Apa Itu
Apa Itu Chrysopelea, Si 'Flaying Snake' yang Miliki Kemampuan Terbang Lebih Baik dari Tupai
Pernahkan Anda mendengar istilah Chrysopelea? Chrysopelea adalah ular yang bisa terbang. Spesies ular unik ini juga hidup di Indonesia.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Pernahkan Anda mendengar istilah Chrysopelea?
Mungkin akan terdengar asing. Karena, istilah atau kata Chrysopelea sangatlah jarang diulas.
Chrysopelea adalah hewan ular yang memiliki kemampuan terbang.
Jika pada umumnya ular merupakan hewan melata yang menggunakan kelenturan tubuhnya untuk bergerak. Namun, Chrysopelea memiliki kampuan untuk terbang.
Pembahasan apa itu Chrysopelea memang masih begitu minim.
Hanya saja menurut Fact Animal, Chrysopelea termasuk dalam keluarga Colubridae, yang merupakan keluarga ular terbesar.
Bahkan setidaknya 51% atau lebih dari 1000 spesies ular yang hidup di dunia merupakan keluarga Colubridae.
Baca juga: Apa Itu Laporan Hasil Pengamatan, Berikut Penjelasannya
Bila selama ini tupai dianggap hewan yang pandai berpindah dari satu dahan pohon ke dahan lainnya, kemampuan meluncur Chrysopelea atau ular terbang ini jauh lebih baik dari tupai.
Dikutip dari Fact Animal, tercatat ada lima spesies ular terbang yang memiliki kemampuan unik tersebut.
Di antaranya ular pohon emas, ular terbang firdaus, ular terbang merah, ular terbang Maluku, serta ular terbang Sri Langka.
Habitat kelima hewan itu tersebar di beberapa wilayah Asia, mulai dari Vietnam, Kamboja, Laos, Filipina, Cina, India, Sri Langka hingga Indonesia.
Warna Chrysopelea juga beragam. Ada yang berwarna hijau, hitam atau abu-abu gelap.
Beberapa juga dihiasi dengan sisik kuning, oranye, merah, atau hitam.
Satwa liar ini memiliki panjang tubuh sekitar 0,5-1 meter. Mereka juga jarang ditemukan di tanah.
Baca juga: Apa Itu Aurora, Fenomena Cahaya Surgawi
Dikutip dari National Geographic, ilmuwan sepakat istilah ular terbang dianggap kurang cocok dalam mendeskripsikan kemampuan unik reptil tersebut. Bagi mereka, kata yang tepat adalah meluncur.
Sebab sebenarnya ular terbang ini tidak benar-benar terbang seperti burung, melainkan hanya meloncat dari satu dahan ke dahan lain.
Itu sebabnya, Chrysopelea juga disebut dengan glider snake. Sayangnya, kemampuan meluncur Chrysopelea terbesar, seperti ular pohon emas tergolong yang terlemah dibandingkan jenis Chrysopelea lain.
Hal tersebut disebabkan karena berat tubuhnya yang menghambat kelincahan pergerakan ular ini.
Diketahui, jenis ular ini bisa meluncur di udara sejauh 100 meter dengan kecepatan 8-10 meter per detik.
Dalam melucurkan aksi 'terbang' itu, umumnya Chrysopelea akan merayap ke ujung cabang lalu menjuntaikan tubuhnya dalam bentuk J.
Ia akan mendorong dirinya menggunakan bagian bawah tubuh lalu dengan cepat melengkungkan tubuhnya ke dalam bentuk huruf S.
Saat mendarat, satwa langka ini akan membentuk huruf C dan menjatuhkan ekornya terlebih dahulu.
Uniknya, hewan langka ini bisa berbelok saat terbang.
Para ilmuwan meyakini kemampuan unik 'terbang' tersebut merupakan cara ular ini melarikan diri dari hewan pemangsanya.
Meskipun ular terbang ini berbisa, ternyata reptil ini tak berbahaya bagi manusia. Sebab, Chrysopelea memiliki taring yang kecil.
Umumnya, makanan Chrysopelea adalah hewan pengerat, kadal, katak, burung, serta kelelawar.
Itulah penjelasan apa itu Chrysopelea, si ular terbang. ( Tribunlampung.co.id / Virginia Swastika )