Lampung Barat
Mengintip Ritual Bersih Pusaka Pangku Paliare di Lampung Barat, Tradisi Adat Semende
Masyarakat di Kecamatan Way Tenong, Lampung Barat, menggelar tradisi adat Suku Semende berupa ritual membersihkan pusaka Pangku Paliare.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, LAMPUNG BARAT - Masyarakat di Kecamatan Way Tenong, Lampung Barat, menggelar tradisi adat Suku Semende berupa ritual membersihkan pusaka Pangku Paliare.
Kegiatan bersih pusaka tersebut bertempat di Masjid Babussalam Pekon Mutar Alam, Jumat (3/9/2021). Tradisi ini telah berlangsung secara turun-temurun.
Masjid Babussalam Pekon Mutar Alam terlihat ramai orang, baik laki-laki maupun perempuan.
Sejumlah perlengkapan pendukung untuk prosesi membersihkan pusaka Pangku Paliare pun terlihat di depan mereka.
Ada air, bunga, kain, makanan, boks besar tempat menyimpan benda pusaka, dan lainnya.
Tak lama kemudian, prosesi Pusaka Pangku Paliare pun dimulai.
Sejumlah tokoh terlihat membersihkan benda pusaka tersebut secara hati-hati.
Pangku Paliare sendiri berasal dari dua suku kata bahasa Semende.
Baca juga: Melongok Tradisi Suku Semende di Lampung Barat, Ritual Bersih Pusaka Pangku Paliare
Pangku yang berarti membawa atau menyimpan dan paliare yakni beberapa benda pusaka yang dititipkan oleh puyang Awak untuk disimpan dan dipelihara.
Satu di antara benda pusaka yang paling mencolok adalah pedang Raja Mangkute yang digunakan Raja Mangkute kala Perang Salib Merah di Pagar Alam, Sumatera Selatan ratusan tahun silam.
Pedang ini memiliki panjang sekira 50 centimeter, bergagang dan bersarung kayu.
Pangku paliare ini merupakan upacara memohon kepada Allah SWT agar anak cucu puyang awak dijauhkan dari bencana serta mendapat karunia kebahagiaan dunia dan akhirat.
Upacara ini memiliki sejumlah tahapan.
Pertama tahap persiapan. Kedua, tahap pembersihan benda pusaka.
Selanjutnya, tahap malam paliare, yaitu acara inti dari Upacara Pangku Paliare.