Berita Terkini Nasional
Polwan Ahli Forensik Ulung Mabes Polri Turun Tangan Autopsi Korban Pembunuhan di Subang
Ahli forensik ulung Polri dr Sumy Hastry Purwanti turun tangan melakukan autopsi ulang dalam penyelidikan kasus pembunuhan di Subang.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, SUBANG - Polwan Ahli forensik ulung dari Mabes Polri dr Sumy Hastry Purwanti turun tangan melakukan autopsi ulang dalam penyelidikan kasus pembunuhan di Subang.
Ahli forensik berpangkat Kombes ini dikenal sebagai ahli forensik ulung di Mabes Polri dan Polwan pertama yang jadi ahli forensik di Asia.
Hal tersebut terlihat dari laman Instagram Story dr Hastry.
Menurut pantauan Tribun Lampung dari akun Instagram hastry_forensik, tampak dr Hastry tengah mengenakan seragam khusus warna biru.
Kemudian, bersama rekan-rekan yang lain, dr Hastry pun memulai untuk autopsi jenazah Tuti dan Amalia.
Baca juga: Kesaksian Penggali Makam saat Jasad Korban Pembunuhan di Subang Diangkat dari Kubur
Baca juga: Istri Yoris Takut Suaminya Jadi Target Pembunuhan di Subang Berikutnya
"Bismillah, mulai merumput lagi," tulis dr Hastry, Sabtu (2/10/2021).
Setelah pukul 17.00 WIB, dr Hastry pun memberi kabar kalau autopsi selesai.
Menurut sang ahli forensik ini, ia yakin kalau penyebab sebenarnya kematian Tuti dan Amalia yang tewas itu akan segera terungkap.
Tak hanya itu, pelaku pembunuhan keji ibu dan anak di Subang tersebut juga akan terbongkar.
"Alhamdulillah, ini baru selesai TKP Subang. Pasti terungkap," tulis dr Hastry.
Baca juga: Ayah Tak Percaya Anaknya Disebut Tewas Kecelakaan: Lukanya Seperti Ini, Kecelakaan Apa
Baca juga: 2 Orang Izin Menumpang ke Kamar Mandi, Ternyata Bunuh Bayi yang Baru Lahir
Sang ahli forensik ini mengaku sangat bersemangat melakukan tugasnya demi menguak kebenaran di balik pembunuhan ibu dan anak di Subang.
Bahkan dr Hastry ikut mendoakan kedua almarhumah Tuti dan Amalia agar bisa meninggal dengan tenang.
"Semangat nanti lanjut malam lagi. Semangat demi kemanusiaan, kasihan almarhumah menunggu. Biar korban tenang di sana," ucap dr Hastry.
Setelah itu, dr Hastry menyempatkan diri untuk berfoto di depan kantor Polres Subang.
Dalam caption, dr Hastry menyebut kebenaran akan segera terungkap.
"Percaya kamu bisa..karena utk kebaikan dan menolong sesama …Tuhan akan kasih kemudahan
#semoga terungkap #pasti terungkap #dokter polwan forensik #nevergiveup #kebenaran diatas segalanya," tulis dr Hastry.
Belasan polisi diterjunkan saat autopsi
Polri mengerahkan kemampuan terbaiknya untuk mengungkap kasus pembunuhan di Subang.
Sabtu kemarin, Polri melakukan autopsi ulang terhadap jasad Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu.
Dalam autopsi ulang itu, ahli forensi terkenal dr Sumy Hastry Purwanti ikut turun tangan.
Dokter berpangkat Kombes Pol ini akrab disapa dr Hastry.
Tuti dan Amalia Mustika Ratu menjadi korban pembunuhan.
Ibu dan anak di Subang ini ditemukan meninggal di dalam bagasi Toyota Alphard, Rabu 18 Agustus 2021 pagi.
Autopsi sebelumnya pernah dilakukan di RS Sartika Asih, Kota Bandung, beberapa saat setelah korban ditemukan meninggal dunia.
Dan setelah 45 hari berlalu, polisi melakukan autopsi ulang sebagai upaya mengungkap pelaku pembunuhan ibu dan anak di Subang ini.
Proses pembongkaran makam Tudi dan Amalia dimulai pada Sabtu siang pukul 14.00 WIB.
Hal itu dikatakan penggali kubur Waryana yang bertugas menggali makam Tuti dan Amalia.
"Autopsinya pertama gali jam 2, selesai kira-kira setengah tiga, yang ibunya terus anaknya," ucap Waryana kepada TribunJabar.id, Sabtu (2/10/2021).
Waryana mengatakan, jasad Tuti terlebih dahulu dilakukan autopsi oleh pihak kepolisian.
Kemudian dilanjut dengan jasad Amalia.
"Bu Tuti yang pertama, yang kedua anaknya, satu-satu, sudah selesai ibunya langsung dikubur lagi, lalu menggali makam anaknya langsung," ujarnya.
Setelah itu, tim forensik dari Polres Subang dibantu Polda Jabar dan Mabes Polri melakukan autopsi ulang selama 3 jam.
Proses autopsi pun baru selesai menjelang Magrib atau pukul 17.00 WIB.
Autopsi ulang yang dilakukan oleh pihak kepolisian ini, digelar secara tertutup, tak boleh ada satu warga atau keluarga korban yang hadir.
Pihak Mabes Polri mengerahkan belasan anggota tim forensik terhebat untuk autopsi ulang jasad korban pembunuhan ibu dan anak di Subang.
"Berapa orang yang melakukan autopsi? Ada 10?" tanya wartawan kepada penggali kubur.
"Ada banyak, lebih (dari 10 orang)," ujar Waryana.
Keluarga takut jadi target pembunuhan berikutnya
Lamanya pengungkapan kasus pembunuhan di Subang yang menewaskan Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu kini membuat keluarga korban dan tetangga ketakutan.
Istri Yoris, Yanti Jubaedah, menantu Tuti Suhartini mengaku masih waswas karena pelaku belum ditangkap.
Keluarga Tuti dan sejumlah tetangga di sekitar TKP pembunuhan lebih waspada karena khawatir pelaku melakukan hal serupa pada orang lain.
Yanti Jubaedah mengaku dirinya merasa takut karena menjadi satu-satunya anggota keluarga Tuti yang selamat. Sementara itu, Tuti dan Amalia telah menjadi korban perampasan nyawa keji pada 18 Agustus 2021.
Ia khawatir suaminya, Yoris sebagai anak Tuti turut menjadi korban dan diincar pelaku.
Baca juga: Kesaksian Penggali Makam saat Jasad Korban Pembunuhan di Subang Diangkat dari Kubur
Baca juga: Ayah Sempat Hubungi HP Korban Pembunuhan di Subang sebelum Ditemukan Tewas di Bagasi
“Saya juga sangat takut, karena emang tinggal satu-satunya Yoris, Mamah sama Amel sudah dibunuh, jadi tinggal satu-satunya A Yoris aja,” ujar Yanti Jubaedah, istri Yoris, dikutip Tribun Lampung dari KompasTV, Minggu (3/10/2021).
Yanti mengaku merasa gelisah dan tidur tak nyaman karena pelaku belum ditangkap.
Ia merasa terancam karena pelaku pembunuhan bisa saja menargetkan Yoris menjadi korban pembunuhan selanjutnya.
“Jadi saya tuh tidak nyaman serasa terancam, jadi takut kalau tidur, takutnya dibunuh kayak gitu,” ujar Yanti.
Sampai saat ini, Yanti pun mengaku dirinya tak mengetahui apa motif pelaku merampas nyawa ibu mertua dan adik iparnya tersebut.
Namun, di balik rasa ketakutannya ia mengaku terus berharap agar polisi segara menangkap pelaku.
Hal serupa pun dirasakan Yoris, anak tertua dari korban Tuti atau kakak Amalia Mustika Ratu.
Yoris belum lega hingga polisi bisa berhasil menangkap pelaku yang merampas nyawa ibu dan adiknya.
Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor