Limbah di Pantai Lampung

Selidiki Limbah, Kementerian dan Mabes Polri Turun ke Lampung

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Lampung Murni Rizal mengatakan, tim tersebut turun untuk membantu masalah pencemaran di laut Lampung.

Penulis: joeviter muhammad | Editor: Daniel Tri Hardanto
Tribunlampung.co.id / Joviter
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Lampung Murni Rizal mengatakan, Kementerian dan Mabes Polti akan menyelidiki limbah di laut Lampung. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Tim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan Mabes Polri menyelidiki limbah yang mencemari perairan pesisir Lampung

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Lampung Murni Rizal mengatakan, tim tersebut turun untuk membantu masalah pencemaran di laut Lampung.

Menurutnya, tim ini juga yang akan mengambil sampel kemudian diuji di laboratorium.

"Kemarin kami sudah mengambil sampelnya. Tapi saat ini belum ada hasil, karena lab kami belum bisa untuk menguji air laut," kata Murni Rizal, Selasa (14/9/2021).

Baca juga: DLH Gandeng Ditjen Gakkum Ungkap Misteri Limbah Aspal di Pantai Lampung Selatan

Selanjutnya DLH Lampung akan melakukan pendampingan untuk terjun ke lima daerah, yakni Tanggamus, Pesawaran, Pesisir Barat, Lampung Selatan, dan Lampung Timur.

"Kami sudah kontak masing-masing Dinas Lingkungan Hidup di daerah untuk bantu backup. Kami nanti akan turun untuk mencari sampel lagi agar jangan sampai hilang. Nantinya kami juga akan koordinasi lagi," lanjutnya.

Sebelumnya, Dirkrimsus Polda Lampung Kombes Pol Arie Rachman Nafarin mengatakan, dari hasil penyelidikan sementara, limbah tersebut diduga tidak dibuang dari daratan.

"Kemungkinan (limbah) itu dari kapal buang limbah, karena kita lihat dari sebarannya itu sangat luas. Dari pantai Kota Agung sampai Lampung Selatan," kata Arie.

Oleh karena itu, lanjut Arie, kecil kemungkinan limbah berwarna hitam menyerupai aspal itu berasal dari pabrik.

Baca juga: DLH Lampung Selatan: Pelaku Pembuang Limbah Aspal di Pantai Bisa Didenda 3 Miliar

"Pabrik atau apa yang dari darat kemungkinan enggak. Yang pasti dari kapal yang lewat," tutur Arie.

Bahkan pihaknya telah melakukan pengecekan di tiga pulau dan hasilnya nihil.

"Pulau-pulau sekitar juga kita cek. Tidak ada tanda-tanda. Karena sebaran sangat luas, jadi ini nggak mungkin dari darat," sebutnya.

Untuk memastikan dugaan tersebut, pihaknya telah meminta bantuan dari Syahbandar guna mendata kapal yang melintas dari Selat Sunda.

Arie menyebut, ada indikasi limbah tersebut dibuang oleh salah satu korporasi.

"Mereka akan melakukan pengecekan lebih luas. Kalo bergerak ke mana-mana jadi lebih mudah," kata Arie lagi.

Sumber: Tribun Lampung
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved