Berita Terkini Nasional
Terduga Pelaku Pelecehan di KPI Bantah Lakukan Pelecehan, Pengacara Sebut Hanya Bercanda
Kabar terbaru, terduga pelaku pelecehan di KPI bantah lakukan pelecehan, pengacara sebut tindakan pelaku hanya bercanda.
Penulis: Putri Salamah | Editor: Hanif Mustafa
“Klien saya kan dua RD sma EO. Kalau jumlah pertanyaan itu ada 25,” ucap Tegar.
Pertanyaan itu, lanjut Tegar, seputar konfirmasi terkait peristiwa yang dilaporkan pelapor mulai dari tahun 2015.
“Intinya dikonfirmasi soal peristiwa tahun 2015 soal kejadian yang dirilis si pelapor,” bebernya.
Kepolisian, dikatakan Tegar, masih menyelidiki dan mendalami laporan korban terkait dugaan pelecehan di KPI Pusat.
“Pihak kepolisian pun masih mencari ada tidaknya peristiwa pidananya. Peristiwanya mungkin dicari dulu ada atau tidak. Peristiwanya ada baru diteliti apa masuk unsur pidana atau nggak, Nah ini peristiwanya aja masih simpang siur,” pungkas Tegar.
Kronologi Kejadian Pelecehan Seksual
Peristiwa pelecehan dan perundungan itu telah terjadi sejak awal ia bekerja di KPI Pusat yakni 2011.
Korban menceritakan bahwa ia mulai dirundung dan dibully di awal ia bekerja di KPI Pusat.
MS mengatakan bahwa sudah tidak terhitung berapa kali terduga pelaku melecehkan, memukul, memaki, dan merundung dirinya.
“Sepanjang 2012-2014, selama 2 tahun saya dibully dan dipaksa untuk membelikan makan bagi rekan kerja senior,” isi cerita dalam tangkapan layar yang dibagikan oleh @meditaraniaq.
Kala itu, korban mengaku tak berdaya lantaran para terduga pelaku mengintimidasi, merendahkan, dan menindas ia agar menjadi pesuruh pelaku.
Menurut cerita MS, puncak pelecehan yang dirasakannya itu ketika tahun 2015.
Korban mendapatkan perlakuan pelecahan dan perundungan yang sangat tidak manusiawi oleh para terduga pelaku.
Tak segan-segan, beramai-ramai terduga pelaku melecehkan hingga menelanjangi korban.
“Tahun 2015, mereka beramai ramai memegangi kepala, tangan, kaki, menelanjangi, memitingm melecehkan saya dengan MENCORAT CORET BUAH ZAKAR SAYA MEMAKAI SPIDOL,” ungkap MS.