Berita Terkini Nasional
Terduga Pelaku Pelecehan di KPI Bantah Lakukan Pelecehan, Pengacara Sebut Hanya Bercanda
Kabar terbaru, terduga pelaku pelecehan di KPI bantah lakukan pelecehan, pengacara sebut tindakan pelaku hanya bercanda.
Penulis: Putri Salamah | Editor: Hanif Mustafa
Kejadian itu membuat MS sangat trauma, stress, dan kehilangan kestabilan emosi.
“Kadang di tengah malam, saya teriak teriak sendiri seperti orang gila. Penelanjangan dan pelecehan itu begitu membekas,” tambahnya.
Parahnya, di tahun 2016 MS sering jatuh sakit lantaran stress berkepanjangan.
MS memutuskan untuk mengecek kesehatannya ke RS Pelni pada 2017, ia mengalami Hipersekresi Cairan Lambung akibat trauma dan stress.
Tak hanya itu saja, MS juga memutuskan untuk ke psikiater karena merasa penyakit yang ia rasa tak kunjung sembuh.
Pada 2017, MS mengaku telah mengadukan pelecehan dan perundungan tersebut ke Komnas HAM melalui e-mail.
Komnas HAM pun menyimpulkan bahwa apa yang dialami MS merupakan kejahatan atau tindak pidana, dan menyarankan MS untuk membuat laporan ke polisi.
Mirisnya, laporan yang MS buat di Polsek Gambir pada 2019 diremehkan oleh pihak polisi.
MS disuruh melaporkan permasalahan itu ke atasan agar internal kantor saja yang menyelesaikan.
Setelah memberanikan diri mengadu ke atasan, MS hanya dipindahkan ke ruangan lain yang dianggap lebih aman.
Sayangnya, kata MS, para terduga pelaku tidak diberikan sanksi apapun oleh pihak KPI hingga akhirnya masih merundung dan melecehkan MS.
Karena mendapatkan pelecehan dan perundungan bertahun-tahun membuat MS divonis mengalami Post Traumatic Stress Disorder (PTSD).
MS tidak berdaya lantaran ia masih ingin bertahan untuk menghidupi keluarganya di rumah.
“Saya bertahan di KPI demi gaji untuk istri, ibu, dan anak saya tercinta,”
Minta Pertolongan kepada Jokowi