Lampung Barat
Jawabab Sudin Ditanya soal Proyek Geotermal di Suoh Lampung Barat
Menanggapi hal tersebut, Sudin mengaku, pihak PT Star Energy selaku investor belum pernah melakukan audiensi dengannya untuk membahas masalah perizina
Penulis: Nanda Yustizar Ramdani | Editor: Daniel Tri Hardanto
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, LAMPUNG BARAT - Ketua Komisi IV DPR RI Sudin melakukan kunjungan kerja ke Sekolah Kopi di Pekon Suka Jaya, Kecamatan Sumber Jaya, Lampung Barat, Jumat (17/9/2021).
Dalam kesempatan tersebut, ia sempat disinggung oleh awak media terkait proyek pembangkit listrik tenaga geotermal (panas bumi) di Kecamatan Suoh, Lampung Barat.
Proyek pembangkit listrik yang akan dikerjakan oleh PT Star Energy tersebut telah direncanakan sejak 2019 lalu.
Sayangnya, hingga tahun ini belum ada kejelasan.
Baca juga: Pemkab Lampung Barat Ikut Bantu Penyelesaian Konflik Gajah di Kecamatan Suoh dan Bandar Negeri Suoh
Hal tersebut lantaran terkendala izin yang belum dikeluarkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Alasannya, lokasi potensi geotermal ini berada di dalam kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS), di mana kawasan ini merupakan kawasan hutan yang dilindungi dan sudah terdaftar sebagai World Heritage Sites (Warisan Dunia) oleh UNESCO.
Menanggapi hal tersebut, Sudin mengaku, pihak PT Star Energy selaku investor belum pernah melakukan audiensi dengannya untuk membahas masalah perizinan.
"Pihak yang mau melakukan eksplorasi tidak pernah menemui kami, tidak pernah audiensi dengan kami," ujar Sudin.
"Kalau audiensi kan kita bantu," sambungnya.
Baca juga: Rahasia Desa Rigis Raih ADWI 2021, Kampung Kopi Ini Miniatur Lampung Barat
Terkait masalah perizinan, Sudin memastikan kebolehan dilaksanakannya proyek pembangkit listrik tenaga geotermal.
"Kalau untuk kepentingan rakyat, undang-undangnya mengatakan boleh," kata dia.
"Walaupun itu di dalam TNBBS," imbuh Sudin.
Ditambah lagi, lanjut dia, proyek tersebut tidak memakan banyak lahan.
"Itu kan tidak memakan banyak lahan, hanya sekitar 38 hektare," ungkapnya.
"Sebagian juga bisa dihijaukan kembali," terus dia.