PON Papua 2021
Kisah Pesenam Lampung Sabet Emas di PON Papua 2021, Sempat Goyah dan Ingin Jatuh
Kisah perjuangan pesenam Meiyusi Ade Putra yang menjadi orang ketiga yang menorehkan medali emas untuk Provinsi Lampung. Ia hampir terjatuh depan juri
Penulis: Bayu Saputra | Editor: Hanif Mustafa
Melengkapi capaian yang membanggakan itu yang penting harus bisa menjaga psikis agar tetap tenang dan fokus.
Dijelaskan Ade bahwa dirinya berterima para pelatih, pengprov, Pemprov Lampung hingga KONI Lampung yang telah mendukung keberhasilan ini.
Jika dirinya masih dibutuhkan oleh KONI Lampung pasca PON Papua ini, dirinya siap bersedia menjadi pahlawan olahraga untuk Provinsi Lampung.
Pelatih senam artistik gimnastik Lampung Arif Ansari mengatakan bahwa hasil pertandingan ini sangatlah memuaskan bisa mendapatkan medali emas pada PON XX Papua.
"Jadi tadi kalau instruksinya agar atlet kita Meiyusi Ade Putra bisa meraih emas itu agar tidak ada pengurangan skor, " kata Arif
Tadi totalnya ada 8 atlet kontingen yang berlaga pada cabor senam pada nomor palang sejajar dengan skor akhir 13,400.
Dari 8 atlet tersebut yakni dari Riau ada 2 atlet, Jawa Timur, Sumbar, Sumsel, Lampung dan Papua sebagai tuan rumah menurunkan 2 atletnya.
Jadi tren meraih medali emas ini terus berlanjut dari 4 kali PON yang lalu dan capaian ini sangatlah yang luar biasa.
"Bangga yang pasti kami sebagai pelatih dan memang Ade ini atlet yang paling senior," kata Arif
Atlet juga saat tanding tidak ada beban dan sangatlah enjoy dalam, dan juga tentunya didukung secara langsung diveneu oleh Ketua KONI Lampung M Yusuf Sulfarano Barusan.
Ketua Persani (Persatua Senam Indonesia) Lampung dr Reihana mengatakan bahwa raihan medali emas ini sudah dilakukan persiapan secara matang.
Selain berlatih di dalam negeri dan diluar negeri (eksebisi) juga telah dilakukan dan akhirnya atlet senam Lampung mendapatkan medali emas.
Para atlet sudah melakukan persiapan yang matang, dan atlet tidak boleh over confident.
"Jangan menjadi beban dalam bertanding dan itu yang saya tekankan. Para atlet diminta terus profesional dan mengeluarkan ilmu yang didapat dari luar negeri, " kata Reihana. ( Tribunlampung.co.id / Bayu Saputra )