Berita Terkini Nasional
Polisi Sebut Ada Keterlibatan Eks Petinggi FPI dalam Kasus Penganiayaan Muhammad Kece
Ada keterlibatan eks pimpinan FPI dalam kasus penganiayaan tahanan Mabes Polri, Muhammad Kace yang dilakukan oleh Irjen Napoleon Bonaparte.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Ada keterlibatan eks pimpinan FPI dalam kasus penganiayaan tahanan Mabes Polri, Muhammad Kace yang dilakukan oleh Irjen Napoleon Bonaparte.
Eks pimpinan FPI yang terlibat dalam kasus penganiayaan Muhammad Kace di Rutan Mabes Polri adalah orang yang terlibat kasus kerumunan yang melanggar protokol kesehatan.
Temuan tersebut diungkap Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Pol Andi Rian Djajadi.
Ia menuturkan napi eks petinggi FPI yang membantu ini merupakan terpidana kasus kerumunan yang berujung pelanggaran protokol kesehatan.
Youtuber Muhammad Kece menjadi korban penganiayaan di Rutan Bareskrim Polri, Jakarta Selatan. Pelakunya Irjen Napoleon Bonaparte.
Baca juga: Penista Agama M Kece Dianiaya dan Dilumuri Kotoran Manusia oleh Irjen Napoleon
Irjen Napoleon diduga dibantu oleh 3 narapidana lain saat melakukan penganiayaan.
Salah satunya adalah mantan petinggi FPI.
"Salah satunya adalah napi yang membantu dalam kasus yang melibatkan organisasi eks FPI ya. Iya betul (kasus kerumunan)," kata Andi saat dikonfirmasi, Selasa (21/9/2021).
Diketahui, ada enam mantan petinggi FPI yang terlibat kasus kerumunan yang kini ditahan di Rutan Bareskrim Polri.
Mereka adalah Muhammad Rizieq Shihab, Haris Ubaidillah, Ahmad Sabri Lubis, Ali Alwi Alatas, Idrus Al Habsyi dan Maman Suryadi.
Baca juga: Kesaksian Tommy Sumardi Kirim Rp 7 Miliar untuk Irjen Napoleon, Usai Red Notice Djoko Tjandra Dibuka
Namun demikian, Andi enggan menjelaskan lebih rinci identitas eks petinggi FPI yang bantu Irjen Napoleon tersebut.
Namun, dua napi lain yang juga turut membantu merupakan napi terkait kasus pertanahan.
"Yang dua lainnya tidak ada kaitan dengan FPI. 2 lagi itu untuk tahanan dalam kasus pidana umum terkait masalah pertanahan," jelasnya.
Lebih lanjut, Andi menjelaskan Irjen Napoleon sengaja membawa tiga napi lainnya untuk bisa membantunya saat insiden penganiayaan tersebut.
Hal ini bertujuan memperlemah kondisi korban.