Berita Terkini Nasional
Sumpah Serapah Korban Pembunuhan di Subang Tak Rela Mobilnya Dipakai Istri Muda
Terungkap, sumpah serapah korban pembunuhan di Subang tak rela mobilnya dipakai istri muda Yosef.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, SUBANG - Terungkap, sumpah serapah korban pembunuhan di Subang tak rela mobilnya dipakai istri muda Yosef.
Diketahui, Tuti Suhartini (55) dan putrinya, Amalia Mustika Ratu (23), ditemukan tewas mengenaskan dalam bagasi mobil Alphard miliknya, yang terparkir di rumah di Dusun Ciseuti, 18 Agustus 2021.
Hingga kini, kasus pembunuhan ibu anak tersebut masih terus bergulir.
Polisi masih bekerja ekstra keras untuk mengungkap siapa pelaku pembunuhan di Subang itu.
Saat ini mobil Alphard milik Tuti tersebut diamankan kepolisian di halaman Polsek Jalancagak guna kepentingan penyelidikan.
Baca juga: Tuti Suhartini Pernah Sumpahi Istri Muda Yosef karena Mobil, Kini Tewas Terbunuh
Dari mobil Alphard itu terungkap bagaimana hubungan antara Tuti dan madunya yakni istri muda Yosef.
Yoris, anak tertua Tuti dan Yosef mengungkapkan bagaimana ibunya sampai menyumpahi mobil tersebut.
Sebelum meninggal, Tuti Suhartini sempat mengucapkan sebuah sumpah.
Ia mengatakan, mobil Alphard yang ada di rumahnya tidak akan bisa berjalan bila digunakan oleh orang lain.
Hal tersebut dikatakan oleh anak pertama Tuti, Yoris (34).
Baca juga: Pengalaman Gibran 6 Hari Tersesat di Gunung, Tak Rasakan Malam hingga Makan Daun
Baca juga: Warga Digegerkan Penemuan Jasad Ibu dan Anak di Perumahan Mewah Depok
Tuti dan anaknya, Amalia Mustika Ratu ditemukan meninggal dunia di rumahnya.
Jasad mereka disimpan di bagasi mobil Alphard.
Yoris (34) mengatakan, mendiang ibunya Tuti Suhartini pernah berujar, mobil mewahnya, Toyota Alphard, tidak akan bisa berjalan apabila digunakan oleh orang lain.
Menurut Yoris, sebelum ibunya meninggal secara mengenaskan itu, Tuti pernah bersumpah apabila mobil digunakan orang lain, mobil tersebut tidak akan bisa jalan.
"Memang dulu pernah dari mamah itu sendiri, ada sumpah serapah yang diucapkan mamah, jadi si mobil Alphard itu dipake sama orang lain itu mobil pasti diem tidak akan bisa digunakan," ucap Yoris, Jumat (24/9/2021).
Yoris mengatakan, ibunya memang tidak mengizinkan orang lain untuk menggunakan mobil keluarga tersebut, dengan alasan tidak mau bahwa mobil Alphard digunakan oleh istri muda dari Yosef (55).
Yosef merupakan suami Tuti dan ayah Yoris serta Amalia.
"Karena memang mobil itu enggak mau dipinjamkan atau dipakai sama Mimin (istri mudanya Yosef), sebenernya sih itu," ujar Yoris.
Bantah Kunci Otomatis
Mobil Alphard tempat ditemukannya jasad Tuti Suhartini serta Amalia Mustika Ratu disebut-sebut tidak akan bisa jalan apabila dikemudikan orang lain karena dikendalikan kunci otomatis.
Namun, hal tersebut dibantah oleh Yoris.
Yoris menyebutkan mobil Alphard milik keluarganya tersebut menggunakan kunci-kunci manual.
Bahkan kuncinya disimpan di kamar adiknya Amalia.
"Kunci itu tuh kunci manual aja, setahu saya, saya juga kan pernah pakai."
"Sebenarnya mobil itu bisa siapa saja yang pakai," ucap Yoris di Dusun Jalancagak, Desa Jalancagak, Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang, Jumat (24/9/2021).
Menurut Yoris, bahwa kunci dari mobil Alphard tersebut selalu berada di rumah Tuti dan tidak pernah dibawa-bawa oleh dirinya.
"Kunci (mobil) itu ada di rumah enggak kemana-kemana, enggak pernah juga dibawa-bawa sama saya."
"Jadi nyimpennya tuh di kamar Amalia, digantung sama kunci-kunci kendaraan lainnya," katanya.
Diketahui, saat ini mobil mewah Alphard tersebut diamankan pihak kepolisian di halaman Polsek Jalancagak guna kepentingan penyelidikan.
Sementara itu, hingga lebih dari satu bulan pembunuhan ibu dan anak ini berlalu, pihak kepolisian masih belum bisa mengungkap siapa pelakunya.
Sejumlah saksi sudah diperiksa oleh polisi. Baik itu keluarga dekat maupun saksi di sekitar lokasi.
Beberapa di antaranya bahkan diperiksa sampai beberapa kali dan ada yang menggunakan lie detector.
Polisi Kesulitan
Penyelidikan oleh polisi melibatkan Polres Subang, Polda Jabar dan Bareskrim Polri masih terus dilakukan.
Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono mengakui, Polri masih kesulitan mengungkap kasus perampasan nyawa Amalia Mustika Ratu dan Tuti.
"Masalahnya kompleks sekali," kata Brigjen Rudi Hartono, dikutip dari tayangan Youtube KompasTV, Sabtu (25/9/2021).
Ia mengungkap salah satu penyebab belum terungkapnya kasus perampasan nyawa di Kabupaten Subang tersebut.
"Karena terutama adalah tidak ada saksi yang melihat daripada kejadian itu sendiri, tidak ada saksi," kata dia.
Karenanya, saat ini, Polri bekerja terus menyelidiki kasus tersebut berbekal dari barang bukti, olah TKP hingga keterangan saksi terkait.
"Sehingga gimana Polri ungkap kasus ini dengan melakukan olah TKP, cari bukti yang berhubungan dengan kejadian. Dari bukti itu diteliti penyidik sehingga penyidik dapat ungkap kasus ini," terangnya.
Yosef dan Yoris Tidak Akur
Hubungan antara Yosef (56) dan anaknya, Yoris (34) semakin tak karuan berkaitan dengan kasus perampasan nyawa Amalia Mustika Ratu (24) dan ibunya, Tuti di Kabupaten Subang.
Belakangan, sikap Yoris mulai berbeda sejak dia mendapat bocoran terkait sidik jari Yosef di TKP perampasan nyawa Amalia Mustika Ratu dan Tuti di Kampung Ciseuti Desa Jalan Cagak Kecamatan Jalan Cagak, Subang pada 18 Agustus 2021.
Yoris juga kecewa karena Yosef tidak pernah datang di pengajian rutin mendoakan almarhumah Amalia dan Tuti.
Kuasa hukum Yosef, Rohman Hidayat, mengakui hubungan Yosef dan Yoris tidak harmonis saat kasus ini belum terungkap oleh polisi.
"Saya lihat ketika bertemu Yosef, Yoris tdk berkomunikasi selayaknya. Yoris kenapa tidak berkomunikasi dengan orangtuanya bahkan cenderung mengarahkan dan menuduh Yosef," ujar Rohman Hidayat saat dihubungi belum lama ini.
Yosef sendiri sudah belasan kali memenuhi panggilan penyidik Polres Subang sebagai bagian dari penyelidikan kasus ini. Saat dipanggil dan dimintai keterangan penyidik Polres Subang, Yosef mengungkap sejumlah fakta.
"Menurut keterangan Yosef, Yoris temperamen, Mimin katanya semoat dianiaya oleh Yoris," kata dia.
Mimin merupakan istri muda Yosef. Tidak hanya itu, hubungan Yosef dan Yoris sebelum kasus ini juga sempat tidak harmonis.
"Cerita pak Yosef, dia pernah dikejar-kejar pakai golok, banyak hal-hal lain yg disampaikan ke penyidik," katanya.
Sidik Jari
Rohman Hidayat, mengatakan, wajar jika polisi menemukan sidik jari Yosef di lokasi rumah yang jadi lokasi pembantaian anak dan ibu tersebut.
"Ya wajarlah kalau sidik jari pak Yosef ditemuka, toh pak Yosef tinggal di rumah tersebut. Pasti ada sidik jari di gagang pintu, gelas, kursi, ikat pinggang dan sebagainya, wajar saja," kata Rohman Hidayat saat dihubungi pada Senin (20/9/2021).
Faktanya, kata dia, sekalipun ditemukan sidik jari Yosef ditemukan polisi, Yosef belum ditetapkan tersangka.
"Kecuali kalau Yosef tidak tinggal di rumah itu dan ditemukan sidik jarinya, itu baru aneh. Lha orang Pak Yosef tinggal di rumah tersebut, ya pasti ketemu sidik jarinya lah," kata dia.
Ia menerangkan, saat hari kejadian, Yosef tiba di rumah itu dari rumah istri mudanya di Serang Panjang, tidak jauh dari Jalan Cagak.
Saat masuk, kata Rohman Hidayat, Yosef melihat kondisi rumah yang ditinggali oleh istri dan anaknya itu sudah berantakan.
"Dia lihat ke kamar darah sudah di mana-dimana, dia kemudian lihat ke kamar mandi, ruang tengah sampai ke dapur bercak darah, sampai ke ujung, terakhir itu dia balik lagi ke pintu depan sampai bertemu pak Ujang," kata Rohman Hidayat.
Diperiksa 12 kali
Kasus pembunuhan di Subang.
Korban ibu dan anak, Tuti Suhartini (55) serta Amalia Mustika Ratu (23).
Terkini, sanksi kunci telah diperiksa 12 kali.
Sanksi kunci itu adalah Yosef, suami dan ayah kedua korban.
Selain Yosef (55), istri mudanya, Mimin, juga kembali diperiksa polisi.
Pada Kamis (24/9/2021) Yosef dan istri mudanya kembali mendapatkan undangan pemanggilan pemeriksaan tambahan oleh pihak kepolisian.
Menurut pantauan Tribunjabar.id di lapangan, Yosef dan istri mudanya selesai menjalani pemeriksaan pada Jumat (24/9/2021) pukul 00.15 dini hari WIB.
Namun, saat ditanya wartawan, terkait pemanggilan yang ke 12 kali ini dirinya, saksi kunci ini masih enggan memberikan keterangan.
"Sudah, yah, ke pengacara langsung aja," kata Yosef saat selesai menjalani pemeriksaan tambahan di Satreskrim Polres Subang, Jumat (24/9/2021).
Yosef bersama istri mudanya memasuki ruangan pemeriksaan tambahan pada pukul 14.50 WIB.
Yosef bersama istri mudanya datang ke Satreskrim Polres Subang kembali didampingi oleh tim kuasa hukum.
Terlihat, sebanyak empat kuasa hukum turut mendampingi Yosef beserta istri mudanya pada pemeriksaan tambahan kali ini.
Pihak kepolisian masih berusaha keras untuk memecahkan teka teki dari kasus kematian dari ibu dan anak yang sudah menjadi sorotan publik ini.
"Alhamdulillah baik," ucap Yosef sebelum memasuki ruangan dari Satreskrim Polres Subang siang kemarin.
Sementara itu, belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian terkait dengan pemanggilan kembali dari kedua saksi kunci tersebut.
Dapat diketahui, pada pemanggilan undangan pemeriksaan tambahan ini Yosef total pemanggilan Yosef sudah 12 kali, sementara istri mudanya menjadi 10 kali.
Amalia Mustika Ratu dan Tuti mati tragis.
Mayatnya ditemukan di bagasi mobil pada 18 Agustus 2021.
Dalam peristiwa itu, tidak ada barang berharga yang hilang.
Sebulan lebih kasus itu terjadi setelah kejadian, polisi belum berhasil mengungkap kasus tersebut.
Namun, penyelidikan yang dibantu Bareskrim Polri ini sudah menemukan sejumlah petunjuk.
Misalnya wanita misterius yang terekam CCTV saat hari kejadian dan motor Nmax.
Polisi juga sudah melakukan tes DNA pada sejumlah saksi dan orang terdekat Amalia dan Tuti dan hasilnya sudah dikantongi polisi tapi masih rahasia.
Yosef sendiri adalah ayah dari Amalia atau suami Tuti.
Hubungan Yosef dengan Yoris Renggang
Kuas hukum Yosef, Rohman Hidayat, menerangkan, menurut pengakuan Yosef, hubungan Yosef dan anak pertamanya, Yoris, selama ini renggang.
"Pak Yosef menilai anaknya temperamental dan sering marah-marah. Bahkan Pak Yosef mengaku sempat diancam dengan senjata tajam," kata Rohman Hidayat, saat dihubungi belum lama ini.
Renggangnya hubungan Yosef dan Yoris yang merupakan ayah dan anak ini semakin menjadi seiring dengan kasus ini.
"Pada beberapa kesempatan, hubungan Yoris dengan Pak Yosef sudah tidak menunjukan layaknya hubungan anak dan ayah," kata dia.
Kecurigaan peran Yosef dalam perampasan nyawa tersebut diduga jadi penyebab.
Apalagi, Yoris mendapat bocoran hasil sidik jari bahwa di TKP perampasan nyawa itu, ditemukan sidik jari Yosef.
Ia mengatakan, wajar jika polisi menemukan sidik jari Yosef di lokasi rumah yang jadi lokasi pembantaian anak dan ibu tersebut.
"Ya wajarlah kalau sidik jari Pak Yosef ditemukan, toh Pak Yosef tinggal di rumah tersebut."
"Pasti ada sidik jari di gagang pintu, gelas, kursi, ikat pinggang dan sebagainya, wajar saja," kata Rohman Hidayat saat dihubungi pada Senin (20/9/2021).
Faktanya, kata dia, sekalipun ditemukan sidik jari Yosef ditemukan polisi, Yosef belum ditetapkan sebagai tersangka.
"Kecuali kalau Yosef tidak tinggal di rumah itu dan ditemukan sidik jarinya, itu baru aneh."
"Lha orang Pak Yosef tinggal di rumah tersebut, ya pasti ketemu sidik jarinya lah," kata dia.
Ia menerangkan, saat hari kejadian, Yosef tiba di rumah itu dari rumah istri mudanya di Serang Panjang, tidak jauh dari Jalan Cagak.
"Dia lihat ke kamar darah sudah di mana-mana, dia kemudian lihat ke kamar mandi, ruang tengah sampai ke dapur bercak darah, sampai ke ujung, terakhir itu dia balik lagi ke pintu depan sampai bertemu Pak Ujang," kata Rohman Hidayat.
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id