Bandar Lampung

IDI Bandar Lampung: Masuk Musim Penghujan Masyarakat Perlu Waspada DBD

Memasuki musim penghujan yang mulai pada bulan September ini, warga masyarakat diminta untuk mewaspadai potensi terjadinya lonjakan kasus DBD

Penulis: Vincensius Soma Ferrer | Editor: Dedi Sutomo
Tribunlampung.co.id/V Soma Ferrer
Ketua IDI Bandar Lampung dr Aditya M Biomed. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Memasuki musim penghujan yang mulai pada bulan September ini, warga masyarakat diminta untuk mewaspadai potensi terjadinya lonjakan kasus Demam Berdara Dengue (DBD).

Hal ini dikatakan oleh Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Bandar Lampung dr Aditya M Biomed.

Dirinya mengingatkan warga masyarakat untuk tetap mewaspadai DBD, meskipun pandemi covid-19 masih berlangsung.

Menurutnya, sebagai langkah penindakan awal, penyakit yang disebabkan oleh virus dengue ini dapat dideteksi dengan gejala awalnya.

Dimana akan terjadi demam mendadak dua sampai tujuh hari tanpa penyebab yang jelas, lemah/lesu, nyeri hulu hati, serta tanda pendarahan dikulit. 

Baca juga: Dinas Kesehatan Bandar Lampung: Data Kasus DBD Menurun

"Yang mulanya, siklus Demam Berdarah Dengue (DBD) berawal dari gigitan nyamuk Aedes Aegypti yang membawa darah mengandung virus Dengue," kata dia, Kamis (30/9/2021).

Aditya pun meminta  masyarakat bisa melakukan langkah antisipasi, terlebih di saat masa musim penghujan.

"Seperti pemberantasan sarang nyamuk dengan 3M plus, menutup, menguras dan mengubur oleh masyarakat, termasuk peningkatan kewaspadaan di dlaamnya" ujar dia

Kasus DBD di Bandar Lampung Menurun

Kasus Demam Berdara Dengue (DBD) di Kota Bandar Lampung mengalami penurunan.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung, pada bulan September ini hanya ada 16 laporan kasus DBD.

"Sementara itu Agustus ada 24 kasus dan Juli 27 kasus. Tren-nya menurun," ujar Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung Desti Mega Putri, Kamis (30/9/2021).

Baca juga: DBD di Lampung Selatan Dalam Tiga Tahun Terakhir Alami Penurunan Jumlah Kasus

Secara rinci ia mengatakan, pada bulan Januari silam ada 15 kasus DBD di Kota Bandar Lampung. Lalu pada bulan Februari meningkat menjadi 29 kasus.

Kemudian di bulan Maret kembali naik menjadi 41 kasus. Pada bulan April, kasus mencapai puncaknya dengan 58 kasus DBD.

Untuk bula Mei, lanjutnya, menurun. Hanya ada 42 kasus. Kemudian di Juni ada 45 kasus.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved