Berita Terkini Nasional
Polemik Gubernur Gorontalo dan Mensos Risma, Rusli Habibie Ungkap Soal Pesan WhatsApp
Polemik Gubernur Gorontalo dan Mensos Risma berakhir damai. Gubernur ungkap soal pesan WhatsApp dari Risma yang diterima istrinya.
Pihak yang bertugas tidak pernah menghapus dan menambah data sembarangan karena sudah tersimpan di Kementerian Sosial.
Sempat minta Jokowi tegur Risma
Sebelumnya, Rusli meminta Presiden Jokowi agar menegur Risma.
Sebagai pejabat, Rusli menilai, Risma semestinya bisa menjaga emosi.
Andaikan Pendamping PKH tersebut salah, semestinya dikoreksi tanpa memarahinya di depan umum.
“Pangkat, jabatan harus kita jaga. Tidak ada artinya pangkat ini semua kita tinggalkan. Kalaupun toh dia salah ya dikoreksi, di depan umum lagi,” sambungnya.
Dikatakan Rusli, penyebab Risma marah karena Pendamping PKH itu menyampaikan adanya nama penerima PKH yang saldonya kosong.
Informasinya, penerima PKH itu sudah dicoret.
“Pendamping PKH itu menyampaikan kepada Ibu Menteri ada nama-nama ini saldonya kosong karena informasinya sudah dicoret. Itu yang bikin naik darahnya,” jelasnya.
Gubernur yang berasal dari Partai Golkar ini mengaku tersinggung dan tidak terima atas tindakan Risma.
“Boleh lah emosi tapi jangan kelakuan seperti itu dong. Itu pegawai saya meskipun dia pegawai rendahan, tapi manusia juga."
"Saya alumni STKS, tahun 80-an sudah kenal Menteri Nani Soedarsono, para Dirjen tapi tidak ada yang sikapnya begitu. Saya tersinggung, saya enggak terima,” ketusnya.
Ia berharap Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegur Risma.
Baca juga: Bus Lawan Arah Diadang Truk di Lamongan Jawa Timur, Terungkap Penyebabnya
“Tolonglah, mumpung Pak Presiden juga bisa lihat di YouTube, di mana-mana, karena sudah ribut. Memperingati stafnya karena seperti itu,” pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Soal Risma Marah ke Pendamping PKH, Kini Gubernur Gorontalo Anggap Masalah Selesai