Jembatan itu mempunyai panjang kurang lebih 400 meter.

Jembatan ini sebagai penghubung dua kecamatan di Bumi Jejama Secancanan, tepatnya penghubung antara Kecamatan Pagelaran dengan Kecamatan Pagelaran Utara. 

Jembatan terletak  antara Pekon Lugusari Kecamatan Pagelaran dengan Pekon Fajar Baru Kecamatan Pagelaran Utara.

Jembatan terpanjang ini merupakan aset nasional, menjadi satu kesatuan dari pembangunan Bendungan Way Sekampung di Kabupaten Pringsewu.

Jembatan terpanjang ini sebagai pengganti Jembatan Way Sekampung penghubung antara Pekon Fajar Baru dengan Pekon Lugusari.

Baca juga: Wapres Hanya 30 Menit Melihat Bendungan Way Sekampung Pringsewu

Dimana jembatan itu masuk dalam rencana area genangan Bendungan Way Sekampung. Sehingga jembatan yang lama tersebut bakal tenggelam.

Oleh karena itulah pemerintah pusat membangun kembali jembatan di atasnya dengan panjang kurang lebih 400 meter.

Sementara Bendungan Way Sekampung dibangun dengan dana APBN sekitar Rp 1,8 triliun.

Pembangunannya dilaksanakan secara multiyear, sejak 2016 silam. Bendungan ini mempunyai wilayah genangan seluas 800 hektare dengan kapasitas tampung total 68,06 juta meter kubik.

Diketahui kehadiran bendungan ini sebagai penyedia air irigasi Sekampung Sistem dengan luas area 55.373 hektar, penyedia air baku dan pembangkit listrik.

Bupati Pringsewu Sujadi telah meninjau jembatan terpanjang yang dibangun pusat di wilayah Bumi Jejama Secancanan.Jembatan itu sudah  bisa dilewati, karena pembangunannya masih dalam tahap penyelesaian (finishing).

"Tapi belum bisa dilewati secar umum, sehingga menunggu sampai sempurnanya," kata Sujadi, Senin, 9 Agustus 2021.

Sujadi berharap masyarakat dapat memanfaatkan dengan baik jembatan itu. 

Lantaran jembatan itu terlalu panjang, Sujadi berpesan supaya masyarakat hati-hati melintasinya.

Dia pun meminta masyarakat sekitar ikut menjaga keamanan bersama. Karena jembatan itu sebagai aset nasional. 

"Dijaga keamanan bersama, karena selain aset nasional, juga bermanfaat untuk Kabupaten Pringsewu dan sekitarnya," ujarnya. 

Ingin ada jembatan permanen

Jika dua warga di kecamatan di Pringsewu, yakni Kecamatan Pagelaran dan Kecamatan Pagelaran Utara, merasa bersyukur karena terhubung oleh jembatan terpanjang di Lampung

Maka berbeda halnya dengan warga Banjarejo di kecamatan Banyumas dan warga Bumi Arum Kecamatan Pringsewu yang justru terpisah oleh Way Sekampung.

Dua wilayah di Kabupaten Pringsewu yang terpisah Sungai Way Sekampung berharap adanya akses jembatan penghubung permanen.

Kedua wilayah ini berada di hilir Bendungan Nasional Way Sekampung. Yaitu Pekon Banjarejo, Kecamatan Banyumas dan Pekon Bumi Arum Kecamatan Pringsewu.

Selama ini, warga di dua wilayah tersebut hanya dihubungkan dengan transportasi penyeberangan berupa rakit yang terbuat dari bambu.

Penyeberangan rakit atau getek ini merupakan akses terdekat yang menghubungkan antara dua kecamatan itu.

Minok, seorang warga di Pekon Banjarejo menuturkan bila jembatan permanen ini nantinya sangat banyak sekali manfaatnya.

"Sebagai akses terdekat penghubung antaran Banyumas-Pringsewu," kata Minok.

Ditambahkan Minok, selama ini masyarakat Banyumas yang hendak ke ibu kota Kabupaten Pringsewu harus melalui jalur memutar melewati Kecamatan Sukoharjo.

Selain lebih jauh, dengan rute memutar itu lebih memakan waktu.
Minok yang juga sebagai penyedia jasa penyebrangan rakit ini ikut senang bila jembatan permanen dibangun di tempat itu.

Dia tidak mempersoal rezekinya dari penyeberangan getek tergantikan dengan jembatan permanen.

"Mungkin nanti ada rezeki lain, (jembatan permanen) manfaatnya banyak sekali, semua orang senang yang jelas," tukasnya.

Baca juga: Rencana Jembatan Permanen di Hilir Bendungan Way Sekampung Lampung Terkendala Anggaran

Narto, warga Pekon Bumi Arum, mengatakan, bila jasa penyeberangan rakit itu justru banyak dimanfaatkan orang yang hendak menjual hasil bumi ke Pasar Pringsewu.

Sebab, tambah dia, melalui jasa penyebrangan itu aksesnya sangat dekat. Narto mengungkapkan, bahwa sekitar tahun 1970-an di lokasi tersebut ada jembatan gantung.

Dwin mengatakan jembatan gantung yang pernah ada itu sudah hilang tersapu arus sungai.

"Sejak sekitar tahun 1990-an jembatan gantung itu sudah tidak ada," ujar Narto.

Sampai saat ini akses yang menghubungkan dua wilayah di lokasi itu hanya berupa rakit. 

Pemerintah Kabupaten Pringsewu sudah merencanakan pembangunan jembatan permanen yang diimpikan warga di bagian hilir Bendungan Nasional Way Sekampung.

Jembatan permanen itu menghubungkan Pekon Banjarejo, Kecamatan Banyumas dengan Pekon Bumi Arum, Kecamatan Pringsewu.

Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Pringsewu Fahmi mengungkapkan, perencanaan pembangunan jembatan permanen di lokasi itu sudah ada.

"Sudah direncanakan dari lama, sejak beberapa tahun yang lalu," kata Fahmi ketika dihubungi, Selasa, 31 Agustus 2021.

Baca juga: Pembangunan Bendungan Way Sekampung Pringsewu Lampung Rampung 98 Persen

Menurut Fahmi, anggaran yang dibutuhkan buat membangun jembatan permanen ini kisarannya mencapai belasan miliar.

Fahmi mengatakan, untuk realisasi jembatan itu pihaknya masih menunggu ketersediaan anggaran. 

Tapi, Fahmi belum bisa menjawab terkait kapan waktu jembatan itu dibangun. Tentunya, masih menunggu ketersediaan anggaran.

Fahmi mengatakan, terkait dengan anggaran ini pihaknya juga sedang berupaya mengajukan ke pemerintah pusat, melalui Kementerian PUPR. ( Tribunlampung.co.id / Robertus Didik Budiawan Cahyono )

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved