Berita Terkini Nasional
3 Pedagang di Lokasi Pembunuhan Beri Kesaksian Berbeda Soal Kematian Tuti dan Amalia
Sakur mengaku sudah beberapa kali didatangi polisi tentang kasus ibu dan anak tewas dibunuh di Subang.
Tukang Cuanki
Supriadi (59) salah seorang pedagang cuanki yang biasa berkeliling di lingkungan sekitaran rumah dari kedua korban yang berada di Kampung Ciseuti, Desa/Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang.
Supriadi mengatakan, sosok dari Tuti sebelum meninggal dunia merupakan langganan dari dagangan cuankinya itu tersebut.
"Kalo langganan banget sih engga cuman korban sebanyak dua kali sebelum meninggal pernah membeli cuanki saya," ujar Supriadi kepada Tribunjabar di sekitaran kediaman korban.
Menurut Supriadi, korban merupakan orang yang sangat baik kepada dirinya, bahkan, korban suka memberikan uang lebih selepas makan dari dagangan cuankinya.
"Orangnya Allhamdulilah setau saya baik banget karena dulu pernah dia tuh jajan sama kita empat mangkok ngasih uangnya 50 ribu tapi gak mau dikembaliin ngomongnya buat saya lebihnya," katanya.
Kuasa hukum Yosef, Rohman Hidayat menjelaskan, di malam kejadian pembunuhan istri dan anak, Yosef pamit pergi ke rumah istri muda.
Saat itu, kata Rohman, Amalia bahkan sempat memberi uang bensin pada Yosef.
Sesampainya di rumah istri muda, Yosef membuat nasi goreng, lalu pergi tidur.
Pagi harinya, menurut Rohman, Yosef memerintahkan istri mudanya untuk membeli sarapan.
"Didukung saksi tukang surabi pagi-pagi beli di sekitar rumah ibu Mimin, " kata Rohman Hidayat.
Dilansir TribunnewsBogor.com dari Youtube Heri Susanto, tukang surabi blak-blakan ungkap soal kronologi sebelum jasad Tuti dan Amalia ditemukan.
Sebelum Yosef pulang ke rumah Tuti, ia sempat membeli surabi dulu pagi-pagi.
Diakui Caryati, pedagang Surabi mulai membuka dagangannya setelah sholat subuh.
Meski begitu, tukang surabi itu tidak mengenali jelas sosok Yosef saat membeli dagangannya.